New Side

73 10 5
                                    

Suara decit pintu ruangan Yudha pagi itu entah mengapa terasa menegangkan. Setibanya ia di ruangan, matanya langsung menatap tajam ke arah Eunike yang telah tiba lebih dulu. Eunike menatap balik Yudha dengan tatapan bingungnya. Belum sempat Eunike menyuarakan isi pikirannya, langkah Yudha langsung mendekat ke arah Eunike membawa file ke mejanya.

"Eunike, tolong buat salinan file ini 3 set ya" pinta Yudha yang baru masuk ke dalam kantornya

Tidak biasanya pagi-pagi Yudha sudah memberi tugas pada Eunike. Biasanya ia akan duduk dan meminta Eunike menerangkan jadwalnya untuk hari ini. Mungkin hari ini ia sedang sangat sibuk. Jadi, Eunike memilih tak membantah Yudha dan bergerak cepat mengambil file tersebut lalu membuat salinannya.

"Baik, Mas" jawab Eunike sebelum pergi meninggalkan ruangan

Sekembalinya Eunike, belum sempat Eunike mengatakan apapun, Yudha langsung mengambil salinan itu sambil menggeser setumpuk dokumen lain pada Eunike. Mata Eunike membulat kaget tapi ia berusaha untuk tetap tenang sambil menebak tugas apalagi yang ingin Yudha berikan.

"Ini tolong kembalikan ke tim masing-masing. Saya sudah tinjau dan berikan beberapa revisi sebelum saya tanda tangani" kata Yudha sambil menunjuk setumpuk dokumen tersebut

"Ini juga tolong kembalikan ke tim masing-masing juga. Yang ini sudah saya tanda tangani" tambah Yudha sambil menggeser setumpuk dokumen yang lain

"Baik, Mas" jawab Eunike singkat sambil membawa dokumen-dokumen tersebut untuk dipisahkan per divisi

Eunike membawa dokumen tersebut menuju mejanya untuk ia sortir terlebih dahulu sebelum ia bawa pergi. Sesekali, Yudha mencuri pandang pada Eunike dan mendengus kesal sambil membaca dokumen-dokumennya kembali. Beberapa saat kemudian, Yudha kembali bersuara mengganggu Eunike yang sedang fokus bekerja pada dokumennya.

"Eunike, tolong buatkan saya kopi" pinta Yudha

"Sekalian nanti tolong belikan sandwich depan kantor ya" tambah Yudha

"Ah. Tolong juga untuk beritahu mba Rani untuk berikan laporan ke saya siang nanti" tambah Yudha sekali lagi

"Baik, Mas" Jawab Eunike singkat

Eunike menjawab singkat dan melangkah meninggalkan ruangan. Selepas ia keluar dari ruangan Yudha tersebut, Eunike mendengus kesal dengan permintaan Yudha hari ini. Bayangkan saja, ia belum selesai tugas yang satu sekarang ia sudah disuruh tugas yang lain lagi. Namun, alih-alih marah di hadapan Yudha, ia memilih untuk menjalankan perintah tanpa bantahan sedikitpun. Eunike takut akan membuat macan itu bangun dari tidurnya.

Sekembalinya Eunike ke ruangan Yudha. Mata Yudha sudah menatapnya tajam kembali. Jujur, Ia tak tahu ada apa dengan sikap Yudha hari ini. Tidak biasanya ia memberi tugas bertubi-tubi seperti ini. Baru saja, ia menghela nafas duduk di tempat duduknya, Yudha sudah kembali bersuara mengganggu ketenangan Eunike.

"Eunike, tolong ini taruh di ruang penyimpanan" kata Yudha sambil menyerahkan setumpuk dokumen lain pada Eunike

"Baik, Mas" jawab Eunike sekali lagi tanpa bantahan

Baru saja tangan Eunike mengambil dokumen tersebut, ada telepon masuk untuk Yudha. Yudha menerimanya dengan tatapan serius. Tangannya mengisyaratkan Eunike untuk menunggu sampai ia selesai menerima telepon. Dalam hati, Eunike sudah gugup setengah mati dibuat Yudha. Apa lagi kesalahan Eunike kali ini?.

"Eunike, kerja kamu bagaimana sih?!. Hari ini saya ada meeting kenapa tidak diingatkan?!" tanya Yudha dengan nada tingginya setelah menutup telepon

Mata Eunike membulat sempurna karena menyadari kelalaiannya hari ini. Eunike langsung membuka catatannya dan benar hari ini Yudha ada 1 meeting dengan para manager pukul 1 siang nanti.

Pit Stop (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang