51. Berdiskusi Rencana

6 1 0
                                    

2 Minggu lalu...

  Di dalam perpustakaan yang terletak di Kota Krias di sana ada seorang gadis yang tengah membaca buku dengan serius. Nindie Amalia atau bisa di panggil Lia. Dia adalah gadis berotak jenius yang gemar membaca buku mengenai zodiak dan sering banget menghabiskan waktunya di perpustakaan kota.

  Hari ini, ia mengunjungi perpustakaan seperti biasanya dan duduk di sudut perpustakaan dengan tersenyum lebar saat membaca tentang zodiak. Menurutnya bntang-bintang tampak seperti teman-teman lama yang selalu memberikan panduan dalam hidupnya.

Lia tidak hanya gemar membaca buku beraneka ragam saja, ia juga mahir mencari informasi. Buku apa pun yang dia pegang pasti akan menjadi bukti nyata betapa tajamnya pikirannya. Lia adalah siswa yang selalu mendapat nilai tertinggi di sekolahnya. Tak heran, ia di juluki sebagai otak jenius karena menangkap sebuah informasi begitu cepat dan daya ingat yang luar biasa.

   Langit berwarna biru cerah telah tergantikan oleh langit berwarna senja menandakan bahwa sore telah tiba dan sebentar lagi langit menjadi gelap. Lia cepat-cepat bergegas meninggalkan perpustakaan dengan buku zodiak terbarunya sebelum malam datang. Kedua kakinya melangkah menulusuri jalan menuju ke halte.

   Saat berjalan pulang. Lia melewati SMA Krias 04. Sebuah sekolah yang dijuluki "Sekolah Aneh." Sekolah itu yang pernah terkenal karena dipenuhi oleh murid-murid yang memiliki kekuatan luar biasa, mirip dengan cerita fantasi. Dan di cap sebagai anak kutukan yang bersekolah di sana di sebabkan sebuah peristiwa yang semua siswanya menghilang secara tiba-tiba dan muncul sebuah gambar "Sayap hitam" dan huruf insial BW singkatan dari organisasi bernama Black Hawk.

  Lia terus memandangi SMA Krias 04 dengan seksama sampai akhirnya kedua mata berwarna hanzel indah itu terpaku pada seorang pemuda misterius yang berdiri di halaman sekolah. Pemuda itu berambut hitam dan mata tajam yang memancarkan pesona.

Deg Deg Deg!

Jantungnya berdebar-debar tak terkendali dan pipinya memerah seperti bunga mawar yang mekar di bawah matahari terbenam.

"Apa yang terjadi padaku? Mengapa jantungku berdebar-debar saat melihat pemuda itu?" gumam Lia memegang dadanya merasakan detak jantungnya memompa begitu cepat.

  Lia sama sekali tidak mengerti perasaannya. Apa yang menyebabkan jantungnya berdetak secepat itu? Pikiran di dalam kepala Lia berkecamuk dan teringat kata yang selalu dia baca dalam buku-bukunya di perpustakaan: "Cinta"

   Terkadang, dia membaca tentang bagaimana cinta bisa membuat jantung berdebar tanpa sebab setiap kali melihat lawan jenis tebar pesona atau bagimu menarik perhatian mu. Dan Lia menyadari bahwa inilah yang sedang dia rasakan. Bagi Lia, ini adalah momen penting dalam hidupnya, sebuah pengalaman baru yang tak pernah dia rasakan sebelumnya

'Sebelumnya aku sama sekali tidak pernah merasakan ini. Apakah aku benar-benar jatuh hati pada pemuda itu? Ia sangat memesona!' kata Lia, tatapannya masih terpaku dengan pemuda itu. Ia terlihat seperti menunggu seseorang di depan gerbang, menyandarkan punggung di dinding, melipat kedua tangan, arah pandangnya melihat ke sekolah jadi pemuda tersebut tidak menyadari bahwa ada seorang gadis tengah memandanginya dengan tatapan penuh kekaguman.

  Lia tidak memiliki keberanian untuk mendekati pemuda itu. Padahal ia ingin sekali menghampiri pemuda tersebut tetapi tidak memiliki keberanian. Kedua kakinya tak mau melangkah menghampiri untuk bertanya nama pemuda itu dan sadar bahwa Lia bukan siapa-siapa dalam kisah hidup pemuda tersebut.

Sorotan mata Lia sedikit melebar saat ada gadis berambut hitam bergelombang menghampiri pemuda tersebut dengan senyuman paling manis. Dan pemuda itu tersenyum sembari menepuk kepala gadis tersebut membuat sang gadis terdiam sejenak. Entah kenapa hati Lia tiba-tiba sakit melihat pemandangan itu tepat di depannya.

Penggila Cinta {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang