⚔️ Episode - 13

162 25 2
                                    

▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀

⚔️

Rafael melirik James yg tertidur sendiri karena kelelahan. Tangan Rafael meraih handuk basah yg masih ada di tangan James. Ia dengan telaten mengusap usap pipi dan dahi Michael agar suhu panasnya sedikit menurun.

"Adek.. Kenapa panasnya nggak turun turun?" Tanya Rafael sendiri. Bahkan handuk yg ditangannya menjadi hangat.

Rafael segera turun ke bawah, membasahi handuk ditangannya dengan air minum yg tersisa. Ia hendak kembali ke mobil namun perhatian Rafael teralihkan melihat dari kejauhan mobil polisi yg akan mendekat.

"Sialan...!!!!"

Rafael segera masuk ke dalam mobil. Tangan dingin Rafael menepuk pelan pipi Michael. "Michael.. Michael.. Bangun!! Michael, tolong bangunlah.." Panggil Rafael panik.

James yg baru tertidur terbangun lagi. Matanya mengejap ejap menghilangkan kantuk. "Ada apa ael?"

"Kak James.. Tolong bangunin viken dan marvin.. Keberadaan kita udah diketahui sama polisi kak.. Ayo, kak!!"

Mata James terbelalak karena keterkejutan nya. "Hah? Yg benar saja.." James segera menggoyangkan kedua pundak viken dan marvin. "Viken... Marvin.. Bangun dek.. Kita harus kabur!!"

Seketika viken dan Marvin terbangun dari tidurnya. "Ada apa kak? Gua ngantuk.." Tanya viken setengah sadar.

"Bangunlah cepat.. Kalian mau ke tangkap polisi, hah?"

"Kok kita udah ketahuan aja... Aaah!! Mana gelap lagi, gimana cara kaburnya nih."

"Jangan banyak bacot, viken.. Keluar dari mobil sekarang.. Lu juga Marvin.." Perintah James yg sudah panik sedari tadi.

"Kak ael.. Michael masih demam, kak?" Tanya Marvin yg telah sadar dengan keadaan.

Rafael mengangguk. Ia masih menepuk nepuk pelan pipi Michael agar tersadar.
"Michael Kaiser.. Dek.. Bangunlah.."

Perlahan mata Michael terbuka kembali. Ia sangat kedinginan dan kepalanya yg berdenyut denyut membuat ia sulit untuk tak tidur. "Kakak~"

"Iya adek.. Bangunn bentar ya dek.. Buka matanya.." Jawab Rafael cepat. Ia masih menangkup pipi Michael yg terasa panas.

"Kak.. Kepala Michael sakit.."

"Huuuhm... Kakak tahu.. Tapi kamu harus kuat ya... Kita harus kabur dari sini.."

Michael mengangguk patuh. Ia berusaha sekuat tenaga menahan sakit kepalanya yg sangat pusing dan hawa dingin yg menyerangnya ketika pintu mobil itu terbuka.

"Kak James.. Ayo kita pergi.." Ultimatum Rafael.

Viken dan Marvin segera keluar dari mobil. Viken menatap Marvin yg sedang diam. "Marvin.."

"Apa?"

"Jika sesuatu yg buruk terjadi pada Michael, apa yg lu lakuin?"

Marvin segera menoleh ke viken yg berwajah datar. Tak seperti biasanya. "Apa maksud lu, kak? Itu nggak bakal terjadi.. Gua bakal ngelindungin Michael apapun yg terjadi."

WHAT IF YOU DIE?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang