⚔️ Episode - 26

144 19 6
                                    

▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀

⚔️

James, Rafael dan viken berkerja seperti biasanya. Menyortir barang barang. Memindahkan ke tempat yg telah disediakan sampai jam sepuluh malam. Mereka hanya berhenti di jam makan siang saja.

Rafael mengangkat beberapa kardus dan meletakkannya ke trolli. Ia mengisi trolli itu hingga penuh. Dengan keringat dingin yg menetes, Rafael mendorong pelan trolli itu ke ruang penyimpanan.

Disetiap langkahnya Rafael menghela nafas berat. Keringatnya kian banyak menetes dan pandangan nya mengabur.

Brrruuukk..

Bagian depan trolli Rafael tak sengaja menyenggol seseorang. Rafael terkejut karena ketersengajaannya membuat seseorang hampir terjatuh.

Rafael segera menundukkan kepalanya meminta maaf. " I teribly sorry.. I didn't meant to.."

Seseorang yg ditabrak itu menatap garang Rafael yg menunduk. Pria itu mendorong kasar pundak Rafael hingga hampir membuat Rafael terjatuh namun spontanitas Rafael lebih gesit dari pada tubuhnya.

Rafael kembali menghela nafas lelah. Sampai kapan penderitanya akan menghinggapinya. Rafael mengangkat kepalanya lalu menatap tanpa ekspresi pria yg lebih pendek darinya. Pria itu sedikit lebih berisi darinya dengan rambut blonde dan tatapan mata yg merendah.

"I apologize... " Ucap Rafael dengan tenang.

Pria itu tersenyum remeh. "Kau kira dengan meminta maaf, semuanya akan selesai dengan mudah.." Ucap pria itu dengan suara yg cukup keras hingga beberapa orang menoleh ke mereka. Tak terkecuali james dan viken yg tak jauh dari sana.

Rafael menatap tenang pria itu. "Aku tidak sengaja.."

Pria itu berdecak kesal melihat tatapan Rafael yg tanpa ekspresi dan itu menjengkelkan baginya. Ia kembali tertawa remeh.

"Apa kau bilang? Tidak sengaja!! Kalau begitu ini juga tak sengaja.." Ujar pria itu sembari melayangkan tinju.

Rafael yg merasa dirinya tidak enak badan juga tak dapat menghindari serangan mendadak itu. Ia dengan telak menerima bogeman dari pria bengis di hadapannya ini.

Braaakhh..

Rafael tersungkur ke lantai kayu itu. Peningnya semakin terasa hingga tak berasa cairan kental luruh dari hidung mancung nya.

"Rafael!!!" Pekik james dan viken serentak.

James berlari sekuat tenaga nya lalu menerjang pria yg akan menghajar Rafael yg sudah tergeletak di lantai. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyentuh adik adiknya apalagi Rafael yg selama ini telah menderita sendirian.

Pria itu tersungkur menabrak kardus kardus di trolli. Barang barang yg ada di dalam kardus itu seketika berserakan ke lantai menimpa pria itu. Sungguh tendangan yg diharapkan dari seorang james.

"Akan ku bunuh kau.. Jika kau main tangan dengan saudaraku.." Kecam james menatap marah pria yg sedang tersenyum kearahnya.

Viken segera membantu Rafael agar berdiri lagi. "Kak, hidung lu berdarah.."

Rafael tak bereaksi apapun. Ia hanya mengelap hidungnya dengan lengan bajunya.

Pandangan Rafael hanya tertuju ke pria yg barusan meninju nya. Pria itu berdiri lagi dengan tangan kanannya yg ada di belakangnya. Rafael memperhatikan gerak gerik pria itu hingga ia melihat siluet pisau kecil di tangan pria itu.

"Kak James!! Pria itu menggunakan pisau.." Teriak Rafael seketika.

James yg baru menyadari itu refleks menghindar ketika pria itu menodongkan pisau ke perutnya. James menggeram marah melihat pria itu dengan brutal mengarahkan pisau itu kembali padanya.

WHAT IF YOU DIE?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang