Suasana mendadak hening setelah Jisoo dan Jennie menjelaskan semuanya tanpa ada satu pun yang ditutupi.
"Jadi bayi ini hasil gabut kalian?" Tanya Hyeona.
"Erm ya bisa dibilang seperti itu si walaupun awalnya rencananya hanya untuk bikin mereka lumpuh" sahut Jisoo.
"Tapi sekarang kami sudah menyayangi mereka" lanjut Jennie.
"Mereka masih kecil, pasti membutuhkan asi" ujar Sooyoung.
"Jennie sama Jisoo sudah memberikan asi mereka kok" sahut Irene.
"Dan kalian tidak memikirkan masa depan kalian? Bagaimana dengan pasangan kalian nanti? Apa mereka boleh menerima anak kalian?" Tanya Jungwon.
"Kita sudah memikirkan semuanya dengan matang Om. Dan jika pasangan aku sama Jennie dimasa depan itu tidak bisa menerima anak anak, kita juga tidak bisa menerima mereka" sahut Jisoo dengan yakin.
Para orang tua menghela nafas mereka dengan kasar. Niat awal mereka kesana hanyalah untuk bersantai santai namun mereka malah dikagetkan dengan kabar yang hampir membuat mereka jantungan.
"Om, Tante, aku harap kalian bisa menerima Rosie sama Lily. Mereka lah yang sudah menjadi sumber kebahagiaan dimansion ini" ujar Jennie sedikit memohon.
"Tapi hal ini salah Jen. Experiment kalian ini bahkan illegal dan kalian bisa dihukum" ujar Dongwon tidak habis fikir dengan kelakuan kedua ponakannya.
"Semuanya sudah diuruskan oleh Irene Eonnie sama Seulgi Eonnie. Identitas Rosie sama Lily juga sudah diuruskan. Rosie akan tetap membesar menjadi anak Jennie begitu juga dengan Lilly yang akan menjadi anak aku" jelas Jisoo.
"Mommy, Daddy, tolong terima Rosie sama Lily ya. Aku sama yang lain sudah menyayangi mereka" mohon Seulgi.
"Wen, kenapa kamu tidak menghalang mereka?" Dongwon bertanya kepada Wendy karena dia tahu diantara kedua anaknya itu, Wendy lah yang lebih bersikap dewasa.
"Awalnya aku juga tidak tahu kalau experiment itu bakalan berakhir seperti ini Dad. Tapi sekarang aku juga menyayangi Rosie sama Lily. Aku tidak ingin kehilangan mereka" ujar Wendy.
"Apa tidak bisa menitipkan mereka dipanti asuhan?" Tanya Hyeona.
"Maksud Tante!?" Tanya Jennie sedikit kesal.
"Kalian itu masih muda. Kenapa kalian memutuskan untuk menguruskan anak yang bahkan bukan darah daging kalian?" Jelas Hyeona.
"Aku tidak peduli soal itu! Rosie tetap sudah menjadi anak aku! Aku Mommy Rosie!" Tegas Jennie.
"Begitu juga dengan Lily. Dia akan terus membesar sebagai anak aku!" Lanjut Jisoo.
"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusan kalian, kami hanya bisa mendukung kalian" putus Dongwon membuat mereka semua bernafas lega.
"Jadi, yang mana Rosie sama Lily?" Tanya Sooyoung.
Jisoo dan Jennie membawa Rosie dan Lily menghampiri mereka "Ini Rosie" ujar Jennie menyerahkan Rosie kepada Sooyoung.
"Dan ini Lily" ujar Jisoo memberikan Lily kepada Hyeona.
"Aigo, menggemaskan sekali" puji Sooyoung mengunyel pipi gembul Rosie.
"Hao~" Rosie berbicara dengan bahasa bayinya membuat para orang tua merasa gemes.
"Tahhh!" Pekik Lily seakan berbicara dengan sang kembaran.
"Mereka menggemaskan!" Pekik Hyeona.
Dongwon terkekeh "Akhirnya keinginan kamu untuk punya cucu tercapai juga" ujarnya.
"Jadi sekarang Mommy sama Daddy tidak bisa memaksa aku untuk menikah lagi deh" timpal Seulgi.
"Hey! Mommy sama Daddy tetap saja membutuhkan cucu dari kamu" balas Hyeona.
Seulgi mendengus "Biarkan Irene Eonnie saja yang menikah duluan"
"Kok gue!?" Protes Irene.
"Umur lo sudah cocok untuk menikah Eon" timpal Joy.
"Bacot ya lo" dumel Irene.
"Ngomong ngomong, kalian disini berapa hari?" Tanya Wendy.
"Tidak lama kok. Hanya 2 hari karena kita punya urusan" sahut Dongwon.
"Mama sama Papa juga?" Tanya Joy.
"Iya. Papa harus ke luar kota jadi Mama akan menemani Papa" sahut Sooyoung.
"Apa benar Papa kamu sudah menceraikan Seojin?" Tanya Hyeona kepada Jennie.
"Iya Tante" sahut Jennie.
"Jadi kabar itu benar dong" timpal Dongwon.
"Kabar apa?" Bingung Jennie.
"Perusahan Papa kamu bankrup dan itu membuatkan investor menarik kembali kerjasama mereka. Om mencari tahu alasan perusahan Papa kamu bankrup dan semuanya gara gara Seojin yang mengambil dana perusahan" jelas Dongwon.
"Tante Seojin sudah dipenjara kok gara gara dia menculik Rosie sama Lily" ujar Irene.
"Kenapa dia melakukan semua itu?" Bingung Sooyoung.
"Dia ingin mengambil semua kekayaan Jennie" sahut Irene.
"Wanita itu benar benar gila!" Geram Hyeona "Tega banget si dia menculik bayi segemoy ini" lanjutnya mengecup pipi bulat Lily berkali kali membuat Lily tertawa geli.
Malam harinya, suasana dimansion dipenuhi oleh suara tawa para orang tua yang terus bermain dengan si bayi.
Ah, ternyata keberadaan Rosie sama Lily benar benar menambahkan kebahagiaan mereka.
"Kenapa kalian bisa gemoy banget si" ujar Hyeona yang tidak tahan melihat sosok si kembar.
"Rosie montok banget ya" ujar Sooyoung.
Yeri malah tertawa "Asal Tante tahu, Rosie itu suka banget sama asi. Tuh bayi maunya asi mulu. Makanya montok seperti Mommy nya"
"Malam ini Rosie sama Lily tidur sama Grandma ya" ujar Hyeona menatap si kembar.
"Ihh, apa apaan itu. Rosie sama Lily tidur sama aku" sambar Sooyoung.
"Tidak tidak! Mereka bakalan tidur sama aku!" Balas Hyeona.
"Sama aku!"
"Sama aku!"
"Sama aku!"
"Sama aku!"
Para suami dan anak anak hanya mampu menatap perdebatan itu dengan malas sementara Jisoo dan Jennie sudah bergegas membawa Lily dan Rosie pergi dari sana.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Experiment Baby 🧪✅
FanfictionBayi experiment? Apa bayi itu akan tumbuh seperti bayi normal yang lain? Dan bagaimana jika experiment itu gagal? Akankah sesuatu yang buruk terjadi?