Rose kini sudah terbaring lemes disamping Lisa setelah selesai mendonorkan darahnya untuk kembarannya itu.
Experiment untuk menjadikan mereka sebagai bocah juga akan bermula setelah kondisi keduanya semakin membaik.
"Ayo makan" Jennie mendudukkannya dirinya disamping Rose dengan memegang sepiring nasi goreng kimchi yang dimasaknya.
"Tumben lo baik?" Bingung Rose.
Jennie berdecak "Aku itu Mommy kamu. Ya wajar lah Mommy baik sama kamu"
Rose bergidik ngeri "Amit amit deh punya Mommy galak seperti lo"
"Bukannya tadi kamu percaya kalau kamu sama Lily menjadi anak kecil dan aku menjadi Mommy kamu huh?" Gerutu Jennie meletakkan piring nasi goreng itu dinakas.
"Fix, itu pasti lo suapin gue pelet makanya gue nurut sama lo" balas Rose yang sudah pasti memancing emosi Jennie.
"Idihh, ngapain juga Mommy suapin kamu pelet huh. Yang ada kamu tuh yang nempel mulu sama Mommy. Mau Luby mulu" balas Jennie tersenyum sinis.
"Luby?" Beo Rose.
"Kamu memanggil sumber asi kamu itu Luby" jelas Jennie.
"Ewwww. Gue tidak mungkin minum punya lo kali!" Balas Rose menatap Jennie dengan horror.
"Ck, awas saja kalau nanti kamu meminta Luby setelah kamu menjadi bocah. Mommy tidak akan memberikan Luby itu untuk kamu!" Ancam Jennie.
"Biarin. Gue juga tidak butuh" balas Rose.
Kini Jennie dan Rose saling melemparkan tatapan tajam mereka.
Sementara yang lain, mereka memutuskan untuk diam dan menikmati perdebatan yang lucu itu.
"Eungh" lenguhan itu membuatkan mereka sontak menatap kearah Lisa.
"Lily" panggil Jisoo bergegas duduk disamping Lisa.
"A-Apa yang terjadi?" Bingung Lisa memegang kepalanya yang diperban.
"Kita dipelet sama mereka Li" sahut Rose.
"Nde!?" Kaget Lisa.
"Jangan ngomong yang aneh aneh ya kamu" omel Jisoo kepada Rose.
Rose berdecak kesal "Mendingan sekarang lo jelasin semuanya kepada Lisa"
Jisoo tersenyum lembut kepada Lisa "Hai Lily. Aku Mama kamu"
"Hehhhh!?!!" Lisa sontak bangkit dari rebahannya.
"Yakkk hati hati!" Panik Jisoo.
"Sejak kapan gue jadi sugar baby lo?" Tanya Lisa menatap Jisoo dengan bingung.
Sudah pasti Jisoo melotot sementara Irene dan yang lain lagi berusaha menahan tawa mereka.
Tanpa berlama lama lagi, Jisoo mula menceritakan semuanya dari awal sehingga akhir membuat Lisa hanya bisa melongo kaget.
"Gue juga aneh Li. Tiba tiba saja mereka bilang kalau kucing galak ini Mommy gue terus manusia cantik itu Mama lo" timpal Rose.
Jennie sontak mendengus "Heol!? Enak saja kamu bilang Jisoo Eonnie itu manusia cantik. Mommy bahkan lebih cantik ya!" Ujarnya cemburu.
Rose tidak peduli. Dia hanya menatap Jisoo "Kalau nanti gue menjadi bocah, gue jadi anak lo saja ya" pintanya.
"Apa apaan ini!?!" Sambar Jennie tidak terima.
"Berisik kucing!" Ketus Rose.
Mata Jennie mula berkaca kaca "Hiks Rosie jahat. Huaaaaa Rosie tidak sayang Mommy. Hiks Rosie mau jadi anak durhaka" isakan Jennie mula kedengaran.
