Friendship.

5.6K 223 5
                                    

Malam tiba, Andress berdiri di depan cermin besar tanpa baju dan mengenakkan celana pendek, menatap pantulan dirinya sambil mengusap bibirnya menggunakan ibu jari.

"Gue normal cok, kenapa bocah-bocah itu seneng banget nyium gue?" gumanya bingung, "beruntung banget jadi Kevin, banyak yang suka sama dia! Sayang korban bully!" decihnya

Ayahnya mengetuk pintu "Andress! Kamu di dalam nak?"

"Heemh, iya pa, Andress di dalem!" jawabnya dari dalam

"Cepet ya, makan malem udah siap!" seru Ayahnya lalu pergi dari depan kamar mandi.

"Gini amat! Kenapa gue gak marah ya, mereka nyium gue seenaknya, apalagi Dion, The Fuck lah!" meraih handuk dan pergi keluar menuju kamarnya.

Saat lewat di lantai atas ayahnya bertanya "tumben mandi di sana, kenapa gak di kamar aja!" tanya Ayahnya sambil membaca koran. Sambil menggosok rambutnya Andress menjawab "dingin pah! Gak kuat Andress!" tertawa.

Di waktu yang sama, Kei duduk sendirian di atas balkon rumahnya "kenapa gue marah ya sama Andress?" pertanyaan random Kei.

"Dia kan gak salah, bodo banget gue! Sial!"

Merenungkan diri di atas balkon sambil menatap bintang berkelap-kelip di atas langit "sorry Vin! Gue gak bisa jagain lo, gue pecundang!" ucapnya seakan menyalahkan dirinya.

"Nyalahin diri sendiri lagi? Konyol!" sahut Andre yang tiba-tiba ada di sana, Kei menoleh dengan wajah murungnya "lo Ndre! Ada apa?"

*Andre memalingkan wajah kesal

"Ish, kok cemberut! Senyummm!" candaan Andre sambil mencubit kedua pipi Kei, "apaan sih Ndree! Sakit bihun!" sentaknya menepis tangan Andre.

Andre mendudukkan dirinya di atas kursi samping Kei, "kata nenek ku dulu, kalo sahabatnya sedih kudu di hibur! Tapi lagi males aja nghibur lu!" berabring di pangkuan Kei.

"Lo sadar gak sih Kei, ada gue yang selalu di sisi lo! Kalo ada apa-apa cerita!" ucapnya sambil memainkan kaos Kei, "heeh, gue tau, tapi gue juga kasihan sama lo, terus-terusan dengerin ocehan gue!" jawab Kei mengelus-elus rambut Andre.

"Sejak kapan gue bilang gitu hah? Kapan!" menatap tajam Kei.

"Yeee! Kapan-kapan aja boleh! Hehe!" tersenyum.

Andre manarik napas "lo masih keinget sama ciuman itu?" tanya Andre yang membuat Kei kaget. "Eh sorry kalo lancang, tapi kemaren gue liat!"

"Sejak kapan Ndre?"

"Lu sih, bawa motor bucin mulu, liat spion ada gue di belakang lo!" serunya lalu memejamkan mata.

"Penguntit!"

"Idih, biarin!" tertawa mengejek Kei.

Kei memasukkan tangannya kedalam baju Andre, perlahan ia menarik keluar sebuah kalung silver dari dalam, Kei tersenyum "heehm, lo masih pake ini Ndre!" tanya Kei tersenyum manis.

Andre melihat kalung itu "heeh, masih gue pake! Lagian ini dari siapa dulu!" ucapnya

"Jaga aja sampe tua!" canda Kei.

"Lo juga masih pake gelang itu!" seru Andre dengan mata tertutup dan bersedekap.

Dua barang itu adalah hadiah dari mereka berdua, Kei memberikan kalung dengan liontin Singa, lalu Andre mememberikan gelang bermotif Naga.

6 tahun lalu tepat di malam tahun baru, mereka saling memberi hadiah itu dan berjanji akan selalu bersama apa pun kondisinya.

"Lihat sini Kei!"

"Apa!"

Tepat pukul 00.00, mereka saling memberikan hadiah itu di atas balkon rumah Andre "ini gelang yang gue pilih sendiri, asli no hoax!" ucap Andre mengulurkan tangan.

"Gue juga ada! Pastinya lo suka!"

"Ada? Wuihh apaan tuh!"

"Lo suka singa kan! Nah ini cocok sama lo!" memakaikan kalung itu di leher Andre.

"Sekarang! Persahabatan kita harus bertahan lama! Awas aja lo gede ninggalin gue, ku bakar rumah lo!" candaan dua bocah kecil yang masih duduk di bangku SMP itu.

Dan benar saja, 6 tahun berlalu, persahabatan mereka masih bertahan, ada yang berbeda sedikit, di mana Kei yang dulunya periang kini menjadi cuek dan dingin.

Begitu juga dengan Andre, anak yang dulunya baik nan ramah, kini menjadi berandal dan suka tawuran! Idih si Andre

--

"Berapa tahun kita sabahatan Kei?" tanya Andre

"Seinget gue pas lo nangis di pojokan kelas!" seru Kei.

"Lah iya, lo yang nyamperin gue ya, iya-iya inget, SD dulu gue nangisan njirrr!"

"Payah! Masa kejepit meja aja nangis!" ledek Kei.

"Bjirrr, ampe kuku gue copot mana gak nangis cok, bisa-bisanya lo!" kesal Andre mencengkram lengan Kei, "aduh, sakit bego!" erangnya sambil tertawa.

Harmonis. ..

_____



Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang