⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠️
Mata yang tertutup, langkah kaki yang tertatih, suara Freen yang lembut, bau makanan yang menyerbak, Becky tau persis apa yang ada di hadapannya kali ini, Ia tersenyum tipis, mencoba membangun kembali kenangan masa lalu yang terlupakan.
"Mie keriting dengan bakso, sosis, pakcoy dan telur extra pedas. "
Makanan yang selalu Freen masakkan untuk Becky selama ini, bahkan satu-satunya yang bisa Ia masak, namun untuk sekarang sudah ada rasa yang tepat di lidah, dulu Becky akan antusias untuk memakannya namun tidak dengan kali ini, Ia takut, entah karena apa.
"Kamu gak suka lagi ya?"
Dalam lamunannya, Ia mengingat kembali bagaimana kenangan itu terjadi, bahkan mie ini adalah cerita terakhir yang membuatnya harus mengikhlaskan Freen bersama yang lain.
"Kamu masak ini buat siapa?"
Kening Freen berkerut, hanya ada Mereka berdua di sini, untuk siapa lagi kalau bukan untuk wanitanya.
"Kamu. "
"Boleh Kita lupakan makanan ini?"
"Bec?"
"Aku tidak mau berbagi kenangan dengan Jennie. "
Helaan nafas itu terdengar frustasi, dan ya kali terakhir itu Jennie ikut dengan Mereka, untuk pertama kalinya, dan Becky memastikan semenjak hari itu makanan ini tidak lagi menjadi favorite nya.
"Oke, mau makan apa?"
"Jennie suka apa?"
"Bec. "
"Jennie suka apa?"
"Banyak, semua Chinese food Dia suka. "
"Aku tidak lagi menginginkan makanan itu. "
"Oke baiklah, nasi goreng teri asin? seperti masakan Ibu?"
"Kau pernah memasakan itu untuk Jennie?"
"Come on Bec. "
"Jawab. "
"Tidak, itu khusus untukmu, kata Ibu begitu. "
"Oke, itu saja. "
Freen mengangguk mantap, makanan yang sudah Ia plating itu mungkin akan berakhir di perut satpam komplek, tapi tak apa, demi Becky.
"Aku mau bertemu Jennie besok. "
"Tiba-tiba?"
"Aku tau Dia akan pergi ke Singapura dengan Mew? hadiah darimu kan?"
"Bec. "
"Tak apa, setidaknya saat Aku hancur Dia juga hancur dengan keluarganya. "
Air mata itu menetes, Freen menghentikan kegiatan memasaknya, memilih untuk memeluk Becky dengan erat, lukanya belum sembuh, dan Freen tau itu.
"Oke, Kita ketemu, Kau mau menamparku tidak?"
"Apa maksudmu?"
"Atau mengikatku semalaman?"
"Freen. "
"Sakiti Aku Bec, kalau itu bisa membuat rasa sesaknya berkurang. "
Tidak menunggu waktu lama, Becky melakukannya, bahkan botol minuman stainless miliknya Ia pukulkan ke kepala istrinya itu, membuat Freen terhuyung dengan darah segar yang mengalir pada pelipisnya.
Becky kehilangan simpatinya, Ia tidak melakukan apapun, hanya diam dan duduk, menunggu perintah lainnya.
"Masih ada la...
Menampar pipi kanan Freen semangat, menginjak tangan gadis itu dengan keras, bahkan wajahnya masih sangat datar terlihat.
"Satu lagi, setelah itu Aku menyerah. "
Tubuh itu dipaksa untuk bangun, memegang leher Freen dan membenturkan kepalanya ke dinding, membiarkan darah itu mengalir lagi, lagi dan lagi.
"Bec. "
"Gimana? sakit?"
"Sakit Bec. "
"Itu bahkan hanya seperempat dari rasa sakit Ku waktu keguguran anakku Freen. "
Perlahan wajah datar itu berubah menjadi lemas, Ia menangis, benar-benar berteriak dengan segala macam rasa sakit.
"4 jam Aku menahannya, 4 jam Aku tersiksa dengan rasa sakit yang bahkan bisa mencabut nyawaku saat itu juga, dan Kau, Kau tertidur dengan pulas tanpa peduli bagaimana Aku, saat itu Aku bahkan menginginkan kematianku sendiri, tapi sialnya Aku malah mendengar suara Tawat dari luar, keinginan hidupku sedikit kembali, Aku tidak mau anakku akan hidup dengan rasa sakit yang sama sepertiku jika hanya bersamamu. "
"Bec, maafkan A...
"Diam, "
Freen menutup mulutnya, meringis sesekali karena rasa perihnya, tapi Ia ingin mendengar segala macam rasa sakit yang bekerja di hati Becky selama ini.
"Aku mematahkan hatiku, mencoba mencintaimu Freen. "
Dengan sisa tenaga yang Ia miliki, Freen bersujud di kaki Becky, meminta maaf atas segala kebodohan yang Ia lakukan selama ini, Ia menyesal, Ia tidak ingin ini selesai.
"Jika membunuhku lukamu bisa selesai, lakukan Bec. "
Menangis, keduanya larut dalam sakit hati dan penyesalan masing-masing, bagaimana gilanya kehancuran ini memakannya, Becky tidak seutuhnya baik-baik saja, tapi bukan berarti Ia ingin Freen menghilang dari hidupnya.
"Sadarkah Kita terlalu hancur, Freen? tapi sialnya hati ini masih sepenuhnya untukmu, jantung ini masih berdetak kencang saat bersamamu, Aku lelah berjuang Freen, tapi sendiri Ku tak bisa, tapi sama Kamu, Aku terluka. "
Menyerah, bagaimana rasa sabar itu meledak seketika, Becky tidak punya pilihan saat Ia harus bertahan atau menyakiti dirinya sendiri, karena semuanya menyakitkan.
Freen meletakan kepadanya pada ujung jari kaki Becky, Ia benar-benar melepaskan ego dan harga dirinya di sana, untuk kembali kepada Becky, Ia benar-benar tidak ingin Becky pergi, Ia ingin Becky di sini, bersamanya, menghabiskan kisah yang tersisa.
"Maaf, maafin Aku, Aku minta maaf. "
Tangisan pilu itu menguar bebas, Mereka menghabiskan rasa sesak yang ada di hatinya, meluapkan semua yang tersimpan terlalu dalam, seterluka itu bila dijelaskan.
Dengan pelan Becky mengangkat Freen dan memeluknya lembut, akan selalu ada kesempatan lainnya untuk wanita itu, karena cinta Becky tidak main-main, ketulusannya benar-benar seluas samudera.
"Buat Aku percaya lagi sama Kamu, buat semua kenangan buruk ini hanya menjadi serpihan kenangan masa lalu yang gak akan Kita ulang lagi. "
"Iya, iya Aku janji, Aku minta maaf. "
"Peluk Aku yang erat Freen, jangan lagi lepasin Kita. "
"Iya, Aku janji Sayang, Aku janji. "
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU! (FreenBecky)
Krótkie Opowiadania(GXG⚠️) Aku mematahkan hatiku, mencoba mencintaimu.