Rose sudah merasa panik. Dia menatap Irene untuk meminta bantuan "Tolong diamkan dia dong"
"Lo bujuk saja Mommy lo" balas Irene.
"Betul. Gue sama yang lain tidak mau ikut campur ya" lanjut Joy.
Rose beralih menatap Lisa "Lis, bantuin gue ih. Bujukin tuh orang"
Lisa menggeleng lalu dia memeluk Jisoo dengan manja "Ogah ah. Lo bujuk saja Mommy lo itu. Gue sudah punya Mama si"
"Kembaran sialan!" Umpat Rose kesal.
Setelah menghembuskan nafasnya dengan kasar, Rose beralih mendekati Jennie. Dengan kakunya dia memeluk wanita itu "M-Maaf atas kata kata gue yang sudah keterlaluan. Lo jangan menangis lagi ya. Gue merasa bersalah nih" bujuknya.
"Hiks panggil aku Mommy" isak Jennie.
Rose beralih menatap Lisa dan kembarannya itu malah mengangguk.
Hah~
"Arreosso M-Mommy" ujar Rose dengan kaku.
"Hiks Rosie" isak Jennie beralih memeluk Rose dengan erat.
Setelah suasana menjadi tenang, mereka semua mula berdiskusi tentang experiment yang akan kembali dilanjutkan.
"Apa kalau gue sama Lisa menjadi bocah, kehidupan gue sama Lisa akan berubah? Gue sama Lisa tidak akan mendapatkan pukulan lagi? Gue sama Lisa tidak akan dikejar renterner lagi?" Tanya Rose dengan serius.
"Iya. Kamu sama Lily akan menjadi anak kecil seperti anak kecil yang lain" sahut Jisoo lalu dia beralih menatap Lisa "Dan sebagai Mama kamu, aku tidak akan membiarkan kamu hidup menderita"
"Mommy juga tidak akan membiarkan kamu menderita Rosie. Kamu akan bahagia bersama Mommy" Ujar Jennie kepada sang anak.
"Terus bagaimana kalau suatu hari nanti kalian menemukan pasangan kalian? Kalian pasti akan menikah dan punya anak lagi. Apa setelah itu gue sama Rose akan dibuang?" Tanya Lisa.
Jisoo menatap Jennie begitu juga sebaliknya. Ah, mereka bahkan tidak pernah kepikiran soal itu.
"Itu tidak akan pernah terjadi. Rosie akan tetap menjadi anak aku. Begitu juga dengan Lily yang akan tetap menjadi anak Jisoo Eonnie" sahut Jennie yang disetujui oleh Jisoo.
"Rose, Lisa" panggil Irene "Kalau hal ini membebankan kalian, kalian bisa menolaknya. Kalian bisa melanjutkan hidup kalian seperti biasa. Gue sama yang lain tidak akan memaksa kalian" lanjutnya.
Rose menggeleng "Gue sudah bikin keputusan. Gue setuju untuk kembali menjadi bocah" putusnya dengan yakin.
"Gue juga sama" lanjut Lisa.
Sudah pasti keputusan mereka itu bisa mengembalikan senyuman yang lain.
"Gunakan suntikan ini dan besok pagi kalian akan menjadi bocah kembali. Experiment ini sudah gue selidiki dengan baik dan gue yakin kalian tidak akan kembali menjadi dewasa secara tiba tiba lagi. Kalian akan tumbuh seperti anak anak yang lain" jelas Jisoo.
"Gue takut" lirih Lisa yang memang takut dengan suntikan.
Jisoo tersenyum "Tutup mata kamu" setelah Lisa menutup matanya, dia langsung menyuntikkan cairan itu kedalam badan Lisa.
Sementara Rose, dia dibantu oleh sang Mommy.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Experiment Baby 🧪✅
FanfictionBayi experiment? Apa bayi itu akan tumbuh seperti bayi normal yang lain? Dan bagaimana jika experiment itu gagal? Akankah sesuatu yang buruk terjadi?