09 • kenyataan

8.5K 373 10
                                    

Mohon maaf kalo lama nunggu.
Lagi ada kesibukan dikit, yah tapi nggak ngaruh.

Kita gas ke ceritanya yok!

•••

Satu jam setelah Kevin jatuh, Kei di hubungi pihak rumah sakit, yang kebetulan ponsel milik Kevin tidak rusak akibat benturan itu.

Karena Kevin sudah tak miliki keluarga, pada akhirnya pihak rumah sakit menghubungi Kei. Bergegaslah Kei ke rumah sakit dengan keadan panik dan khawatir.

Kevin yang berbaring di ranjang, terus di perhatikan oleh Kei, Kei pun di persilahkan masuk untuk melihat keadan Kevin. "Vin, lo nekat banget sih, ada masalah apa, hah?" gumam Kei yang khawatir.

Kei pun teringat dengan kejadian di sekolah itu, di mana Kevin sedang di lecehkan oleh siswa lain, ia mengepalkan tangannya, "Regan? Liam? Davit? Si bangsad itu ga ada jerahnya ya!" gumam kesal Kei.

Ia terus memperhatikan Kevin yang terbaring lemas itu, "lo cantik banget Vin!" batinnya. Perlahan ia mendekatakan bibirnya kearah bibir Kevin.

Yah! Mereka berciuman, namun Kevin tak sadar, beberapa detik bibir itu saling bersentuhan, lalu ia melepaskannya, "sorry banget Vin, gue sebenarnya suka sama Lo! Tapii.... Bingung mau ngomong gimana!"

Perasaan terpendam milik Kei kini di ucapkan, lagi dan lagi, Kevin tidak sadar dengan semuanya, tak lama kemudian Dion masuk dengan ngos-ngosan.

"Hah! Vin, dia kenapa?" tanya Dion pada Kai, mungkin ia tak sasar bahwa itu adalah Kai, "dia loncat dari atas gedung Yon!" jawab Kei.

Ia langsung mendekat dan mengecek keadaan Kevin, "pasti gara-gara video itu kan! Gue tau!" gumamnya.

"Terus mau ngapain Lo kesini!" ucapan itu sektika membuat Dion sadar, "bentar, Kei? Lo di sini?" tanya Dion kaget.

"Ya, kenapa, hah?"

"Gak papa sih, cuman!"

"Lu aja biasanya ngejek Kevin, kenapa panik gitu?"

"Bodo, di bilang enggak ya enggak lah!"

Mereka berdua cek-cok dan berdebat, dan beberapa saat kemudian Kevin sadar dari pingsannya, mereka beruda pun langsung berdiri di samping Kevin.

"Lo gak papa Vin?" tanya Kei.

"Lo bego ya, udah tau kaya gini masih nanya gak papa? Ngotak lah!" seru Dion sembari senyum mengejek kearah Kei.

Singkatnya Kevin sudah sadar sepenuhnya, namun ia tak bisa bicara, sebab trauma yang menimpanya akhir-akhir ini, "gak papa kalo kamu gak ngomong, yah sehat-sehat aja!" ucap Kei dan di angguki oleh Kevin.

"Lo tenang aja, videonya udah gue suruh hapus, dan lo jangan cemas lagi!" ucap Dion.

Wihhh, di balik sifat dingin dan suka merendahkan itu, Dion masih memiliki sisi baik ya ternyata, okelah, boleh.....

Lalu mereka berdua pamit pulang, di lorong rumah sakit mereka betbincang, "tumben banget lo baik sana Kevin!" tiba-tiba Kei berkata seperti itu.

"Dengerin gue, gue cuman baik ke orang yang ku kenal, ku sukai dan ku anggap ia penting bagiku," ucapan itu membuat Kei bingung.

Lalu ia sadar dengan kata 'KUSUKAI' ia mengerti sekarang, bahwa Dion juga menyukai Kevin. "Eh bangsad, lo juga suka sama dia?" teriak Kei.

"Yoi, kenapa? Merasa tersaingi? Boleh lah kita bersaing!" tantang Dion.

Pov Dion-

Saat ia berada di kelas, ia melihat Kevin yang tengah tertidur, dan itu satu hari setelah aksi kejar-kejaran Dion dan regan, di mana ia mengambil buku milik Kevin.

Beberapa hari sebelumnya, setalah ia mengejeknya dan merendahkannya, ia merasa kasian dan menyesal, hingga ia membuntuti Kevin pulang ke rumahnya.

Sampailah ia di panti asuhan, Kevin belok ke bangunan itu dan masuk kedalam. "Ngapain?" pertanyaan yang di lontarkan Dion.

Ternyata, Kevin asik bermain dengan anak-anak kecil itu sembari mengajarinya belajar, senyum manis dan riang pun terukir di wajah Kevin, seakan ia tak memiliki masalah perundungan..

"Dia cowok? Tapi kenapa bisa semanis itu?" ucap lirih Dion merasa takjub.

Lalu Dion pun datang dengan perlahan, "lagi main ya? Boleh ikut?" tanya Dion yang perlahan mendekat.

Kevin yang tersenyum manis saat bermain itu menjawab, "boleh, sini! Lalu kenapa lu kesini?" tanya Kevin setelah berkata boleh.

"Ke betulan lewat aja tadi, ya bolehlah mampir bentar!"

Pada akhirnya mereka berdua bemain bersama anak-anak itu, senyuman gembira terukir di wajah mereka semua, singkat waktu, pukul 16.00.

Mereka berdua pulang dengan perasaan senang namun lelah, yah begitu lah, sesampainya mereka di pinggir danau, Kevin berhenti,  "Yon, makasih ya, udah baik sama gue!" ucap Kevin.

"Hah? Gue belum pernah baik sama lo!" sahut Dion.

"Lo deket ama gue, lo bisa nerima gue sebagai temen, udah cukup kok itu!" serunya..

"Terus ngapain di sini?"

Kevin menjengku di pembatas danau, lalu melihat sunset yang indah itu, "coba lo lihat, mataharinya indah bukan?" ucap Kevin.

"Yang ini yang paling indah," ucapnya dan membuat Kevin menoleh keatas dan bawah "mana? Bukanya cuman satu!" bingung.

"Yang ku lihat pokoknya indah banget!" sambil menatap tajam kearah Kevin. Aduh nih anak bisa ae.

Normal Pov.

Dion adalah kulkas tujuh pintu di kelasnya, namun saat bertemu cowok seperti Kevin, perlahan ia meleleh, entah kenapa tapi itu....


Woii! Apa akan jadi perebutan cinta?
Huemmmn! Simak aja....

Aku juga ada cerita baru, judulnya : Siapa Namamu? BL Story... Jan lupa baca hehe

→TBC←

Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang