Perbedaan pada Kevin sudah jelas terlihat, dari ia tak mengenali Kei, Devano dan teman dekat lainnya, ia seperti orang lupa ingatan.
Malam ini Kevin berkunjung sesekali ke Bar ternama di kotanya, Bar itu sangat mewah dan keren, Ini pertama kalinya Kevin masuk ke bar itu.
Mesan satu botol bir dan meminumnya di sana, ia nampak santai melihat sekeliling, di sini wajah imut Kevin seketika hilang, menjadi cowok cool dan datar.
Seorang wanita bernama Villa mendekatinya di bar itu, dengan rayuan badannya yang amat seksi itu, Kevin hapir lepas kendali, berkali-kali ia menolak tapi Villa tetap saja memaksa.
Dada Kevin sudah di raba-raba oleh nya, namun Kevin tetap tenang dan santai, ia berkali-kali membuang pandangannya dari Villa.
Lalu ia melihat seorang cowok yang sempoyongan berjalan, samar-samar seolah ia mengenalinya, menyipitkan matanya untuk memastikan aa itu benar mengenalnya.
Ya benar saja, itu adalah Devano, yang kini sempoyongan bersama 2 wanita di sana, tubuh Devano di bawa 2 wanita itu entah kemana, dengan cepat Kevin mengikutinya dan menepis tubuh Villia.
"Heii, gak sopan banget!"
"Bacot!"
Merasa tempat itu mengerikan dan sepi, dari belakang Kevin menarik tubuh Devano "ohh, di sini kau rupanya." ucapnya sambil menarik tubuh Devano.
"Siapa kamu? Berani banget!"
"Harusnya saya yang bilang gitu, siapa kalian? Hah!"
"...."
"Siapa? Mau ngapain? Mau main? Murah banget!" ledek Kevin.
"Mulut tuh di jaga ya dek, masih kecil kok main ke sini, sono!" mengusirnya
"Pulang woii, mama nyariin!" alasan Kevin dan kedua wanita itu tak habis pikir.
Saat di lorong sepi, sambil membantu Devano berjalan, Kevin mendengar Devano terus bergumam, pikirnya dia mabuk mungkin saja tingkah lakunya absurd.
#$$#&-_-$++#
"Apaan?" tanya Kevin yang mencoba memahami Devano.
Lagi-lagi Devano hanya tersenyum, tertawa dan diam, membuat Kevin makin bingung "siall, kenapa gue harus ketemu sama lo sih!" kesalnya.
Devano berhenti, "lo cantik banget, tapi lo cowok, hemm coba ku tebak, ini Kevin bukan?" melantur dan menebak nama Kevin, "yaa, ini gue, nape?" jawabnya lalu Devano tersenyum.
Cup...
Satu ciuman di berikan oleh Devano, seketika mata Kevin membulat sempurna saat bibir itu saling bersentuhan, tidak lama, hanya seperkian detik lalu Devano melepaskannya.
"Hah? Maksudnya apa Dev!"
Devano malah pergi sendiri, meninggalkan Kevin yang berada di belakangnya dan masih terkaget-kaget itu. "Hah? Sialan tuh anak! Ngapain coba!" gumam Kevin kesal lalu pergi menyusul Devano.
Kini mereka ada di parkiran, Kevin bingung harus gimana lagi, kemudian ia ingat pada Kei, tanpa pikir panjang langsung menghubunginya.
Ponsel milik Kei berdering dengan cepat ia menerima panggilan itu.
"Iya ada apa Vin?"
"Lo bisa gak ke bar Cinta dunia, solanya nih siapa namanya! Devano lagi mabok berat!"
"Hah? Devano? Oke, bentar deh aku nyusul sama Andre sekalian!" lalu panggilan berakhir.
Beberapa menit menunggu Kei dan Andre datang, setiap detik dan menit di isi oleh ocehan Devano yang gak karuan itu, ia sebenarnya kesal namun ia masih kasihan kalo Devano jadi pemuas wanita-wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】
Romance"Cupu ya cupu aja, gak usah sok deh, dasar" ≈ [Belum ada Revisi] ___-----___ #TOXIC #BOYLOVE #18+ #RANDOM ___-----___ Rilis : [12/05/23] End : [28/12/23] [Bl story]