Peran

57 11 4
                                    

Senin adalah hari yang paling dibenci oleh semua orang, termasuk Eunike. Ketika dirinya baru saja melepas penat di akhir pekan, tak lama kemudian Ia harus kembali pada kenyataan untuk mulai bekerja lagi hari ini. Padahal tubuh, jiwa, dan raganya masih enggan untuk kembali menghadapi runtutan pekerjaan yang harus Eunike hadapi.

Sementara itu, sayup-sayup terdengar oleh Eunike, beberapa karyawan lain membicarakan dirinya. Rumor antara dirinya dengan Tama karena insiden waktu itu membuat banyak orang berspekulasi tentang Eunike. Namun, Eunike tidak ingin mendengarkannya. Ia akan fokus pada pekerjaannya saja.

Dan juga pada Yudha....

Entah apa yang akan rekannya bicarakan jika suatu saat nanti tersiar kabar bahwa Eunike dan Yudha berpacaran. Untung saja Yudha meminta Eunike tetap profesional di tempat kerja. Hal tersebut cukup membantu Eunike lebih nyaman karena tahu Yudha tidak akan bermesra-mesraan dengannya. Setidaknya, ia dapat menghindari narasi kebencian yang akan timbul jika suatu saat hubungan mereka terkuak.

"Selamat Pagi, Mas Yudha" sapa Eunike yang baru saja tiba

Eunike tidak terlambat, hanya saja Yudha datang lebih cepat hari ini. Yudha hanya mengangguk sedikit namun tak mengalihkan pandangannya sedikitpun pada Eunike. Matanya terus mengamati dokumen di tangannya sebelum akhirnya mencoret-coret beberapa lembar dokumen tersebut.

"Mas Yudha, hari ini ada meeting dengan V Group jam 10. Untuk laporan proyeknya, sudah saya siapkan di meja Mas Yudha kemarin" kata Eunike

"Baik, Eunike. Terima kasih" jawab Yudha singkat

Tepat seperti kata-katanya kemarin, Yudha benar-benar tidak berubah. Yudha dihadapan Eunike hari ini adalah Bos nya yang Si Paling Profesionalitas. Ya, itu karena Yudha selalu mengedepankan profesionalitasnya dalam berbisnis meski dengan adik, teman, bahkan pacar sendiri. Eunike hanya tersenyum tipis mengingat hal tersebut sebelum kembali pada laptop nya mengecek email yang masuk untuk Yudha.

Tak berapa lama, Yudha terlihat gelisah mengacak-acak mejanya yang penuh dokumen. Tampaknya, Ia sedang mencari sesuatu yang tak kunjung Ia temukan. Eunike melirik sedikit ke arah Yudha yang berdecak kesal sambil mencari ke segala penjuru mejanya. Eunike duga Yudha kehilangan barang yang sangat penting untuknya.

"Ada apa, Mas?" Tanya Eunike pada Yudha yang sedang panik

"Kamu benar taruh file laporan nya di meja saya? Tidak ada di sini" kata Yudha sambil tetap mencari ke tumpukan dokumennya yang lain

"Saya sudah taruh kemarin, Mas" kata Eunike sambil melangkah menuju meja Yudha membantu mencarinya

Mereka berdua mencari laporan proyek tersebut sampai sekitar 30 menit namun tak ada tanda keberadaan berkas tersebut. Eunike sampai mencari ke seluruh sudut ruangan serta ruang penyimpanan tapi tetap tidak ketemu. Waktu telah menunjukkan pukul 09.30, dan meeting bersama Pak Tama 30 menit lagi. Sampai saat ini mereka masih bingung kemana file tersebut pergi.

"Kamu simpan soft file nya kan?" tanya Yudha pada Eunike setelahnya lelah mencari

"Aduh. Saya lupa minta ke tim lapangan, Mas" jawab Eunike dengan paniknya

"Kamu ini bagaimana sih, Eunike ?!!" bentak Yudha dengan tatapan tajamnya

Yudha berbalik sambil mengusap rambutnya ke atasnya. Ia sungguh emosi saat ini namun ia menahannya sebisa mungkin untuk tidak menyakiti perasaan gadis yang ia cintai tersebut. Sesekali Yudha menggeram kesal sambil terus berusaha mencari kembali ke seluruh ruangannya takut ada yang terlewat oleh mereka berdua.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu tersebut diiringi kemunculan Juna dari balik pintu ruangan Yudha. Tangan Juna memegang file yang langsung Eunike kenali sebagai file laporan yang ia dan Yudha cari sedari tadi. Langsung saja Eunike berlari menghampiri Juna yang baru masuk tersebut.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang