Mas Taiga memberikan kode mata padaku untuk pergi dari sini. Aku mengangguk mengiyakan dan orang misterius tersebut memberontak melepaskan diri dari Mas Taiga. Diri ini berlari menjauh, namun, orang misterius itu mencoba untuk menangkap ku. Ia sudah berdiri di hadapanku dengan senyuman seringai jahat.
Dengan cepat Mas Taiga datang dan menghadang orang misterius tersebut. Aku langsung berlari lagi menuju ke tempat aman sesekali menoleh ke belakang melihat Mas Taiga menghadang orang misterius tersebut.
Siapa sangka orang yang mengirimkan ku pesan untuk menemuinya memiliki niat, membunuhku. Jika aku tadi pergi sendirian, tidak bersama Mas Taiga. Kemungkinan besar, aku sudah mati. Ah, tidak tidak, aku tidak boleh berpikir negatif itu. Pikiranku saat ini menjadi kacau balau akibat orang misterius tidak tahu diri.
Langkah ku terhenti dan merasa kalau tempat ku saat ini merasa aman dari penjahat orang misterius itu. Tidak menyangka kalau orang misterius tersebut pelaku kejahatan yang membuat Runi, depresi. Lebih tepatnya jika ia depresi maka tangannya akan disayat dan darahnya dikumpulkan sebagai bayaran jasa orang misterius tersebut.
Pengakuan yang sangat terang-terangan dan juga, ia mengatakan kalau Mas Daniel akan mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan. Yaitu makanan yang diracun. Apa pengirim sebagai pengagum rahasia Mas Daniel adalah target orang misterius?
"Kenapa rumit sekali?" gumam ku melihat tempat yang ku tempati ini, tidak kalah sepi dari gang kecil itu.
Tapi bagiku, ini tidak masalah yang terpenting tidak ada orang yang mengganggu. Terutama orang misterius itu.
'Kira-kira, bagaimana dengan Mas Taiga? Aku ingin membantunya tetapi dia menyuruhku untuk pergi.'—batinku mulai gelisah.
Kejadian dimana Mas Taiga datang buat menolongku dan tangannya terkena tusukkan pisau. Itu membuatku ngilu, apalagi darah segar keluar dari baju hitam dikenakannya. Mas Taiga adalah tipe orang yang tidak sebegitu kuat menahan rasa sakit. Aku jadi khawatir padanya.
Angin malam berhembus kencang. Rasanya dingin dan enak, aku sangat menikmatinya. Mendongak melihat langit malam yang penuh bintang tetapi tidak ada cahaya bulan. Ternyata malam ini, tidak ada keberadaan bulan hanya ada cahaya bintang. Namun, meskipun tidak ada bulan. Para bintang tetap menghiasi langit malam agar orang yang memandangnya terpesona.
Tengah asik menatap langit malam dengan perasaan gelisah dan berusaha untuk tenang. Aku merasakan sesuatu dari belakang. Seperti ada yang menguntit ku. Menoleh ke belakang, tidak ada siapapun disana.
"Siapa?" gumam ku melihat sekitar penuh kewaspadaan.
Setelah ku lihat sekeliling, tidak ada orang. Aku menghela nafas lega. Baru saja menghela nafas lega, tiba-tiba tanganku ditarik kebelakang lalu tubuhku di dorong sehingga punggung menabrak tembok.
Mataku melihat seorang pemuda berjaket tengah menatapku dengan mata merah di dalam kegelapan. Senyuman miring, terlihat jelas. Feeling ku merasa, dia adalah pemuda yang paling ku benci. Sebab ia terus menerus mengejar ku tanpa henti.
"Lebih baik, kamu pulang aja. Disini berbahaya!" titahnya yang sok perhatian denganku.
"Untuk apa kamu peduli denganku? Lebih baik kau saja yang pergi dan jangan coba-coba datang di depanku!" kataku ada penekanan setiap kata.
Ia malah tertawa terbahak-bahak. Kulit putih pucat-nya terlihat jelas. Mata merah memesonanya tak pernah lepas memandangi ku sedari tadi. Ia menunjukkan deretan gigi vampir yang tajam. Aku sama sekali tidak takut hanya saja, Aksara adalah vampir gila.
"Tidak! Aku tidak akan pergi dari sini. Lebih baik kamu yang pergi, pulang ke rumah." katanya lagi seraya mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Jujur, aku sama sekali tidak bisa bernafas bebas dalam posisi ini dan rasa ingin mendorongnya jauh-jauh dariku, meningkat drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggila Cinta {On Going}
Fantasia{update: 16 Januari 2023 Season 5 Sekolah Aneh The End: - } (Daftar urutan baca; Season 1: Sekolah Aneh Season 2: Misteri dan Memori Season 3: Black Hawk Season 4: Kembali Sekolah Aneh Season 5: Penggila Cinta} Dunia sudah mulai tentram setelah Blac...