Setelah urusan dengan psikitiaris sudah selesai, Jisoo bersama Jennie memutuskan untuk membawa si kembar ke mall untuk membeli beberapa perlengkapan kecil si kembar.
"Kita mau beli apa nih?" Tanya Jisoo.
"Baju deh. Si kembar butuh baju baru tuh" sahut Jennie.
"Ya sudah, ayo" sahut Jisoo beralih menggendong Lily sementara Jennie menggendong Rosie.
"Tita mau temana Mom?" Tanya Rosie dengan mulutnya yang masih disumpal empeng.
"Kita beli baju dulu ya" ujar Jennie.
"Alleocco Mommy" sahut Rosie beralih menatap kembarannya yang sudah memilih baju dibantu oleh Jisoo.
"Nah, yang ini cocok untuk kamu" ujar Jennie.
"Tupai! Chie tuka!" Heboh Rosie ketika melihat motif tupai yang ada dibaju.
"Baiklah, kita beli yang ini" ujar Jennie "Sekarang Rosie mau yang mana?"
"Tuu ituuuu!" Pekik Rosie menunjuk kearah baju yang bermotif beruang.
"Beruang?"
"Iya toalnya tama tepelti Mommy" polos Rosie.
Jennie mempoutkan bibirnya "Memangnya Mommy seperti beruang?"
Kedua tangan mungil Rosie menangkup kedua pipi gembul Jennie "Pipi Mommy imut. Chie tuka"
Cup
Dia mengecup bibir Jennie sekilas membuatkan Jennie tersentak kaget.
"Hihihi Mommy lucu" ujar Rosie terkekeh.
Jennie tersenyum "Anak Mommy ini menggemaskan sekali" dia beralih mengecup pipi gembul Rosie berkali kali membuatkan bocah itu tertawa geli.
Sementara itu, Lily kelihatan fokus memilih baju bersama sang Mama. Bocah berponi ini terus memilih baju yang mempunyai style yang sama seperti Seulgi membuatkan Jisoo merasa bingung.
"Kenapa Lily mau baju baju yang sama seperti Aunty Seulgi?" Tanya Jisoo.
"Bial Lily kelihatan kelen" sahut Lily tersenyum bangga.
"Aigo, anak Mama ini sudah keren kok" balas Jisoo mencubit hidung Lily dengan gemes.
"Lily kelen juga gala gala Lily anak Mama Chu!" Balas Lily memeluk leher Jisoo dengan manja.
Jisoo terkekeh kecil "Janji ya jangan tinggalin Mama"
"Eung! Lily janji!" Sahut Lily.
Cup
Jika tadi Rosie yang mengecup bibir sang Mommy, sekarang malah Jisoo yang duluan mengecup bibir Lily. Sudah tidak tahan si. Bibir kecil anaknya yang terus berbicara itu benar benar menggemaskan.
Beberapa menit kemudian, pandangan Jisoo tertuju kearah baju yang menarik perhatiannya. Dia terus tersenyum ketika membayangkan si kembar yang memakai baju itu.
"Jen, kesini deh" panggil Jisoo.
"Waeyo?" Sahut Jennie menghampiri Jisoo dengan Rosie yang masih berada di gendongannya.
"Costume itu lucu ya. Kita belikan untuk si kembar deh" ujar Jisoo.
Jennie sontak tersenyum "Baiklah, kita beli yang itu" putusnya.
Selesai berbelanja, mereka akhirnya berganjak ke sebuah restaurant untuk menikmati makan siang mereka.
Seperti biasa, Jennie bersama Jisoo pasti akan memesan makanan yang sehat untuk kedua bocah itu. Pokoknya semua makanan yang dimakan oleh si bocah harus dipantau oleh mereka.
"Jen, gue mau jujur sama lo" ujar Jisoo membuatkan Jennie menatapnya.
"Jujur soal?" Bingung Jennie.
"Rosie sama Lily"
Raut wajah Jennie berubah "M-Maksud Eonnie?"
Jisoo menggigit bibir bawahnya. Dia kelihatan ragu untuk menjelaskan namun dia sudah tidak punya pilihan. Sebagai Mommy kepada Rosie, Jennie berhak tahu soal ini.
"Jujur saja Eon" desak Jennie.
Helaan nafas kasar Jisoo mula kedengaran "S-Sebenarnya g-gue ragu sama experiment kita ini"
Dahi Jennie mengernyit "Gue bingung Eon. Bisa lo jelaskan semuanya dengan benar?"
"Tadi malam gue kembali menyelidiki experiment kita ini. Ternyata cairan yang kita suntikan kepada badan mereka itu hanya akan berhasil sementara"
"Cairan? Cairan yang merubah mereka menjadi bayi?"
"Iya"
"J-Jadi itu artinya nanti mereka akan kembali dewasa?"
Jisoo menunduk. Dia tidak tega untuk menatap mata Jennie yang sudah berkaca kaca "I-Iya Jen"
"Andwae!" Teriak Jennie.
Perhatian pengunjung restaurant sudah tertuju kepada mereka namun mereka tidak peduli.
"Itu tidak akan terjadi! Aku ingin mereka terus seperti ini! Rosie harus tetap menjadi anak aku!" Sentak Jennie dengan nafas yang memburu.
"Mommy tenapa?" Tanya Rosie yang kaget dengan teriakan Jennie tadi.
Jennie berusaha menampilkan senyuman "Tidak apa apa Sayang. Mommy hanya mengobrol sama Aunty Chu"
"Apa Mama bikin Nty Nini malah?" Lily malah bertanya kepada Jisoo.
"Tidak Sayang. Mama tidak bikin Aunty Nini marah kok. Mama sama Aunty Nini hanya bercanda" Jisoo ikut membohongi sang anak.
Untung sekali keduanya masih bocah jadi sudah pasti mereka mempercayai omongan Jisoo dan Jennie itu.
"Kita bicarakan ini dimansion" ujar Jisoo kepada Jennie.
"Arreosso" sahut Jennie berusaha menenangkan dirinya.
"Rosie" panggil Jennie.
"Eung?" Sahut Rosie.
"Jangan tinggalin Mommy ya. Apa pun yang terjadi, Rosie tetap anak Mommy" ujar Jennie.
"Chie tidak akan tinggalin Mommy" sahut Rosie.
Jennie tersenyum dengan kedua tangannya yang sudah menangkup kedua pipi gembul Rosie. Secara tiba tiba dia terus mengecup kedua pipi gembul itu secara bergantian.
Lily yang melihat Jennie yang mencium pipi Rosie dengan agresif hanya mampu bergidik ngeri "Mama. Nty Nini tenapa?" Bisiknya.
"Otaknya Aunty Nini lagi kegeser tuh makanya dia gesrek" sahut Jisoo ikutan berbisik.
"Kacian ya. Mana macih muda tapi otaknya tudah kegesel" polos Lily membuatkan Jisoo mati matian menahan tawanya.
Poor Nty Nini:(
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Experiment Baby 🧪✅
FanfictionBayi experiment? Apa bayi itu akan tumbuh seperti bayi normal yang lain? Dan bagaimana jika experiment itu gagal? Akankah sesuatu yang buruk terjadi?