▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀
⚔️
Rafael terbangun dari tidurnya. Tangannya terangkat menyentuh dahinya sendiri. Syukurlah panasnya telah turun. Rafael menoleh kesamping dimana Michael tidur nyenyak sembari memeluk lengannya. Rafael berusaha dengan pelan pelan melepaskan tangannya dari dekapan Michael. Sungguh tangannya sudah kebas.Setelah terlepas Rafael mendudukan dirinya dan melihat jam dinding. Ternyata sudah jam setengah tujuh pagi yg berarti sebentar lagi ia akan masuk kerja.
Ia kembali menoleh ke Michael yg masih tidur. Rafael menepuk pelan lengan Michael. "Michael.. Syel.. Bangun dek.."
Michael yg dibangunkan oleh Rafael mengerang kecil. "Iya, kak~"
"Adek.."
Michael membuka matanya ketika ia baru sadar bahwa Rafael masih sakit. Michael mendudukan dirinya cepat dan menatap wajah Rafael lekat lekat.
"Michael.." Panggil Rafael bingung.
Michael mengangkat tangannya lalu menyentuh dahi Rafael. "Syukurlah.. Kakak nggak panas lagi.."
Rafael tersenyum manis. "Terimakasih ya adek telah menjaga kakak semalaman.."
Michael menggelengkan kepalanya. "Tidak usah berterimakasih juga kak.."
Rafael kembali tersenyum. Lalu ia berdiri yg membuat Michael menatap bingung dirinya. "Kakak mau mandi dulu.. Adek siap siaplah dulu ya~"
"Eh? Mandi?" Tanya Michael kaget. Michael segera meraih tangan Rafael. "Kak, jangan kerja dulu ya~ kakak istirahatlah sehari ini.. Tubuh kakak butuh istirahat.." Bujuk Michael dengan wajah imutnya.
Rafael tersenyum sendu. Lalu mengusap surai caramel Michael. "Its okay.. Kakak udah sehat dan kuat kembali.. Nanti kalo kakak nggak enak badan lagi, kakak bakal istirahat kok.. Adek bisa perhatiin kakak kalo adek nggak percaya.."
Michael tak bisa membantah lagi. " Baiklah kak.. Adek boleh nggak mandi bareng ama kakak"
Seketika ekspresi Rafael berubah menjadi panik. Jika mereka mandi bersama maka Michael akan tahu apa yg ia sembunyikan selama ini. Michael akan melihat bekas jahitan operasi donor nya enam tahun yg lalu. Ia tak mau hal itu terjadi. Apalagi sampai Michael merasa bersalah karenanya. Rafael cepat cepat memutar otaknya mencari alasan.
"A-adek.. K-kakak nggak bisa.. Maksudnya.. Kakak mau BAB dulu.. Adek mandinya sudah kakak aja ya~"
Michael merengut namun ia terpaksa juga mengangguk. "Okey deh.. Adek nyiapin baju kakak aja ya.."
Rafael mengangguk senang. "Huuhm.. Thanks a million my cute brothers.."
Michael tertawa senang. "Hahahha.. Kakak~" Sautnya dengan rona merah yg terpampang jelas di kulit putih susunya.
Rafael ikut tertawa lalu menguyel uyel dagu Michael. "Kakak mandi dulu ya~"
"Euunggg....."
Rafael melangkah ke kamar mandi yg memang sudah ada di setiap kamar. Rafael membuka bajunya dan menatap dirinya di pantulan cermin. Mata Rafael tertuju ke perutnya sebelah kanan. Disana terdapat garis lurus yg membekas serta jejak jahitan yg tak akan pernah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF YOU DIE?
AçãoChoi yeonjun, choi soobin, choi beomgyu, kang taehyun dan hueningkai telah di tetapkan sebagai buronan negara yg telah membobol bank dan membawa sekian juta dollar serta telah mencelakai beberapa polisi. Bagaimana cara mereka untuk kabur dan menye...