Festival 2

2.2K 128 1
                                    

"Beli es krim aja yok Ay!" ucap Kevin sambil memegang lengan Kei, "eskrim? Bolehhh!" jawabnya dan membawa Kevin ke penjula Es krim yang ia inginkan.

"Mau yang mana, pilih aja!" suruh Kei dan Kevin mulai melihat-lihat es krim yang ada di freezer.

Penjual itu tersenyum melihat Kevin yang menggandeng tangan kei, "kenapa mbak?" tanya Kei setelah berpaling dari ponselnya.

"Ah! Ndk ada apa-apa, cuman itu!" seketika Kei melihat tangan Kevin yang menggandengnya, "oh! Biasa!" tersenyum manis.

"Kami juga ada paket couple, diskon 10%, mau beli!" tawaran cewek itu.

Kevin hendak menolak, namun Kei terang-terangan menerima tawaran itu, "boleh mbak, berapa? Lagian hawanya panas!" tersenyum licik kearah Kevin.

Sembari mememberikan es krime berukuran lumayan besar itu, cewek itu tersenyum menahan untuk tidak ngereog, "30 ribu aja mas!"

"Ini mbak, sekalian yang ini, pas 50 ya!" lalu pergi. Setelah mereka pergi, mbak kasir itu ngereog dan salting brutal.

"Ahh! Cocok banget, eummm, kapal lokal tuh, idihhh!"

Dion dan Andress duduk di atas gedung yang tinggi, "indah bukan?" seru Andress pada Dion yang menatap langit itu.

"Heem, itu keren!"

"Biarin gue ngungkapin dong, cih!" batin Andress geram

"Sedekat ini lo mau ngapain Ndress, susah amat cari celah!"

Beberapa menit merek terdiam satu sama lain, dan Dion membuka suara "Ndress, kalo gue ngomong sesuatu lo risih nggak?" tanya Dion basa-basi.

Andress menggeleng "enggak? Kenapa!" jawab Andress lalu bertanya.

Dion menyandarkan kepalanya di dada Andress, "bego banget sih lo, peka dikit napa! Gue suka sama lo, anjirr lah, gue gak tau kenapa tiba-tiba banget gini!" keluhnya di dada Andress, ia yang mendengarnya sontak kaget, orang yang ia sukai menyukainya balik, WIHIIII.

"Lo beneran suka sama gue? Hah!" berlagak tak percaya.

"Lo pikir? Gue berani ungkapin perasaan gue main-main? Hah!" seru Dion yang masih berada di dada Andress.

Andress lalu membangkitkannya "gue juga suka sama lo Yon! But gue gak tau mau ngungkapinnya gimana! Pecundang banget gue!" keluhnya didepan Dion.

"WTF! Lo serius, gilakk!" dan lalu berpelukkan.

"Gue! Minta maaf ke elu, awal gue dateng sinis banget ke elu, yah gue pikir lo anak yang sadis aja, jadi gue ati-ati sama lo!"

Ia bangkit dari pelukan Andress "bawaan pabrik, yah sinis gini, aslinya gue juga gak pengen sedingin ini, nyiksa banget!" ucap Dion, lalu memeluk Andress dari samping.

Dion becanda memegang dada Andress dengan lembut, "ih anjir, cabul banget sih bang!" teriak Andress yang kaget dengan sentuhan itu.

"Enggak, siapa, cuman sentuhan dikit aja kok!"

___

Erika datang dengan dadanan yang cantik, membuat pria di sana terpesona dengan kecantikannya, matanya tengah mencari seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Kei.

"Mana nih? Ishhh, udah cakep-cakep, malah gak ketemu, sial!" berjalan kasar dan kesal.

Singkat waktu pukul 21.00, Kei sendirian di belakang tempat festival, ia menunggu Kevin yang masih membeli Jus untuk mereka minum.

"Kemana aja dah tu bocah, lama banget dah!" kesal menuggu.

Lalu ia di kejutkan dengan datangnya seorang cewek cantik di depannya, "oh, disini rupanya, sialan banget sih!" umpat Erika pada Kei di sana.

"Ngapain lo hah?"

Erika berjalan perlahan kearah Kei, dengan tubuhnya yang sexy ia berlenggak-lenggok menggoda Kei, "mending lu pulang dah, ngerusak lo disini!" gertak Kei.

Dengan tatapan sinis Erika merayu Kei "haah, lo gak pengen main sama gue hah? Cuman masalah sama temen gue lo putus? Jijik tau gak,"

"Jijik, hah, harusnya gue yang jijik sama tingkah lo, dasar jalang!" maki Kei seketika mata melotot, "maksud lo apa hah?" mendorong tubuh Kei.

"Lo tuh dari dulu egois bangsat, ngaca anjing!" habis kesabaran dan memaki Erika dengan brutal, "serah gue dong! Hidup milik gue, kenapa lo ngatur!" berbalik menyentak.

Erika lalu memegang paksa leher Kei lalu memciumnya, tepat saat petasan itu meledak di atas langit. Cihhh.

Gelas plastik terjatuh dari pengagan Kevin, air berwarna merah itu mulai membahasi tanah, ia kaget dengan apa yang ia lihat.

Mata Kei membulat sempurna, ia kaget dengan kecupan tiba-tiba dari Erika, sontak ia langsung menepis tubuhnya.

"Gilak Lo!"

Sedetik kemudian ia sadar dengan keberadaan Kevin, "Vin!" panggil Kei pada Kevin yang menaruh tatapan sinis itu.

"Dasar!" gumamnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Vin, gue bisa jelasin! Woii!" mengejar Kevin, ia menoleh kearah Erika yang kebingungan dengan mereka berdua "sialan lo Ka, jijik gue sama lo!" teriak Kei kesal sambil menahan amarah.

____

Tanggung dulu.



Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang