Sehari setelah Kevin berkelahi dengan Regan, ia menjadi anak yang berani sekarang, sehari lalu ia juga di perhatikan oleh Kei dengan serius.
Meski luka memar sedikit, Kei berkata khawatir dengannya, Kei selalu berada di sisinya sepanjang malam, bahkan saat Kevin menyuruhnya untuk pergi istirahat.
Kei berbaring di sebelah Kevin "gak mau ah! Di sini aja enak!" ucapnya sambil memeluk erat tubuh Kevin, "Woii Vin, gak bisa napas woii!" erang Kevin agar pelukan itu di singkirkan.
Tapi Kei malah mengeratkan pelukannya "diem aja, lama kelaman juga enak!" memejamkan matanya. Kevin yang melihat Kei tertidur mengelus-elus rambutnya.
"Hah? Apa dia suka sama gue?" batinnya bertanya-tanya, dengan cepat ia membuang pertanyaan itu dan ikut terlelap bersama Kei.
Singkatnya hari-hari berlalu, kedekatan Kei dan Kevin makin akrab, nonton bioskop, pergi ke pasar malam, dan kemana-mana bersama.
Nampaknya Kei melupakan sahabatnya! Mungkin.
Hari minggu tiba, sore Kei berencana membawa Kevin keluar, tak perlu minta izin siapa-siapa Kei dan Kevin tancap gass pergi keluar.
Pada awalnya mereka tak tahu ingin pergi kemana, yang mereka pikiran hanya jalanan yang ada, dan ikuti saja.
"Eh bangke, sudah berapa menit kita muter-muter gak jelas taik!" kesal Kevin yang mulai bosan.
"Diem lah taik, lagi mikir nih!"
"Idih, mikir seabad keburu bensin abis! Haduhh!" omelnya di belakang Kei, Kei yang namoaknya mendapatkan ide, terlihat dari cara jalan motor itu semakin laju.
"Pegangan!!!" teriak Kei dan langsung saja motor itu melesat membelah udara Sejuk di sore hari, "pelan-pelan bangke!!!" teriak keras Kevin sambil berusaha meraih perut Kei.
Akhirnya Kevin memeluk Kei dari belakang, erat! Sangat erat hingga Kei kesusahan untuk bernapas, "tenang aja woii!" Kei mencoba menenangkan Kevin.
"Pala bapak lo tenang, gue tajut cok."
"Heleh, udah lah, pegangan aja santai!" ucap Kei lalu memegang tangan Kevin yang berada di perutnya itu, lalu motor itu perlahan-lahan mengurangi kecepatan.
Kei melihat dari spion, Kevin tengah memejamkan matanya, "udah pelan ini, melek aja coba!" pintanya dan Kevin perlahan-lahan membuka matanya.
Ia bernapas lega "fiuh! Gini dong!" melepaskan pelukannya dari perut Kei. Siapa sangka Kei malah menarik tangan itu kembali "siapa yang suruh lepasin?" suara samar-samar terbawa angin.
"Kan udah pelan! Kenapa pegangan?"
"Kalo pelan syaratnya harus peluk kaya tadi! Kalo enggak ya ngebut lagi!" ancamnya, Kevin yang takut setoran nyawa pun nurut dengan Kei.
"Iya deh iya!" berdecih kesal, namun samar-samar ia juga tersipu malu, Kei juga meyaksikan itu dari spion motornya.
Tujuan mereka adalah bukit, di mana bukit itu sangat cocok untuk melihat seja di sore hari "udah nyape Vin, turun!" mata Kevin melihat sebuah bukit yang menjulang tinggi itu.
Matanya membulat sempurna, mulutnya terbuka membentuk huruf O. "Woahhhh!" kagum, Kei menyenggolnya yang langsung merusak kekagumannya.
"Naik Yok!" ajak Kei sembari menarik lengan Kevin untuk mengikuti kemana ia pergi, "pelan-pelan anjir, gak jalan gak naik motor sama aja taiklah!"
"Ngomel mulu dah kerjaan Lo! Ku dorong wafat juga lo!" candaan Kei
Kini mereka berdua berada di atas bukit, benar saja nampak indah dan keren, senja kini tiba, Kevin lagi-lagi ternganga melihat keindahan alam itu.
"Indah bukan?" tanya Kei yang duduk di sampingnya.
"Heemh, indah,"
Kei terpaku dengan wajah manis Kevin, berminggu-minggu di sekolah ia napak garang dan menyeramkan, kini nampak manis dan kalem.
Kei juga merasa ada yang berbeda dengan Kevin, tapi Kei membuang jauh-jauh hal itu, "Vin!" panggilnya dan Kevin menjawab "hemh!' tanpa menoleh.
"Lihat gue bentar aja!"
Kevin pun menoleh. Ia melihat mata Kei begitu tajam menatap kearahnya "kenapa?" tanya Kevin.
Lalu Kei memegang pundaknya, perlahan bibir tebal Kei menyetuh bibir merah muda yang lembut itu, ya mereka berciuman.
Cup....
Mata Kevin membulat sempurna dengan wajah yang memerah!
Tak bertahan lama, Kei hanya mencium seperkian detik lalu menjauhkan bibirnya..Siapa yang menyangka, Kevin kembali menarik wajah Kei dan mereka berciuman kembali, kali ini Kei berani memainkan lidahnya.
Ia juga tak menyangka Kevin akan merespon dengan sebrutal itu, bebrapa menit mereka saling berdiam diri sembari menatap senja.
Malu kah? Ehmm.
"Gue- gue suka sama lo Vin! But gue gak berani ngomong!"
Kevin terdiam sesaat "heem, gue tau!" jawab singkat Kevin lalu menatap tajam Kei.
Kei memegang tangan Kevin, "lo resmi jadi milik gue!" dan di angguki oleh Kevin.
Kei menatap senja yang perlahan menghilang itu, Kevin juga menatap senja, namun ia juga menggigit bibir bawahnya, seolah ia tak yakin dengan dirinya sendiri.
°°°
Tinggalin pesan lu di sini 🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Sicupu Itu Milikku [Boylove]【√】
Romance"Cupu ya cupu aja, gak usah sok deh, dasar" ≈ [Belum ada Revisi] ___-----___ #TOXIC #BOYLOVE #18+ #RANDOM ___-----___ Rilis : [12/05/23] End : [28/12/23] [Bl story]