One step closer

63 9 2
                                    

Visualisasi :
Jin as Tristan Juanda

***

Malam itu, malam pertama di Bulan November. Yudha menghabiskan malam itu dengan berkumpul dengan temannya, Tama dan Tristan. Mereka bertemu untuk makan malam bersama, berbincang sederhana sampai membicarakan perihal bisnis mereka.

"Jadi lu beneran jalan sama asistennya Yudha, Tam?" tanya Tristan diiringi gelak tawanya

Yudha hanya mendengus kesal mendengar arah pembicaraan mereka yang tiba-tiba berbelok. Kalau saja pertemuan ini tidak ada hubungannya dengan bisnisnya, ia juga tidak akan hadir untuk melihat wajah Tama Yunanda. Entah kenapa setiap melihat wajah pria itu membuat hati Yudha panas setengah mati.

"Gak ih bang. Gua cuma temenan sama Nike" jawab Tama dengan tawanya

"Mana ada temen sampe jemput ke kantor" gumam Yudha dengan nada kesalnya

"Kenapa lu, Yud? Cemburu lu?" goda Tristan setelah melihat tanggapan Yudha dengan wajah cemberutnya

Siapapun yang melihat wajah Yudha saat ini pasti dapat langsung menebak suasana hati Yudha sedang buruk. Tama dan Tristan tahu seperti apa Yudha itu. Ia tidak pernah sekalipun badmood saat Tristan dan Tama membahas perempuan. Namun, hari ini berbeda, dari wajahnya saja sudah terlihat bahwa ia tidak suka nama Eunike Nadya disebut oleh mereka berdua.

"Mau gua kasih bocoran gak bang?" Tanya Tama

Yudha mendengus kesal tapi rasa penasarannya membuat ia bertanya pada Tama. "Apa?"

"Gas lah, Bang" kata Tama singkat padat dan jelas

Sayangnya, kode tersebut tidak sampai dengan baik di otak Yudha. Tama dan Tristan hanya tertawa melihat wajah Yudha yang kini terlihat sangat kebingungan itu. Soal kerja dan perusahaan, jangan tanya sehebat apa Yudha. Namun, soal percintaan, ini pertama kalinya ada seseorang yang mengguncang hati Yudha sedemikian rupa. Wajar saja pria itu kesulitan untuk mengambil langkah pada gadis pujaannya.

"Eunike. Gas lah, Yud" jelas Tristan sambil merangkul pundak Yudha

"Apa sih kalian" jawab Yudha dengan nada risih nya

"Kalau gua tikung jangan nangis di pojokan ya" kata Tama sambil tertawa

Yudha mendengus kesal mendengar kalimat Tama tersebut. Ia tidak akan membiarkan Eunike nya direbut oleh teman dekatnya tersebut. Tidak setelah ia menyadari betapa ia memerlukan Eunike dalam hidupnya.

"Lu sama Eunike?" Tanya Yudha sinis pada Tama

"Ya kan, Tan. Gua bilang juga apa. Dia cemburu kan Tan" jawab Tama dengan tawa besarnya di sambut juga tawa Tristan yang tidak kalah senangnya

"Maksudnya?" tanya Yudha kebingungan sekali lagi

Tangan Tristan yang merangkul Yudha kini menepuk-nepuk pelan pundak Yudha. Sedangkan Tama masih setia dalam gelak tawanya. Wajah Yudha saat ini sangat lucu bagi mereka, menampilkan raut kebingungan dengan tambahan rona merah di pipinya.

"Gini, bro. Si Tama tuh cuma mau ngerjain lu doangan niatnya. Dia gak ada niat buat jalin hubungan lebih sama Eunike gitu" jelas Tristan

"Gimana mau lebih, tiap ketemu sama gua dia ngomonginnya lu lagi lu lagi. Hanya orang bodoh yang gak sadar kalau dia suka sama lu" tambah Tama dengan sedikit mendengus kesal

Tanpa sadar senyuman tipis muncul di sudut bibir Yudha. Ia tidak bisa lagi menahan wajah datarnya saat mendengar Eunike terus membicarakan dirinya saat bersama Tama. Senyuman itu dihadiahi dorongan pelan dari Tama dan Tristan bergantian dari sisi kiri dan kanannya.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang