-Bertemu Psikitiaris-

2.8K 356 46
                                    

Setelah Rosie merasa tenang, Jennie kembali membawa Rosie kekamar untuk melanjutkan istirahat mereka. Lily juga sudah kembali tidur bersama Mama Chu kesayangannya.

"Mau uyyu" pinta Rosie memeluk Jennie dengan erat.

Jennie langsung menyibak bajunya untuk menyusui sang anak.

"Tudah ada ailnya!" Pekik Rosie senang.

"Mwoya!?" Jennie tidak kalah kagetnya.

"Akhirnya experiment ini berhasil!!" Lanjutnya dengan semangat.

Dengan mata terpejam, Rosie menikmati asi sehingga tidak butuh waktu yang lama untuk dia kembali tidur.

Jennie beralih merapikan bajunya lalu dia menyumpalkan dot dimulut Rosie agar anaknya itu tidak terbangun "Mimpi indah Rosie" bisiknya sebelum menyusul Rosie kealam mimpi.





*

Pagi harinya, semua penghuni mansion sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati sarapan mereka.

Rosie berada dipangkuan Jennie sementara Lily berada dipangkuan Jisoo. Kedua bocah itu masih asyik meminum asi tanpa mempedulikan yang lain.

"Heh bocah, makan dulu" ujar Joy.

"Tidak mau!" Sahut Lily lalu dia kembali meminum asi.

"Memangnya sudah ada asinya?" Tanya Irene.

"Sudah Eon" sahut Jisoo dan Jennie dengan kompak.

"Makin menempel deh tuh dua bocah" timpal Seulgi.

"Nty Ugi jangan ili ya" sambar Lily.

"Dih, ngapain juga iri. Uyyu kotak punya Aunty lebih enak ya" balas Seulgi.

"Uyyu Mommy lebih enak!" Sambar Rosie yang sedari tadi diam.

"Punya Mama Chu lebih enak" ujar Lily.

"Punya Mommy Nini lebih enak!" Balas Rosie.

"Tidak! Mama Chu lebih enak!"

"Punya Mommy Nini"

"Punya Mama Chu!"

"Heh sudah!" Lerai Irene sebelum kedua bocah itu saling jambak jambakan.

"Begini deh, biar Aunty yang tentukan uyyu punya siapa yang lebih enak" ujar Yeri membuatkan perhatian mereka semua tertuju kepadanya.

"Bagaimana calanya?" Polos Lily.

Yeri tersenyum dengan misterius "Jisoo Eonnie, Jennie Eonnie, kalian harus membiarkan aku mencobanya langsung"

Mata Jisoo dan Jennie sontak melotot "YAKKK MAKNAE MESUM!!" teriakan duo J itu sudah pasti menggema memenuhi mansion membuatkan si kembar yang berada dipangkuannya mereka tersentak kaget lalu menangis dengan keras.

"HIKS HUAAAAAA!!"

"BUAHAHAHAHHA MAMAM TUH!" Joy sama Seulgi malah tertawa membuatkan suasana mansion semakin ricuh.

Irene menatap Wendy dengan malas "Capek" ujarnya.

"Sama, gue juga" balas Wendy menggelengkan kepalanya.






*

Tepat jam 11 pagi, Jisoo dan Jennie bersama si kembar sudah tiba di rumah sakit untuk bertemu psikitiaris.

Kebetulan sekali psikitiaris itu adalah sahabat Irene makanya mereka bisa dengan gampangnya menemuinya tanpa perlu menunggu dengan lebih lama.

"Halo Rosie, Lily" sapa Sowon kepada si kembar.

"H-Halo Aunty" balas si kembar malu malu lalu mereka bersembunyi dibelakang Jisoo dan Jennie.

"Aigo, kalian menggemaskan sekali" Sowon mengeluarkan dua lolipop dari saku jasnya lalu dia menghulurkannya kepada si kembar "Ini untuk kalian"

Lily menatap sang Mama dengan mata bulatnya yang mengedip lucu "Mama, apa boleh?"

"Boleh sayang" sahut Jisoo.

Lily mengambil lolipop itu "Telima kacih Nty"

"Sama sama" sahut Sowon mengelus kepala Lily lalu dia beralih menatap Rosie "Ini untuk kamu"

Rosie masih setia bersembunyi dibelakang Jennie "Sayang, ambil saja" ujar Jennie namun Rosie masih malu.

"Tepeltinya Chie lagi malu" ujar Lily.

"Loh, kenapa harus malu?" Tanya Sowon.

"Kalau Chie tidak malu, itu altinya Chie takut" ujar Lily lagi.

Sowon mengangguk mengerti. Sebagai seorang psikitiaris, dia sudah bisa menebak apa yang mengganggu pemikiran anak kecil didepannya itu "Rosie jangan takut ya. Aunty baik kok" bujuknya.

"Apa Nty tidak akan memukul Chie kalau Chie mengambilnya?" Cicit Rosie dengan pelan.

"Kenapa Rosie berfikir kalau Aunty bakalan memukul Rosie kalau Rosie mengambil lolipop ini?" Tanya Sowon.

"Chie pelnah mimpi. Ada Om yang memukul Chie gala gala Chie ngambil makanan untuk Lily. Waktu itu Lily lagi takit" jelas Rosie dengan polosnya.

"Sepertinya Rosie yang dewasa pernah dipukul gara gara mengambil makanan untuk Lily yang dewasa" bisik Jisoo kepada Jennie.

"Ada benarnya si. Jadi itu artinya Rosie dewasa benar benar menjaga Lily dewasa" sahut Jennie ikutan berbisik.

"Lily, apa Lily juga mendapatkan mimpi yang sama?" Tanya Sowon.

Lily mengangguk polos "Lily mimpi kalau Chie dipukul tama Om gala gala Chie ngambil makanan untuk Lily. Waktu itu Lily lagi takit" jelasnya.

Sowon beralih menatap Jisoo dan Jennie secara bergantian "Sepertinya ada sesuatu yang kalian sembunyikan. Siapa sebenarnya Rosie sama Lily? Siapa Om yang dimaksudkan oleh mereka? Kapan kalian menikah dan siapa suami kalian? Kalian bahkan tidak mengundang Eonnie"

Jennie dan Jisoo hanya mampu tersenyum kaku. Mereka juga bingung. Apa mereka perlu menjelaskan semuanya? Namun mereka takut identitas Rosie sama Lily bakalan terbongkar.

"Ngomong saja sama Eonnie. Eonnie ini sahabat Eonnie kalian. Kalian bisa percaya sama Eonnie" lanjut Sowon ketika menyadari raut wajah ragu Jisoo sama Jennie.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah Eon. Aku akan menjelaskan semuanya dan aku harap Eonnie bisa menjaga rahsia ini" ujarnya dibalas anggukan dari Sowon.

Akhirnya tanpa sebarang halangan, Jisoo menceritakan semuanya dari awal membuatkan Sowon kaget. Awalnya Sowon cukup sulit untuk mempercayai semua itu namun setelah dia ingat tentang betapa kerennya experiment experiment yang pernah dilakukan oleh Jisoo, dia akhirnya mempercayai.










Tekan
   👇

Experiment Baby 🧪✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang