Profesionalisme

75 9 0
                                    

Visualisasi :
RM as Arjuna Giandra

***

Semilir angin meniup rambut terurai milik Eunike Nadya. Cuaca hari itu cukup panas, mentari bersinar terang dan langit sedikit berawan. Nike mengecek kembali segala sesuatunya sebelum ia tiba di ruangan Yudha.

Jam Tangan
Buku catatan
Pulpen
Laptop

Eunike mengulas kan sedikit senyuman saat semua yang ia butuhkan sudah berada pada tempatnya. Hari ini tidak boleh ada kesalahan lagi. Eunike menarik nafas pelan dan mulai melihat jadwal Yudha hari ini. Ada 2 meeting di luar kantor dengan klien. Nike juga memeriksa jadwal lainnya dan ia dapati minggu depan Yudha akan melakukan perjalanan bisnis ke Yogyakarta. Selain itu, Nike juga memeriksa email masuk yang ditujukan untuk Yudha. Eunike berusaha memastikan seluruh tanggung jawabnya tertangani dengan baik.

Suara decitan pintu membuat mata Eunike beralih pandang. Di sana ia dapati seorang pria yang lebih tinggi dibanding Yudha sedang tersenyum dan menghampirinya. Pria itu membawa beberapa dokumen di tangannya. Tebakan Nike, dia adalah orang yang Yudha panggil kemarin, Pak Juna.

"Bang Yudha belum datang?" Tanya pria itu dengan sedikit ulasan senyum

"Belum, mungkin sebentar lagi" jawab Nike sambil mengecek jam tangannya

"Dengan siapa? Saya Arjuna panggil saja Juna". Pria itu mengulurkan tangannya hendak berkenalan dengan Eunike

"Eunike, Asisten Mas Yudha yang baru". Eunike menjabat uluran tangan Juna..

Juna hanya mengangguk setelah perkenalan singkat tersebut. Terdapat kecanggungan di antara mereka berdua yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Akhirnya Eunike berinisiatif untuk mempersilahkan Juna duduk di sofa ruang kerja Yudha.

"Mau minum apa, Pak Juna?" tanya Eunike dengan sopan

"Tidak usah. Saya hanya mau ketemu Bang Yudha sebentar. Omong-omong, panggil Juna saja atau mas Juna. Saya lebih muda dari Bang Yudha" jelas Juna dengan ulasan senyum di sudut bibirnya

Jelas, karakter Juna lebih lembut dibanding Yudha. Senyum manis yang selalu terukir di sudut bibir Juna dapat membuat siapa saja ikut tersenyum dibuatnya. Lesung pipit nan indah yang bersarang di pipinya menambah ketampanan dari pria bernama lengkap Arjuna Giandra tersebut.

Tak lama berselang pintu kembali terbuka menampilkan sosok tegas Yudha dengan setelan jas hitam miliknya. Mata Juna dan Yudha bertemu pandang dan dapat Nike rasakan ketegangan di antara keduanya. Tanpa kata, kedua tatapan mata tersebut mengintimidasi hingga Nike hanya terdiam terpaku di tempat.

"Eunike, kamu bisa keluar ruangan dulu sebentar?" pinta Yudha tanpa mengalihkan pandangan dari Juna

"Baik, Mas" jawab Eunike cepat sambil melangkah meninggalkan ruangan

Sepeninggalan Eunike, Yudha melangkahkan kaki mendekat ke arah Juna yang menampilkan senyum miringnya pada Yudha. Tatapan Yudha masih sama datarnya seperti biasa, namun kali ini lebih tajam karena dihadapannya adalah adik kandungnya sendiri Arjuna Giandra.

"Bang Yudha, apa-apaan ini?" Tanya Juna sambil melempar berkas yang tadi ia bawa ke meja Yudha

"Saya tolak permintaan kamu, Pak Juna" jawab Yudha singkat.

Dari kalimat Yudha, dapat terlihat Yudha memisahkan urusan pribadinya dengan urusan pekerjaannya. Hari ini dihadapan seorang Yudha Giandra bukanlah adiknya Arjuna Giandra, namun Manager Tim Pemasaran, Arjuna Giandra. Yudha melemparkan juga berkas yang 2 hari lalu ia dapati banyak kesalahan.

"Kamu sudah periksa belum?. Perusahaan rival menggunakan metode yang hampir sama. Kamu dan tim kamu tidak ada ide yang lebih orisinil kah?" Tanya Yudha dengan tegas sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang