28

2.5K 145 4
                                    


Lama gak up ya?
Sorry banget, nungguin bentar ndk papa lah.
____


Kedekatan Kevin dan Kei makin renggang, semenjak kejadian itu Kevin tak berbicara lagi dengan Kei, begitu juga dengan Kei, ia makin sinis pada Kevin.

Pintu rumah Kei terbuka sangat keras "huahhh, kenapa kepikiran terus sih anjing!" umpat Kei kesal dengan membanting tasnya katas sofa.

"Eh-eh, anak mama kok gitu ada apa?" tanya mamanya sambil mengelap piring.

"Semua gara-gara Erika ma! Sialan banget tuh anak!" geram lalu naik ke kamarnya.

"Erika kenapa? Hah!" tak ada jawaban dari Kei, mamanya hanya diam dan tak tahu apa yang terjadi.

Kemudian ia membanting tubuhnya di atas kasur yang empuk, menarik bantal lalu menutupkan pada wajahnya "ahhhh sialan, kenapa gue kepikiran terus,  haah, 2 hari gue abaiin dia, kok gue makin gila!" geramnya sambil meremas bantal itu hingga ringsek.

"Apa ini penyesalan ya? Kalo emang iya, gue yang salah dong!" berdecih lalu pergi kekamar mandi "mandi aja dah, lengket taik!" berjalan malas ke arah kamar mandi.

Di kamar mandi pun ia bergumam "gue nyesel baget ngomong gitu, pelet apa yang lo gunain sih Vin, sialan!" murung dan menyikat giginya.

Ia di kejutkan dengan pintu kamar mandi yang di gedor "bangsat mandi lama amat dah, ngapain!" kacau si berandal Andre.

"Bangke gue baru masuk anjir, rusuh amat dah!" gagal sad gegara ulah Andre.

"Oh!" jawabnya tanpa beban lalu pergi dari depan kamar mandi dan duduk di kasur Kei, "uwh, dari dulu belum di ganti nih kasur, awat banget! Coba aja punya gue, udah jebol!" gumamnya heran.

Beberapa menit kemudian Kei keluar dengan sehelai handuk yang menutupi pinggang hingga lutut, "tiba-tiba banget dateng? Kenapa!" tanya Kei sambil mengosok rambutnya dengan handuk lain.

"Yah, main aja, kan dah lama juga gak makan masakan tante, heee!" jawabnya cengengesan.

"Yeeeh, boleh, lagian papa nanti gak pulang, mama juga nanti malem nyusul papa ke kantor, jadi gue sendirian, sekarang lo dateng, oke lah!" ucap Kei yang berjalan kearah cermin besar. [Anggep aja tempat dandan]

Ia meraih hairdryer di samping meja lalu mengaraknya ke rambut, Andre yang melihat tangan Kei basah ia beranjak dari duduknya.

Hairdryer itu ia rebut "sini biar gue aja, tangan lo basah tuh," sahut Andre lalu mengeringkan rambut Kei, "lo marahan sama Kevin?" sela Andre

Kei memalingkan pandangannya saat mentap Andre dari cermin "heem, masalah kecil aja, itu pun salah paham Ndre, sialan banget si Rika!" decihnya kesal.

"Oh, gegara si Rika, gak salah dong gue marah ke dia!" jawab Andre dengan senyum jahatnya.

"Hah? Mon maap, sohib lo gak ngerti!" mencoba mencerna ucapan Andre.

Andre mendekatkan kepalanya ke samping Kei, menempelkan pipinya ke pipi Kei, dengan tajam ia menatap Kei dari cermin "dengerin ya biawak otak 5mb, gue sohib lo bangsat, gue gak suka ada yang nyakitin lo atau ngerusak kebahagian lo, ngeti nggak!" serunya sinis sembari menledek Kei.

Ia baru ngeh, matanya berbinar "oh, jadi, lo marahin rika buat gue, wah emang the best si lo!" tertawa tanpa beban.

"Iya bangsat!" tertawa paksa sambil memukul pelan kepala Kei dengan hairdryer di tangannya.

"Coba lo berdiri!" suruh Andre, dan dengan polos Kei menurutinya, "kenapa? Gue mau ganti bahu dulu dah!" berdiri di depan Andre dan hendak melangkah pergi.

Dengan tingkah absurdnya, Andre menarik handuk Kei hingga terlepas "cihahahaha... Kelihatt--" terpotong

"Kelihatan apa? Gue tahu tingkah busuk lo, dasar cabul!" tertawa lepas, sedari tadi Kei sudah mengenakan celana pendek yang di tutupi selehai handuk, sebab ia berantisipasi dengan tingkah cabul sohibnya

Andre merasa kecewa tidak bisa melihat aset negara milik Kei, huemmmmm.

"Ah, gak asik lo, dah ah ngambek mau makan!" kesal Andre keluar kamar.

"Idih, cabul kok marah, xixixi."

°°°

Di malam yang sama, kita beralih pada Kevin yang berada di kamarnya, ia di temani sang kakak untuk mendengarkan curhatannya.

"Bang! Misalkan gue baik sama orang yang gue anggep baik itu, apa salah!" tanya Kevin pada Andress.

Andress pun menggeleng "enggak, harunya lo bersyukur bisa baikin orang macam itu, secara gak langung lo bisa ngerti sifat mereka!" jawab si kakak.

"Kalo soal Kei, abang tahu kan?"

"Tentu, gue tau, gue denger dari Andre, kei tuh baik Vin, cuman yang lo lihat itu ulah erika aja, emang anak bahbi tuh rika!" ucapnya seakan ikut kesal.

"Dia juga berhari-hari sterss mikirin kamu, dia nyesel banget, dia murung, pokoknya bukan Kei yang kita kenal lah, jadi, gue minta Kevin bisa dengerin pengelasan Kei ya!" lanjut Andress.

"Ya bang, gue coba, tapi gue dah sakiy hati banget, masa iya sampe ciuman gitu!" memalingkan wajahnya malas.

Andress mengambil guling lalu melemparkannya pada Kevin, "siapa yang gak sampe di ruang tamu duluan dia cuci piring!" tantang Andress yang beranjak kabur, sedangkan Kevin hanya melongo bingung.

"Apa sih bwang! Geje banget," beranjak dari duduknya dan memindahkan guling itu dari pangkuannya.

"Cepetannnn siputttt!" tetiak si kakak yang sudah menuruni tangga.

Sejenak Kevin berhenti di depan pintu kamarnya "hah, Kei-Kei, gue yang salah apa lo yang salah, taik lah!"

_____

Ehmmm
Gak jelas? Emang sih
agak miring aja nih alur

°°°🥲

Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang