⚔️ Episode - 30

133 18 9
                                    

▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀

⚔️

Vanessa tersenyum ceria di pagi hari yg cerah ini. Ia berjalan dengan langkah ringan sembari bersenandung kecil. Vanessa memasang earphones yg tersambung ke handphone nya.

Senyumannya semakin merekah ketika mendengar suara Michael yg begitu lembut dan ceria. Dari semenjak pagi ia telah mendengar suara Michael yg tersambung ke earphones nya.

Vanessa sedikit menyayangkan keterlambatan nya memasang kamera tersembunyi ke Michael. Seharusnya dari awal sehingga ia bisa mendengar dan melihat apa saja yg dilakukan incarannya itu selama dua puluh empat jam.

Cara bicara Michael yg pelan bagai air tenang, senyumannya yg tak pernah pudar dan sentuhan tangan lentiknya yg begitu hangat. Membuat sesuatu menggelitik di seluruh tubuhnya. Hangat dan mendebarkan. Tanpa disadarinya Vanessa mulai menyukai semua tentang Michael dan sayangnya waktu mereka tak banyak lagi.

Vanessa harus mencari segala cara agar ia harus tetap terhubung dengan incarannya yg menawan itu. Rasanya ia tak bisa tak mendengar suara mendayu nan lembut itu.

Vanessa kembali menampilkan senyuman termanis nya ketika mendengar tawa Michael yg menggema. Bukan melalu earphonesnya lagi tapi lelaki caramel itu telah berdiri tak jauh darinya. Lelaki caramel itu sedang tertawa hingga wajahnya memerah.

"Aaah!! Manisnya.."

Jeritan hati Vanessa tergambar jelas melalui rona merah di wajahnya. Vanessa menghembuskan nafas pendek.

"Michael~~" Panggilnya dengan nada imut.

Michael yg dipanggil segera menoleh ke asal suara. "Good morning nessa.."

Vanessa tersipu malu. Netranya masih terunci ke wajah bak malaikat itu. "Morning, Michael.. Kamu sudah sarapan?"

"Syel udah sarapan bareng kakak.." Ucap syel dengan senyumannya.

Vanessa berusaha menampilkan senyumannya. "Benarkah? Padahal aku ingin mengajakmu sarapan bareng.." Jawab dengan nada sendu. Vanessa masih memandangi mimik wajah Michael yg tampak bersalah.

Michael tersenyum kikuk. "Maaf ya~ aku tidak bisa sarapan bareng kamu.. Karena aku harus sarapan dengan kakak kakak ku.."

Vanessa mengatupkan gigi nya kuat
dan menahan rasa kesal dirinya.

"Kakak !!!Kakak mulu... !!!
Kenapa sih kamu terlalu ketergantungan dengan kakakmu itu.. Menyebalkan sekali.."

Vanessa menghembuskan nafas pendek mengelola emosinya karena ia tak ingin lelaki caramel itu curiga padanya. "Kalo gitu makan siang? Kamu mau kan makan siang dengan aku?" Ajak Vanessa dengan sedikit isyarat paksaan.

Michael menatap Vanessa penuh selidik.  Gadis itu selalu memandangi nya bahkan terang terangan namun bukan itu masalahnya. Vanessa selalu menunjukan ketertarikan dengan kakak kakaknya.

"Tidak boleh!!!"

Marvin melangkah cepat menghampiri Michael dan Vanessa yg tersenyum menggoda ke arah sahabatnya itu. Marvin berdecak kesal melihat wanita itu telah menempeli Michael seperti parasit.

WHAT IF YOU DIE?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang