Sedari tadi Jisoo terus menatap Lisa yang sudah berada didalam bathtub itu. Dia bingung karena ini pertama kalinya dia harus memandikan bocah.
"Cepatan mandi, gue tunggu diluar" ujarnya.
"Mama, ayo andi uga" ajak Lisa.
"Ogah. Gue sudah mandi ya. Mandi saja sendiri" sahut Jisoo.
Lisa mencebikkan bibirnya. Matanya bahkan sudah berkaca kaca "Hiks huaaa Mama ahat!"
"Gue hanya jahat sama bocah nyebelin seperti lo!" Ketus Jisoo.
Tangisan Lisa malah semakin keras membuatkan Jisoo merasa pusing "Cairan sialan!" Gerutunya menyalahkan cairan yang diracik sendiri olehnya.
"Hiks Mama, endong" pinta Lisa sesenggukan.
"Gue tidak akan menggendong lo selagi lo belum selesai mandi" ujar Jisoo.
Lisa menghentikan tangisannya walaupun dia masih sedikit sesenggukan "Hiks Ica tidak tahu calanya"
Jisoo mendengus. Akhirnya dengan terpaksa dia mula memandikan bocah itu karena dia tidak tega melihat wajah menggemaskan si bocah.
Didalam kamar mandi yang berada didalam kamar Jennie, terlihatlah Rose yang sudah duduk dengan enteng didalam bathtub. Bocah itu hanya menatap Jennie dengan polosnya karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
"Apa lihat lihat!?" Ketus Jennie.
"Hihihi Mommy tayak kucing" polos Rose terkekeh.
"Lo masih nyebelin seperti tadi malam ya! Dasar tupai!" Dumel Jennie.
"Mommy, ayo andi" ajak Rose.
"Gue sudah mandi" tolak Jennie.
Rose mencebikkan bibirnya dengan matanya yang sudah berkaca kaca "Chie mau andi tama Mommy " lirihnya sehingga air matanya mengalir keluar "Hiks huaaaaa"
"Semua ini salah Jisoo Eonnie!" Gerutu Jennie.
Tanpa aba aba, dia melepaskan pakaiannya lalu ikut masuk kedalam bathtub.
Tangisan Rose akhirnya terhenti. Bocah itu malah dengan entengnya bersandar didada Jennie.
"Chie tayang Mommy" polos Rose mendusel didada Jennie.
"E-Eoh" dengan kakunya Jennie membersihkan badan sang bocah yang masih menempel dibadannya itu.
Kini mereka semua sudah berkumpul diruang tamu dengan si kembar yang hanya memakai bathrobe yang kebesaran dibadan mereka.
"Semuanya sudah kalian beli?" Tanya Irene melirik perbelanjaan saudaranya.
"Sudah Eon. Susu, pampers, botol susu, dot, baju, minyak telon terus kelengkapan bayi yang lain juga dibeli" ujar Wendy.
Irene menatap Jisoo dan Jennie "Kalian, pakaikan baju untuk mereka"
"Pampersnya jangan lupa" lanjut Seulgi.
"Bagaimana caranya?" Bingung Jisoo.
"Gampang kok. Coba saja" ujar Irene.
"Kenapa tidak lo saja si Eon?" Kesal Jennie.
"Itu anak kalian, jadi kalian uruskan saja" santai Irene.
"Ini bukan anak gue ya! Ini anaknya Jisoo Eonnie!" Ujar Jennie kesal.
"Kok gue!?" Protes Jisoo.
"Ini semua rencana lo Eon! Experiment lo yang bikin mereka seperti ini!" Balas Jennie menatap Jisoo dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Experiment Baby 🧪✅
FanfictionBayi experiment? Apa bayi itu akan tumbuh seperti bayi normal yang lain? Dan bagaimana jika experiment itu gagal? Akankah sesuatu yang buruk terjadi?