27

57 11 0
                                    

Derai hujan di awal bulan Desember menjadi teman akhir pekan bagi Eunike. Seperti biasa akhir pekan di awal bulan adalah hal terindah dalam hidup Eunike karena ia benar-benar dapat menikmati liburannya dengan tenang. Hari itu tidak seperti bulan kemarin, ia hanya duduk di depan pintu kosnya memandangi rinai hujan deras di hadapannya.

04 Desember

Hari ini adalah hari ulang tahun, Eunike Nadya. Sebagian orang mungkin mengatakan hari ini adalah hari yang bahagia, namun tidak dengan Eunike. Ia sangat membenci hari kelahirannya tersebut. Jika ia boleh memilih, ia tidak ingin dilahirkan ke dunia ini, apalagi dengan kedua orangtuanya saat ini.

Drrtt....

Suara getaran ponsel Eunike menyadarkan Eunike dari lamunannya. Senyumnya mengembang saat layar ponselnya menampilkan ID milik kekasihnya, Yudha Giandra. Dengan cepat Eunike mengambil ponselnya tersebut dan mengangkat telepon dari Yudha.

"Kamu di kosan, Ke?" tanya Yudha sayup-sayup di antara rinai hujan

"Iyah aku di kosan, Dha" jawab Eunike dengan sedikit kencang

"Aku di luar tapi lupa bawa payung"

"Tunggu. Aku ke sana ya" kata Eunike sambil mematikan sambungan teleponnya

Eunike mengambil payungnya dan bergegas keluar dari kos nya. Tak jauh dari sana matanya menangkap mobil Yudha yang sedang parkir. Dengan langkah kecilnya, Ia berlari menuju mobil Yudha tersebut. Pintu mobil pun terbuka menampilkan sosok Yudha Giandra dengan gaya khasnya, kaos dan kemeja luarannya.

"Maaf ngerepotin kamu, Ke" kata Yudha sambil masuk ke bawah payung bersama Eunike

"Kamu kenapa gak bilang mau ke sini?" tanya Eunike sambil mulai berjalan menuju kos miliknya

"Aku mau kasih kejutan, tapi kayaknya aku selalu gak beruntung kalau mau kasih kejutan" jawab Yudha dengan gelak tawanya

Entah ini kali keberapa Eunike mendengar tawa lepas dari pria itu. Sebelumnya, Yudha jarang sekali tersenyum apalagi tertawa. Namun sejak bersama Eunike, Yudha jadi sering meluapkan kebahagiaannya lewat senyuman dan tawa.

Saat mereka tiba di depan teras Eunike. Yudha mengeluarkan sebuah kotak yang diikat pita oleh Yudha. "Selamat Ulang Tahun, Eunike nya aku" kata Yudha

Semburat merah muda muncul di pipi Eunike. "Tahu darimana?" tanyanya sambil menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya

"Jangan lupa aku ini atasan kamu. Tentunya aku punya CV kamu" jawab Yudha dengan tawa kecilnya

"Ah, iyah ya. Terima kasih ya, Dha" kata Eunike sambil menerima kotak yang Yudha berikan tadi

Sesaat lalu, Eunike masih tenggelam dalam pikirannya membenci hari ulang tahunnya tersebut. Namun, saat ini di hadapannya ada seseorang yang mengingat hari ulang tahunnya, bahkan memberikan hadiah untuknya. Tanpa sadar tangan Eunike bergerak mengelus pipi Yudha dengan ibu jarinya. Tatapan matanya mengunci mata Yudha yang kini menatapnya dengan tatapan tanya.

"Aku sayang banget sama kamu, Dha" ucap Eunike sambil menatap kedua manik mata pria itu

Yudha tersenyum balik sambil menangkup wajah Eunike dengan kedua tangannya. "Aku juga sayang banget, sama Eunikenya aku. Boleh aku peluk?" kata Yudha dengan tatapan manisnya

"Boleh, Dha" jawab Eunike dengan anggukan pelannya

Yudha menarik Eunike ke dalam pelukannya dan mengelus rambut gadis itu. Ini pertama kalinya bagi Yudha merasa sangat dicintai dan sangat mencintai seseorang. Ingin rasanya ia berlama-lama seperti ini saja dengan Eunike. Saat mereka berpelukan, semua beban dalam diri Yudha terasa terangkat dan perasaan nyaman meliputinya. Begitupun sebaliknya bagi Eunike.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang