⚔️ Episode - 28

128 21 10
                                    


▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀
⚔️

Vanessa segera berlari ke kamarnya. Ia baru ingat kalau ia memiliki dua handphone dan satunya yg tak terpakai. Handphone ini juga terhubung dengan handphone nya dan ini memungkinkan dirinya mengetahui di manapun keberadaan Michael dan kakak kakaknya.

Vanessa tersenyum puas karena rencananya berjalan lancar. Mendekati lelaki caramel yg masih polos dan pure itu memang cara yg paling ampuh.

Vanessa melangkah gontai meninggalkan kamarnya dengan handphone ditangannya. Setengah perjalanan langkah Vanessa terhenti karena ia mendengar sayup sayup suara lelaki caramel nya dengan seorang pengganggu yg ia tak suka.

Vanessa menyembunyikan dirinya di balik dinding yg tak jauh dari dua orang itu.

"Lu benar benar udah dibodohi oleh cewek itu syel.. Ah! Apa lu suka sama cewek jalang itu syel?"

Pertanyaan yg keluar dari sahabat Michael itu cukup menghentikan degup jantung Vanessa sejenak. Jantungnya berdebar debar, dan gelisah. Vanessa mengintip dari balik dinding itu memerhatikan dua pemuda yg beradu pandang itu.

Netra coklat gelap Vanessa terpaku di wajah Michael yg tampak merona. Seperti terhipnotis Vanessa melengkungkan kedua sudut bibirnya. Hatinya seperti dipenuhi kupu kupu yg berterbangan.

"Jangan asal menebak Marvin.. Aku sama sekali nggak suka sama nessa.. Aku hanya berteman dengannya saja.."

Vanessa yg mendengar jawaban Michael terhenyak. Tiba tiba waktunya terhenti. Ia kembali menyembunyikan dirinya dibalik dinding. Senyumnya tadi menghilang seperti uap dan bibirnya menggemerucut.

Vanessa menundukkan pandangan nya dan luruh lah setetes air asin membasahi ujung sepatunya. Vanessa menghembuskan nafasnya berulang-ulang kali untuk menetralisir perasaannya.

"Aku ini kenapa?"

Vanessa kembali mengintip dari balik dinding. Dan ia terkejut karena semua para buronan itu telah berkumpul.

Tiga orang yg baru datang itu adalah penjahat yg telah di cari cari selama beberapa tahun namun sampai sekarang kegiatan mereka sama sekali tak terendus dan ketiga orang itu ada di di depan Vanessa.

Vanessa mendengar dengan seksama ucapan mereka hingga sampai marvin ingin mengungkapkan dirinya. Vanessa berpikir cepat, jika rafael curiga dengannya maka tidak ada kemungkinan lagi ia bisa berada dekat dengan adeknya. Sedangkan misinya harus tetap mengawasi mereka dari jarak dekat melalui Michael.

Vanessa menghembuskan nafas yakin. Hanya satu cara yg harus ia lakukan yaitu terobos saja. Ia akan menjadi wanita gila yg terobsesi dengan Michael walaupun kenyataan memang iya. Apapun itu akan Vanessa lakukan agar mereka tidak curiga dan rencananya berjalan lancar.

Vanessa mengambil ancang ancang dan keluar dari persembuunya. Ia memasang senyuman termanis nya.

"Michael...!!!!" Panggil Vanessa sembari melambaikan tangannya.

Sontak kelima orang itu menoleh kearahnya. Vanessa dengan berani berlari ringan mendekati Michael yg tampak shock karenanya dan ekspresi itu terlihat lucu dimatanya.

"Michael.." Panggil Vanessa lagi tanpa menghiraukan empat pasang mata yg memandangi nya tajam.

Michael masih dengan wajah tak menyangkanya mengejap ngejapkan mata almond nya. "Eh Vanessa.. Ada apa?" Tanya Michael yg tentunya disertai dengan senyumannya.

WHAT IF YOU DIE?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang