▀▄▀▄What If You Die?▄▀▄▀⚔️
Tepat pukul dua belas malam, james dan dua temannya mengendarai mobil Jeep dengan santai tanpa mereka tahu apa yg terjadi kedepannya.
James sesekali menoleh ke rafael yg sedang mengotak atik macbook nya. "Rafael, bank mana yg harus kita bobol?" Tanya James setelah hening beberapa saat.
Rafael mendengus kesal. Ia mengalihkan pandangannya ke depan. "Di pinggir kota aja, kak.. Disana pengawasannya tidak terlalu ketat.."
"Okey.."
Viken yg duduk di belakang membuka suaranya karena didiamkan dari sore tadi. Abang abangnya ini kalau mendiamkan orang emang niat banget. "Kak ael (Rafael) .. Lu nggak bilang apa gitu ama Syel (Michael)? Nanti dia khawatir gimana?"
Rafael menatap kosong jalanan. "Bukan urusan lu, viken.."
"Hah!! Terserah lu ajalah.. Muak juga gua ngeliat sikap lu itu.." Seru viken yg nggak habis pikir dengan tingkah Rafael.
James hanya geleng geleng kepala melihat kedua temannya itu. Tak butuh waktu lama tepat jam dua dini hari. James memberhentikan mobil Jeep tak jauh dari Bank yg sudah tutup itu.
"Viken, lu jaga jaga disini.. Kalo ada apa apa lu yg nyetir ya.." Ujar James dengan tenang.
"Baiklah, gua pindah ke depan.." Viken segera keluar dari mobil Jeep yg mereka curi juga.
James dan Rafael keluar dari mobil Jeep itu. Segera viken masuk kembali mengambil alih kemudi. "Kalian berdua.. Hati hati.. Kalo kepepet gunakan aja benda yg ada di pinggang kalian..."
James memberikan jempolnya ke viken.
"Jangan sampai ketiduran.." Ancam Rafael tak acuh.
"Iya ya.. Aman aja.."
James dan Rafael berjalan santai di depan bank yg lumayan besar itu. Disana ada dua orang satpam yg asyik main handphone. James dan Rafael mengendap-endap di belakang mereka dan secepat kilat James memiting leher salah satu dari mereka.
"DAMN.. APA YG KALIAN LAKUKAN, SIALAN?" teriak salah seorang dari mereka. Satpam itu menodongkan sebuah pistol yg terangkat mengarah ke James.
James dengan senyuman manisnya mengangkat kedua tangannya. "Hy.. Santai.. Tarik nafas dalam dalam.. Dan bersiaplah.."
Satpam itu kebingungan dengan ucapan aneh James. Tanpa diketahui oleh satpam itu, telah berdiri Rafael di belakang satpam yg lebih pendek darinya. Rafael dengan sekuat tenaganya memukul batang leher satpam itu hingga terdengar bunyi retakan. Satpam itu tergeletak tak berdaya di bawah kaki Rafael.
James menutup mulutnya tak percaya melihat ulah Rafael yg berwajah datar sekarang ini.
"Rafael.. Gua nggak nyangka ama lu.. Tuh orang pasti patah tulang leher tuh.."
Rafael hanya memutar bola matanya. "Kak, lu kalo cuman mau ngedrama disini lebih baik gua pulang aja.."
James tertawa canggung. "Hehhe.. Iya ya, gua serius.."
"Matiin semua CCTV disini.." Perintah Rafael yg langsung dilakukan James.
Rafael mengotak atik komputer di ruangan satpam itu hingga pintu otomatis bank itu terbuka. Mereka berjalan santai lagi memasuki bank itu dengan senter kecil di tangan mereka berdua.
"Ael.. Gimana cara buka pintu ruangan ini?" Tanya James yg melihat Rafael sibuk mengotak atik MacBook nya.
"Iya ya sabar bentar.. Ini gua lagi cari caranya.." Saut Rafael tenang. Ia mencoba meretas sistem keamanan bank itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF YOU DIE?
حركة (أكشن)Choi yeonjun, choi soobin, choi beomgyu, kang taehyun dan hueningkai telah di tetapkan sebagai buronan negara yg telah membobol bank dan membawa sekian juta dollar serta telah mencelakai beberapa polisi. Bagaimana cara mereka untuk kabur dan menye...