-Pencarian-

1.9K 325 18
                                    

Dengan santainya Joy berjalan memasuki perusahan sang Eonnie namun dia merasa aneh karena suasana perusahan itu benar benar sepi.

"Pada kemana si!?" Gerutunya.

"Mwoya!?" Sedetik kemudian, dia terlonjak kaget ketika melihat sosok satpam dan beberapa karyawan yang lain sudah terbaring tidak sadarkan diri mereka.

"Pak, bangun Pak!" Dia berusaha membangunkan Pak Satpam namun tetap saja sosok itu tidak sadarkan dirinya.

Rasa panik mula menghampiri Joy membuatkan dirinya bergegas berlari keruangan sang Eonnie.

"Irene Eonnie!" Teriaknya dengan kaget.

"Mphhhh!" Teriak Irene dengan kesulitan karena mulutnya yang ditutup dengan sapu tangan bahkan kedua tangannya juga sudah diikat.

"Apa yang terjadi Eonnie!?" Tanya Joy berusaha melepaskan ikatan Irene.

"Gue tidak tahu Joy. Tadi tiba tiba saja ada beberapa orang pria yang menyerang perusahan ini. Mereka membawa pistol. Gue diikat disini" jelas Irene.

"Dimana Jennie Eonnie sama si kembar?" Tanya Joy.

"Mereka diruangan Jennie" sahut Irene.

Keduanya bergegas berlari keruangan Jennie.

"Eonnie!" Teriak Joy memangku kepala Jennie "Eon, bangun Eon!" Ditepuknya pipi Jennie dengan pelan, berharap agar Jennie segera sadar.

"Si kembar tidak ada disini!" Panik Irene yang sudah mencari sekeliling ruangan.

"Apa jangan jangan mereka diculik!?" Sambar Joy panik.

Irene bergegas mengambil ponsel Jennie yang ada diatas meja lalu dia menghubungi ambulance dan juga polisi. Tidak lupa juga dia mengabari saudaranya yang lain tentang kasus penyerangan yang terjadi itu.





*

Kini mereka semua sudah berkumpul diruang rawat Jennie dimana sosok Jennie masih belum sadarkan dirinya dengan kepalanya yang diperban.

"Gue harus bagaimana Eon" lirih Jisoo membayangkan sosok sang anak yang pasti membutuhkan dirinya saat ini.

"Polisi lagi berusaha mencari mereka. Lo yang sabar ya. Kita doakan saja semoga Lily sama Rosie segera ditemukan" ujar Irene memeluk Jisoo dari samping.

"Jennie Eonnie sudah sadar!" Ujar Yeri yang duduk dibangku disamping brankar Jennie.

Mereka semua bangkit lalu berjalan menghampiri Jennie "Jen" panggil Wendy.

"Eungh. Gue dimana?" Bingung Jennie memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Lo dirumah sakit. Tadi lo pingsan" jelas Joy.

Dahi Jennie mengernyit. Dia berusaha mengingati apa yang terjadi sebelum dia pingsan "A-Anak gue! Anak gue dimana!?"

"Mereka sudah dibawa pergi" ujar Irene.

"Gue harus menyelamatkan mereka!" Jennie ingin berganjak turun dari brankar namun Wendy langsung menghalangnya.

"Lo belum sembuh Jen!" Halang Wendy.

"Tapi Rosie sama Lily dalam bahaya Eon! Gue harus menyelamatkan mereka!" Ujar Jennie dengan mata berkaca kacanya.

"Seulgi bersama polisi yang lain lagi berusaha mencari mereka. Lo yang sabar dulu" ujar Irene membawa Jennie kedalam dakapannya.

"Rosie" lirih Jennie membalas pelukan Irene.

Ting!

"Joy, tolong lihat ponsel gue" pinta Jennie.

Joy dengan patuhnya mengambil ponsel Jennie lalu membaca pesan yang dikirim oleh seseorang.

"Penculik Rosie sama Lily yang mengirim pesan!" Kaget Joy.

"Apa yang dia inginkan!?" Tanya Jisoo.

"Siapkan uang sebanyak 50 milyar dan serahkan perusahan Diamond Entertainment kepada gue sekarang" Joy membaca semua kata kata yang tertulis di pesan itu.

"Siapa orangnya!?" Marah Jennie.

"Nomornya asing Eon. Gue akan meminta Seulgi Eonnie melacak nomer ini" Joy langsung mengirim pesan kepada Seulgi untuk meminta bantuan dari Eonnie nya itu.

"Apa mungkin itu musuh perusahan kalian?" Tebak Wendy.

"Tidak mungkin. Gue tidak punya musuh" ujar Irene.

Ceklekk

Mereka semua sontak menatap kearah Seulgi yang berjalan memasuki ruang inap itu.

"Gue sudah menyelidiki nomer yang dikirim oleh Joy" ujar Seulgi.

"Jadi siapa pemilik nomer itu?" Tanya Jennie.

"Choi Seojin, Eomma tiri lo"

"Nde!?" Kaget Jennie begitu juga dengan yang lain.

"Tim gue lagi melacak keberadaan Tante Seojin. Sekarang gue memutuskan untuk ke Jeju, mansion orang tua lo" lapor Seulgi.

"Gue ikut sama lo!" Ujar Jennie.

"Gue juga!" Sambar Jisoo.

"Kita semua ikut ke Jeju!" Timpal Irene diangguki oleh yang lain.

"Baiklah. Kita berangkat ke Jeju sekarang" putus Seulgi.




*

Beberapa jam kemudian, mereka semua akhirnya tiba di Jeju dan sekarang mobil yang dikendarai oleh Joy sudah meluncur laju menuju kemansion Yuji.

"Kita sudah tiba" lapor Joy setelah memakirkan mobilnya didepan gerbang mansion.

"Gue mendapat informasi terbaru. Ternyata perusahan Appa lo bankrup Jen. Bisa jadi Tante Seojin melakukan semua ini untuk mengambil kekayaan lo" ujar Seulgi setelah membaca pesan yang dikirim oleh pembantunya.

"Gue tidak akan memaafkan wanita itu!" Gumam Jennie dengan nafas yang memburu.

"Ayo masuk" arah Irene.

Setelah pintu gerbang dibuka, mereka bergegas memasuki mansion itu.

"Jennie, akhirnya kamu datang Nak" Yuji menyambut kedatangan Jennie dengan penuh bahagia namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah "Apa yang terjadi Jen? Kenapa kamu di perban!?" Khawatirnya.

"Aku tidak ingin basa basi. Sekarang dimana selingkuhan Appa itu?" Datar Jennie.

"Sudah dari tadi pagi Eomma kamu itu keluar" ujar Yuji "Kenapa kamu mencari dia?" Bingungnya.

"Rosie sama Lily diculik dan aku yakin dia yang menculik mereka"

"Jen, Appa tahu kamu tidak suka sama Eomma tiri kamu itu tapi kamu tidak bisa seperti ini dong. Untuk apa juga dia menculik bocah nakal itu?" Balas Yuji.

Tangan Jennie terkepal "Kalau dia benaran menculik Rosie sama Lily, apa yang akan Appa lakukan?" Tantangnya.

"Appa akan menceraikan dia. Tapi Appa yakin bukan dia yang menculik Rosie sama Lily!" Balas Yuji dengan serius.

"Baiklah, aku pegang kata kata Appa" balas Jennie sebelum berganjak pergi dari sana diikuti oleh yang lain.











  Tekan
    👇

Experiment Baby 🧪✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang