▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀⚔️
"Kak, tangan syel sakit.. Kak ael!!"
Setelah cukup jauh, Rafael melepaskan genggaman tangannya di pergelangan tangan Michael. Rafael menatap tajam mata Michael yg tengah bergetar. Ia sangat frustasi dan marah melihat wajah adeknya itu.
Rafael menunjuk nunjuk dada Michael dengan kuat. " Apa yg lu lakuin, hah? Bisa nggak sih sekali aja lu nggak nyusahin gua, hah? Sekali aja nggak ngikutin gua? Berapakali gua bilang jangan lakukan apapun dan diamlah.."
Michael sekuat tenaganya untuk tidak menangis sekarang. Ia lampiaskan rasa sakitnya dengan menggigit bibir bagian dalamnya untuk menahan tangis. Netranya menatap lekat lekat wajah kakaknya yg sepertinya ingin menerkam nya.
"MICHAEL... LU DENGAR,NGGAK? APA LU TULI HAH? ATAU KEPALA LU TELAH RUSAK, HAH?"
Michael masih diam membisu tanpa menjawab satu kata pun pertanyaan Rafael. Namun air matanya cukup menjawab perasaannya sekarang. Ketakutan dan sedih yg bercampur.
"Ternyata kakak masih membenci adek...
Ternyata hanya syel aja yg sayang sama kak ael.. Berharap apa syel selama ini ya.."Rafael mendengus kesal. Sekarang tangannya beralih ke krah hoodie Michael. Ia cengkram dengan kuat hingga separoh badan michael terangkat. "JAWAB PERTANYAAN GUA, BANGSAT?"
"Maaf kak.. Maaf.. Maafin Michael, kak..." Lirih Michael ketakutan.
"RAFAEL, SIALAN.. APA YG LU LAKUIN, EOH!!!" teriak james yg berlari ke arah mereka.
James berlari secepat kakinya melangkah melihat Rafael yg menggila dengan mencekik adek kandungnya. Ia segera mencengkram tangan Rafael di kerah hoodie Michael yg telah pucat.
"RAFAEL.. LU GILA APA, BANGSAT? YG LU SAKITIN SEKARANG ADEK KANDUNG LU SENDIRI, BANGSAT... OTAK LU KEMANA SIH ANJING.."
Rafael tetap saja menatap dingin manik mata yg telah memerah itu. Lalu ia hempaskan dengan kasar hingga Michael terhempas ke tanah yg di penuhi kerikil itu.
Seketika enam pasang mata yg melihat pemandangan itu membulat. Marvin dan viken juga berlari menghampiri Michael yg telah duduk kembali dari tanah berkerikil itu.
"Michael.." Marvin segera membersihkan tangan Michael yg penuh dengan debu.
Viken pun ikut berjongkok di depan Michael. "Michael.. Syel nggak apa apa kan?" Tanya viken cemas.
Mata Michael beralih ke viken yg menatapnya cemas. Michael memasang senyumnya. "Syel nggak apa apa kok kak.." Lirihnya.
Viken ikut tersenyum melihat senyuman tulus Michael. Tatapan mata viken bergulir ke leher Michael yg memerah. Viken mengepalkan tinjunya menahan amarah yg ingin meluap.
"Marvin, bantu Michael menjauh dari sini gih.."
"Iya, kak.." Marvin segera membantu Michael berdiri dan berjalan terpincang-pincang ke arah mobil.
Setelah cukup aman, viken kembali menatap dua kakaknya yg sedang beradu mulut. Tanpa aba aba, viken berjalan cepat lalu melayangkan tinjunya di rahang mulus Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF YOU DIE?
AçãoChoi yeonjun, choi soobin, choi beomgyu, kang taehyun dan hueningkai telah di tetapkan sebagai buronan negara yg telah membobol bank dan membawa sekian juta dollar serta telah mencelakai beberapa polisi. Bagaimana cara mereka untuk kabur dan menye...