Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf untuk bayinya tidak bisa Kami selamatkan, kondisi sang Ibu terlalu krusial, tubuhnya terlalu lemah, jadi harus mendapatkan penanganan medis yaitu kuret, "
Freen melemah seketika, bahkan Ia baru saja tau jika Becky hamil dan hari ini Mereka harus kehilangan janin kecil itu.
"Ibu Becky mengalami pendarahan di waktu yang lama, kenapa baru di bawa ke rumah sakit?, ini bisa fatal untuk sang Ibu. "
"Ini salah Saya dokter, "
"Mungkin ke depannya harus lebih hati-hati lagi ya Bu, kondisi Ibu Becky terlalu lemah, fisiknya dan juga mentalnya. "
Hembusan nafas itu terdengar gusar, rasa bersalahnya seakan menekan dadanya kuat, apa yang harus dirinya jelaskan saat ini kepada Becky nantinya, tentang kehilangan ini.
"Adik kecil pergi?"
"Maafin Mami. "
"Yang Aku tanya adik kecil pergi?, Dia salah apa Mami?"
Terdiam, Tawat adalah lelaki kecil yang kritis, bahkan Freen kehilangan kata-kata untuk menjelaskan semua kondisi buruk yang terjadi, Ia tidak tega melihat bagaimana mata itu memerah dengan air mata yang menggenang.
"Wat, "
"Aku padahal udah siapin nama buat Adik bayi. "
"Maafin Mami, Mami gak sadar. "
"Mama pasti sedih. "
"Wat. "
"Mami, Tawat kehilangan Adik bayi ya?"
Freen menangis, memeluk lelaki kecil itu dengan erat, kecerobohannya, kesalahannya, kebodohannya, mencelakai Becky dan menghilangkan nyawa anaknya, bagaimana dirinya harus menjelaskan semuanya kepada Becky nantinya, dan bagaimana cara Freen untuk memberikan pengertian tentang kisah ini kepada Tawat saat ini?.
Brankar Becky di dorong keluar dari ruangan IGD, mata itu terpejam, bibirnya pucat terlihat, Freen menggendong Tawat segera, lelaki kecil itu memberontak, Ia ingin turun, ingin Mamanya.
"Mama, Mama, Mama. "
"Iya, Tawat sabar dulu ya, Mama harus di kuret dulu. "
"Gak mau, Tawat mau Mama, Mama, mau Mama, mau Mama. "
Mencoba untuk menahannya, pekik tangis dari lelaki kecilnya menghancurkan hidup Freen seketika, bagaimana semua ini bisa terjadi, apa yang Ia lakukan kepada Becky, dan mengapa Ia bisa sebodoh itu melakukan semua ini.
"Loh Freen. "
"Anda siapa?"
"Akhirnya Saya menemukan Kamu. "
"Anda siapa?"
"Saya teman Ayah Kamu, "
"Teman?"
"Bagaimana kabar Hanun?"
"Maaf untuk saat ini Saya belum bisa membahas apapun, "
"Boleh Saya meminta kontak Kamu, banyak hal yang ingin Saya katakan tentang siapa Kamu sebenarnya. "
"Ini kartu nama Saya, tapi Saya mohon maaf untuk saat ini tidak bisa berbicara, istri Saya sedang melakukan pengobatan. "
"Iya tidak masalah, kapan-kapan Kita ketemu, ada rahasia besar yang harus Kamu tau. "
"Baik Pak. "
Lelaki itu melambai pergi meninggalkan Freen yang semakin bingung dengan keadaan yang ada.
"Mami rahasia apa yang Kakek itu maksud?"
"Mami gak tau, nanti kalau Mami ketemu lagi, Mami bakal cerita ya. "
🔺🔻🔺
Irin menghentikan langkahnya, saat mendengar seseorang yang sangat mirip sekali suaranya dengan sang Ayah mertua, tujuannya hanya membeli kopi tapi ada pemandangan aneh yang tertangkap oleh indera penglihatannya, Jennie, layaknya gadis yang tidak asing lagi untuk Mereka.
Bersembunyi di tempat yang cukup jauh dari Mereka, namun tidak terlihat, mendengar dengan jelas semua macam pembicaraan yang mengejutkan untuknya, bagaimana sejumlah uang dalam amplop coklat itu Jennie hitung dengan teliti, wajah puas dari Mereka berdua cukup membingungkan terlihat.
"Jangan sampai Becky tau jika Kamu Saya bayar untuk menghancurkan hubungan Mereka. "
"Baik Tuan. "
Menutup mulutnya dengan cepat, Irin benar-benar dibuat tidak percaya dengan apa yang sedang dirinya lihat, memutuskan untuk merekamnya, walaupun suara itu mungkin saja tidak tertangkap jelas oleh gawainya, setidaknya ini bisa menjadi bukti yang pas untuk Becky dan Freen.
"Bagaimana jika Freen dan Becky tidak berpisah?"
"Itu tugasmu Jennie, Saya harap Kamu bisa melakuannya dengan baik. "
"Tapi Tuan, Saya merasa Becky tidak pantas mendapatkan semua ini. "
"Apa maksudmu? Kau sudah Aku bayar, dan Aku tidak mau tau, Kau harus berhasil, jika sekali saja Kau gagal orang tuamu akan Ku kirim ke penjara, seperti yang seharusnya. "
"Ba--baik Tuan. "
Tangannya gemetar, menghubungi satu nomor yang harus tau tentang ini, tapi apa ini masih terlalu pagi untuknya?, tidak seharusnya Becky sudah mengantar Tawat sekolah di jam ini.
"Astaga angkat Becky. "
Irin keluar dari coffee shop itu, berlari menuju mobilnya, Ia tidak bisa menyimpan ini sendirian.
"Bec, ayo dong angkat. "
"Ah ke rumah Becky, atau telpon Freen, ah Freen juga harus tau. "
Panggilan itu tersambung, namun suara tangisan Freen terdengar menyakitkan, Ia tidak tau apa yang terjadi sampai di mana saat Freen menjelaskan apa yang terjadi kepada Becky, amarahnya memuncak.
"Freen brengsek. "
Dengan cepat, bagaimanapun caranya Irin harus sampai, dan menjambak rambut istri dari sahabatnya itu, atau bahkan membunuhnya.
Di tempat lain, Freen benar-benar hilang akal, memeluk Tawat yang tak hentinya menangis, Ia takut menghubungi keluarga Becky, karena Mereka pasti akan menyalahkannya.
"Ibu Becky masih harus mendapatkan penanganan yang intensif, belum bisa dijenguk. "
Perempuan paruh baya dengan seragamnya menghampiri Freen dan Tawat, menjelaskan yang terjadi, kondisi Becky yang mengalami pendarahan di waktu yang cukup lama sebelum penanganan adalah yang terburuk, diperkirakan Becky mengalaminya 5 jam sebelum ditemukan.
"Freen sialan, ke sini Kau. "
Freen memberikan Tawat kepada dokter yang berada di hadapannya sebelum tendangan Irin menghantam perutnya, membuatnya tersungkur, tapi tidak ada perlawanan dari wanita itu, membiarkan Irin menyakitinya secara fisik, bahkan wanita blonde itu tidak membiarkan Freen bergerak sedikitpun.
"Gak tau diri, sakit jiwa, seharusnya Becky menceraikan Mu, sialan. "
"Nona hentikan, ini rumah sakit. " Beberapa staff kesehatan membantu memisahkan kekacauan yang ada.
"Biarkan Dia melakukannya, Saya pantas mendapatkannya. " Freen membuat Irin tidak lagi dengan rasa ibanya.
"Walaupun Jennie dibayar untuk menghancurkan rumah tangga Kalian, tapi percayalah Aku setuju dengan kehancurannya, karena Kau tidak pantas untuk Becky, Kau terlalu tidak tau diri Freen. "