Truth

38 11 1
                                    

Malam hari itu, Yudha dan Eunike duduk di balkon rumah Yudha. Segelas teh di tangan keduanya menghangatkan tubuh mereka di malam yang dingin ini. Tanpa tahu apa yang akan Eunike bicarakan, Yudha tersenyum manis pada Eunike menunggu gadis itu memulai pembicaraan mereka.

"Dha, kamu tidak penasaran alasan aku ketemu Julian? Kenapa tidak bertanya, Dha?" tanya Eunike memulai pembicaraannya

"Saat itu aku cuma mikirin kamu, Ke. Alasan kamu ketemu Julian sudah tidak penting lagi buat aku asal kamu tidak apa-apa" jawab Yudha

Eunike membuang pandangannya ke langit gelap malam itu. "Kalau soal Alysia?" tanya Eunike lagi

Ketika nama Alysia disebut oleh Eunike, ekspresi Yudha berubah seketika. Ia sengaja merahasiakan hal ini dari Eunike. Bahkan ia sudah menutup mulut semua tim HR yang menyaksikan kejadian hari itu. Siapa yang berani memberitahu gadisnya tentang Alysia?.

"Kamu tahu dari Nanda atau Hosea?" tanya Yudha dengan nada tegasnya

"Alysia. Dia datang ke kos aku semalam. Kenapa kamu tidak cerita?" tanya Eunike

Yudha menghela nafas pelan. "Aku tidak mau menambah beban pikiran kamu, Ke. Aku juga tidak mau kamu mempengaruhi keputusan aku buat pecat dia. Dia bersalah, Ke" jawab Yudha

Eunike mengangguk mengiyakan Yudha. "Aku sudah bilang juga ke Alysia. Tapi kamu seharusnya ngomong juga sama aku, Dha" kata Eunike

"Iya, sayang. Maafin aku ya" ucap Yudha seraya mengambil jemari Eunike ke dalam genggamannya.

Tangan Eunike bergerak hendak meletakkan amplop coklat dari tasnya ke atas meja. Namun sayangnya, tepat saat itu ponsel Yudha bergetar menandakan telepon masuk ke ponselnya.

"Sebentar, aku angkat dulu ya. Ini penting" kata Yudha sambil berlari meninggalkan balkon rumahnya

Eunike meletakkan amplop coklat tersebut di atas meja. Cerita Eunike pada Yudha akan segera dimulai. Dan Eunike sudah siap akan hal itu.

***

Yudha mengangkat teleponnya menjauh dari posisi Eunike. Panggilan masuk tersebut berasal dari Nicholas, detektif swasta yang Yudha sewa demi menemukan Mama Eunike. Yudha yakin detektif tersebut sudah menemukan Mama Eunike hingga ia menelepon Yudha malam-malam begini. Oleh karena itu, Yudha berlari meninggalkan balkon demi mengangkat telepon tersebut yang ia rasa penting itu.

"Ada apa?" tanya Yudha

"Pak Yudha, Saya mendapat informasi Bu Sri Rahayu adalah asisten terakhir Pak Yoga Giandra sebelum beliau meninggal. Pak Yudha benar tidak tahu?" kata Nicholas dari ujung telepon

Tangan Yudha bergetar seketika saat nama Papanya disebut oleh Nicholas. Ia tidak pernah menyangka tali takdir mereka mengarah pada informasi yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Saya tidak tahu" jawab Yudha pelan

"Saat ini keberadaan Bu Sri Rahayu ada di Yogyakarta, Pak. Saya sudah dapat alamatnya namun sepertinya rumah tersebut di jaga ketat" jelas Nicholas lagi

"Berikan saya alamatnya. Kamu tetap awasi" ucap Yudha pada Nicholas sebelum akhirnya menutup teleponnya

Yudha menutup teleponnya dan menarik nafas dalam sebelum kembali pada Eunike. Fakta tersebut sudah cukup untuk membuat dirinya terguncang karena sedekat itu jarak Yudha dengan untaian takdirnya dengan Eunike. Bagaimana bisa Yudha tidak mengetahuinya saat orang yang dirindukan gadisnya berada begitu dekat dengan jangkauannya?.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang