Pit Stop (TAMAT)

Luka dan Rahasia

Minggu ketiga di bulan Desember adalah minggu yang super sibuk untuk seluruh karyawan YG Group. Setiap akhir tahun semua karyawan bekerja keras untuk menyiapkan 2 laporan per divisi, yakni laporan untuk Q4 dan laporan akhir tahun keseluruhan. Belum lagi akan dilakukan cash opname dan stock opname sebagi rangkaian akhir tahun dari perusahaan.

"Hari ini kita lembur lagi, Eunike" kata Yudha masih bergulat dengan beberapa dokumen yang ia periksa

"Baik, Mas" jawab Eunike singkat sambil membantu Yudha menyusun file-file yang kini berantakan di mejanya.

"Besok ada rapat dengan tim Finance ya?" tanya Yudha pada Eunike

"Iya, Mas. Jam 10 pagi" kata Eunike setelah mengecek jadwal Yudha dari notesnya

Yudha mengangguk pelan kembali tenggelam pada dokumen di tangannya. Seperti neraka tanpa akhir, dokumen di ruangannya tidak henti-hentinya datang dan pergi. Saat satu pekerjaan selesai, pekerjaan lain sudah mengantri untuk Yudha selesaikan. Sesekali Yudha hanya menghela nafas kesal. Badannya sudah terasa sangat lelah setelah 1 minggu berkutat dengan dokumen yang datang silih berganti. Ia hanya ingin pekerjaannya cepat selesai. Setelahnya, ia ingin merebahkan dirinya di kasur yang sangat ia rindukan belakangan ini.

"Dha, kita lembur sampai kapan?" tanya Eunike pada Yudha

"Bisa sampai akhir tahun, Ke. Banyak yang perlu di siapin sebelum rapat dengan pemegang saham awal tahun nanti" kata Yudha tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumennya

Eunike hanya mengangguk sambil melanjutkan pekerjaannya menyortir file-file yang ada di meja Yudha. Pekerjaan mereka saat ini memang banyak jadi wajar kalau Yudha harus menyelesaikan semuanya sebelum rapat di awal tahun nanti.

Setelah beberapa saat, Yudha mengalihkan pandangan ke Eunike. "Aku sudah siapin one day trip buat Natal nanti. Kita pergi sama-sama ya Eunike" kata Yudha dengan senyum tipisnya

"Kemana, Dha?" tanya Eunike

"Pulau Payung. Aku sudah booking resort untuk one day trip, Ke" jawab Yudha

Eunike mengangguk setuju pada usulan Yudha saat itu. Bagaimanapun juga keduanya butuh istirahat dari hari yang panjang nan melelahkan di kantornya ini. Yudha mengusap matanya dan menarik nafas pelan, ia sudah lelah tapi ia paksakan dirinya untuk tetap bekerja, demi menjalankan tugasnya. Begitupula Eunike yang meregangkan tubuhnya karena berjam-jam dalam posisi duduk membereskan file yang terdampar di ruangan Yudha. Mereka berdua sama-sama berharap hari Natal cepat tiba dan mereka berdua dapat beristirahat dengan semestinya.

***

Waktu istirahat telah tiba, Yudha dan Eunike memilih untuk makan di ruangan Yudha saja. Eunike tadi sudah memesan layanan pesan antar agar tiba tepat waktu saat jam makan siang. Mereka duduk di sofa ruang kerja Yudha menikmati makan siang bersama. Di saat seperti ini, rasanya dunia hanya milik mereka berdua. Semua hal yang di sekitar mereka pudar hanya ada sang pujaan hati di hadapannya.

"Kamu kalau capek istirahat dulu, Dha. Jangan sampai sakit kayak waktu itu" kata Eunike sambil merapikan sedikit tatanan rambut Yudha yang berantakan

"Iya, sayang. Sejak sama kamu aku jarang kerja yang gila-gilaan. Sekarang aku lembur jam 8 udah pulang kok" kata Yudha sambil tertawa tipis menatapi Eunike

"Kata Nanda, kamu pernah pulang sampai jam 11 malam" ucap Eunike sambil tetap mengelus rambut Yudha

"Iya, pernah. Itu aku lagi stress berat, pelarian aku ya kerja. Setidaknya produktif, Ke" jawab Yudha diiringi gelak tawanya

"Omong-omong, aku iri sama rambut panjang kamu, Dha" kata Eunike

Kalimat acak dari Eunike membuat Yudha kembali tertawa. Benar, siapa yang tidak iri dengan rambut halus berwarna hitam kelam milik, Yudha Giandra. Rambut panjang yang ia rawat dengan sepenuh hati tersebut membuat perempuan pun iri dengan kesehatan rambutnya. Beberapa kali Yudha ingin mengakhiri era rambut panjangnya, namun ia merasa ia jauh lebih berwibawa dan dewasa jika menggunakan rambut panjang. Jadi, ia urungkan niatnya memotong pendek rambutnya dan hanya merapikan panjang rambutnya saja.