2. Cinta dan hujan.

3.5K 377 14
                                    

2010.

Angin kencang yang melanda Bandung akhir-akhir ini membuatnya takut untuk keluar, Freen memilih membantu cucian Ibunya, kebetulan kemarin ada 3 orang tetangganya yang memakai jasa Ibu untuk mencuci pakaian selagi majikan Ibu liburan satu minggu ke Surabaya.

Freen dengan senang hati menolong, perkuliahan masih lama, pendaftaran juga lewat online dan dibantu pihak sekolah, paling besok gadis itu akan kembali ke sekolah untuk melengkapi berkas yang akan di kirim ke Jogja nantinya.

"Freen baju putih dikucek aja ya, pisahin sama baju lainnya, takut luntur. "

Hanun yang sering dipanggil Mama Nun, wanita bersuara lembut, memiliki senyum yang sama manisnya dengan Freen, Ia sangat pekerja keras, tetangga juga menyukai pekerjaan Mama Nun yang sigap dan bersih, namun umur tidak bisa berbohong, kadang Ia tidak mampu lagi untuk mengerjakan semuanya dengan gesit seperti Ia muda dulu, tapi beruntunglah, wanita itu mendapatkan bos yang baik hati dan menghargai sesama, membuatnya masih memiliki penghasilan tetap sampai saat ini.

"Ma, nanti kalau Freen udah kuliah, uang bulanannya kan ada, Mama gak usah kirim uang ke Freen. "

"Loh, jangan gitu, Kamu tu tanggung jawab Mama, "

"Gak usah Ma, Mama tabung aja uangnya, "

"Freen, Mama tau Kamu gak mau ngerepotin Mama, cuma Mama gak mau kalau Kamu kekurangan nantinya. "

"Kalau boleh, Freen mau kerja part time juga di sana, Mama bisa simpan gaji Mama, ini permintaan Freen yang sangat ingin dikabulkan yang mulia. "

Hanun terkekeh, lalu mengangguk, Ia paham jika Freen tidak ingin menyusahkan, seperti yang selalu gadis itu lakukan selama ini, tapi tetap saja, gadis kecilnya akan selalu menjadi tanggung jawabnya, mungkin belum sekarang Freen membutuhkannya, jadi Hanun hanya menurut saja.

"Kapan Freen berangkat ke Jogja?, itu tinggal di asrama apa gimana?"

"Iya Ma, tahun pertama satu paket ama asrama, tahun ke dua mungkin nyari kos, tapi Mama tenang aja, katanya kos di Jogja harganya terjangkau kok. "

"Freen, jangan sesekali simpan masalah Kamu sendiri ya, Kamu masih ada Mama. "

"Iya, tenang aja. "

Gawainya berdering, senyumnya merekah saat nama Becky terpampang pada layarnya, Ia berlari meninggalkan sang Ibu begitu saja.

Untuk hubungan Freen dan Becky, Hanun mengetahuinya dan merestuinya, hanya saja wanita itu mewanti-wanti jangan terlalu berharap dan jangan menyakitinya juga, karena bagaimanapun keluarnya Becky adalah yang berkuasa, bukan tidak mungkin jika nanti Freen dan sang Ibu akan menjadi bulan-bulanan Mereka, karena derajat Mereka yang berbeda.

"Hallo. "

"Freen, Aku boleh ke rumah?"

"Anginnya kencang sekali. "

"Aku di antar supir. "

"Bec. "

"Aku kangen Kita udah dua hari gak ketemu. "

"Baru dua hari, Aku hari ini bantu cucian Mama. "

"Aku bantu juga gimana?"

"Mama sama Papa sama Richie kemana?"

"Pergi, Richie main sama temen-temennya paling. " Ucapnya sedikit malas.

"Kok suaranya berubah?"

"Boleh gak Aku ke rumah Kamu? tapi keknya gak boleh ya, yang kangen kan cuma Aku. "

Freen menghembuskan nafasnya pasrah, mau tidak mau Ia hanya setuju dengan semua yang Becky inginkan, walaupun selama ini gadis itu selalu mengalah padanya.

YOU! (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang