⚔️ Episode - 42

108 17 9
                                    


▀▄▀▄What If You Die? ▄▀▄▀

Tok.. Tok..

Ketukan pintu membangunkan Michael yg baru saja menutup mata. Pandangan nya langsung teralih ke arah pintu bercat putih itu.

"Masuklah.." Ucap Michael mempersilahkan.

Pintu terbuka perlahan menampakkan vanessa yg menatapnya dalam. Seketika Michael pun berdiri dari duduknya. Tatapan mereka beradu pandang.

"Vanessa.." Lirih Michael.

Vanessa tersenyum getir lalu melangkah perlahan mendekati Michael yg tampak kacau. Senyuman hangat lelaki itu perlahan sirna.

"Michael.."

Michael meneguk salivanya lalu mundur beberapa langkah hingga tubuhnya terhenti di ranjang rafael.
"Apa yg mau kau lakukan sekarang, nessa?" Tanya Michael dengan suara bergetar.

Tatapan Michael tak lepas dari manik hitam Vanessa. Seakan ia mencari jawaban yg ia inginkan dari wanita tinggi semampai itu.

Vanessa pun mengerti arti tatapan Michael yg gelisah. "Michael.. Apa rafael begitu berarti bagi mu?" Tanya Vanessa lembut, alih alih menjawab pertanyaan Michael.

Michael tertegun sebentar. Hingga tanpa ia sadari air matanya berlinang. Michael mengangguk lemah. "Tentu.. Dia satu satunya keluarga ku.. Kakakku adalah hidupku.. Aku tak bisa hidup tanpanya.."

Mendengar jawaban itu membuat Vanessa menggemeretukkan giginya. Ia melangkah lebar hingga jarak antara dirinya dan Michael hanya seinci. Vanessa meremas erat kedua lengan Michael dan menatap tajam Michael. "Michael sadarlah!!Kakakmu ini adalah pelaku kriminalitas.. Dia pembunuh dan perampok.. Sudah berapa banyak orang yg dibunuh oleh kakakmu.. Dan kakakmu harus bertanggungjawab atas perbuatannya.. Kau harus menyerahkan kakakmu ke kantor polisi agar tak ada lagi orang-orang yg kehilangan nyawanya.."

Michael menggelengkan kepalanya cepat. "Jangan, Vanessa.. Aku mohon.. Jangan tangkap kakakku.. Aku tahu kakakku bersalah tapi kakak melakukan itu hanya untuk melindungi ku.. Jika kau ingin menangkapnya maka tangkap lah aku juga..atau Aku saja, aku bisa menggantikan dia..."

Vanessa tampak syock melihat Michael yg begitu ketakutan. Bahkan tubuh lelaki itu bergetar hebat. Vanessa melepaskan cengkeraman tangannya di lengan Michael. Ia tersenyum kecut sembari menatap manik putus asa Michael. "Aku tak menyangka kau segila ini, syel.."

"Iya.. Sepertinya aku memang gila dan tak punya hati nurani.." Jawab Michael pelan. "Makanya aku tanya sekali lagi, apa yg akan kau lakukan sekarang Vanessa? Kau benar benar ingin menangkap kami atau kau bisa pura pura tidak tahu dan aku akan menutup mulut ku.." Ucap Michael dengan tenang.

"Tidak keduanya.. Karena aku sendirilah yg akan mengawasi kalian sampai waktu tak ditentukan.. Dan aku sendiri yg memutuskan kapan aku akan mengirim kalian ke jeruji besi"

Michael tersenyum tipis. "Kenapa? Kenapa kau repot repot segala mengawasi kami?"

Vanessa memukul pelan dada bidang Michael. Ia tersipu malu. "Tak usah banyak tanya.. Mulai sekarang kau harus bersikap baik padaku.."

"Vanessa.."

"Apa?"

Michael mencodongkan wajahnya ke wajah Vanessa hingga mereka bisa berbagi udara. "Apa kau menyukai ku?"

WHAT IF YOU DIE?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang