Cemburu

61 10 0
                                    

Julian, pria dengan tangan penuh tato tersebut sedang bersedekap menatap pemandangan di luar rumahnya. Pikirannya sedari tadi terus memikirkan wajah gadis asisten Yudha. Ia berusaha memanggil ingatan tentang gadis itu di pikirannya tapi tak didapatinya kenangan tentang Eunike. Namun, Julian yakin ia merasakan koneksi antara dirinya dengan Eunike. Wajahnya terlalu familiar untuk orang yang belum pernah mengenalnya sama sekali, Julian yakin itu.

"Dari tadi bengong aja, An" tegur Juna sambil menyesap kopinya ikut berdiri di samping Julian

"Gak apa-apa, Bang" jawab Julian pelan tak mengalihkan pandangannya sedikitpun pada Juna di sampingnya

Seketika saat itu, Julian memiliki ide yang bagus. Ia mengalihkan pandangan dengan sedikit senyuman misterius ke arah Juna. Pandangannya tersebut dihadiahi kening Juna yang mengernyit bingung dengan senyuman Julian.

"Bang, gua mau minta tolong boleh?" tanya Julian

"Apa? Jangan yang aneh-aneh" jawab Juna setelah mendengus kesal

"Gua mau lihat data karyawan boleh? Tepatnya sih Eunike" pinta Julian langsung pada intinya

Mata Juna membulat sempurna saat permintaan Julian menembus telinganya. Apalagi ketika nama Eunike mendominasi pendengarannya. Rasa takut pada kakaknya tersebut sebagai atasan maupun sebagai kekasih dari Eunike membuatnya menggeleng pelan pada Julian.

"Asisten Bang Yudha itu, An" jawab Juna dengan nada khawatir

"Iya. Gua butuh informasi tentang dia. Gua ngerasa familiar sama dia" ucap Julian sambil memasukkan tangannya ke dalam sakunya

Juna kembali menggeleng. "Gak, gua gak mau. Bang Yudha itu atasan gua sekaligus kakak gua. Bisa habis gua An kalau gua ketahuan" jawab Juna cepat

"Ya jangan sampai ketahuan" jawab Julian dengan mudahnya

Sesaat Juna ragu pada permintaan Julian, namun akhirnya Juna memilih untuk menuruti permintaan adiknya tersebut. Lagipula hanya data karyawan, Julian juga tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Bagaimanapun juga, Julian salah satu bagian dari Perusahaan dengan saham mayoritas. Julian juga berhak tahu karyawan yang bekerja di kantor warisan Papanya tersebut walaupun saat ini Yudha yang memegang kendali mengurus Perusahaan. Juna hanya perlu memuaskan rasa penasaran adiknya tersebut saja, tidak sulit bukan?.

"Oke deh tapi jangan sampai macam-macam ya. Eunike itu pacarnya Bang Yudha selain asistennya" peringat Juna pada Julian

"Good"

Julian tersenyum miring saat mendengar kalimat tersebut dari Juna. Pikirannya telah membangun beberapa skenario untuk membuat Yudha menggila dan menderita karena gadisnya. Saat mengetahui hal tersebut, semakin tinggi niat Julian untuk mencari tahu segala hal tentang Eunike. Mungkin saja ia bisa mengambil hati Eunike membuat Yudha gila karena gadisnya berpindah hati pada adik yang paling dibencinya.

***

Sementara itu, Yudha dan Eunike kini berada di ruangan sebuah restoran tepat berhadapan dengan CEO dari V Group, Tama Yunanda. Senyuman manis Tama tampilkan saat matanya bertemu pandang dengan Eunike yang sudah lama tidak ia lihat. Beberapa rapat terakhir dengan Tama, Yudha memilih untuk tidak membawa Eunike di sisinya. Hatinya masih terasa panas saat membayangkan Tama dan Eunike bercengkrama satu sama lain. Sayangnya, hari ini ia membutuhkan Eunike untuk membantunya, -walau ia tak ingin. Dan tepat seperti dugaannya itulah yang terjadi saat ini.

Tama tersenyum manis saat kedua matanya bertemu pandang dengan manik mata milik Eunike. Tentu saja gadis itu membalas senyuman tersebut dengan senyuman ramah miliknya. Mata Yudha memicing tajam saat keduanya terlihat menanyakan kabar satu sama lain seakan melupakan Yudha yang seharusnya punya kepentingan dengan Tama di sana.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang