⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠
FREEN POV.
Suara gemericik hujan terdengar merdu, merebahkan diriku di salah satu kursi kayu tua milik Ibuku, Aku kembali setelah 8 tahun kepergiannya, Aku takut mengulang kembali kenangan manis dengan rumah ini, Aku takut merindukannya hingga mencekik Ku sampai mati.
Ibu, wanita pertama yang mengenalkan Ku akan cinta, katanya cinta itu luas, mencintai seperti lautan, membenci seperti senja.
Aku masih mencari apa artinya waktu itu, tapi saat Ku lihat Becky, Aku mulai mengerti bagian mencintai seperti lautan, luas sekali.
Wanitaku, yang sudah belasan tahun bersamaku, kata Ibu, Becky itu bukan manusia, dan Aku percaya, karena hatinya baik dan tulus, berulang kali Aku menyakitinya berulang kali Ia memaafkan Ku.
Tak ayal, kenapa Ibu begitu menyayangi Becky lebih dari pada Ibu menyayangiku, karena Becky berhati yang mulia.
Dulu, Ibu pernah bercerita tentang bagaimana maaf bekerja, seperti senja katanya, yang datang membabi buta, dan menghilang sejekap mata.
Tentang bagaimana perasaan seseorang yang tulus tanpa meminta apapun pada siapapun, Ia sering menyuruhku untuk melihat Becky lebih jauh, namun Aku tidak memperdulikannya.
Sampai di mana Aku menyesal, karena terlalu lambat menyadari jika wanitaku sudah lama berjalan sendirian.
Aku tidak pernah membenci siapapun sebelumnya, tapi hari ini, Aku masih dengan perasaan yang sama, membenci diriku sendiri.
Sudah seminggu Kami di sini, Aku masih merasa jika Becky tidak baik-baik saja, hatinya masih sama hancurnya, Ia terluka terlalu dalam hingga tidak ada satu hal pun yang bisa menyembuhkannya.
Aku masih sering melihatnya diam-diam menangis, dirinya yang bangun pagi hari dengan kondisi yang buruk, matanya sering bengkak, wajahnya masih sangat sendu, dan Aku selalu tidak mendapatkan jawaban apapun dari setiap pertanyaan yang Aku lontarkan padanya.
Dirinya belum sepenuhnya selesai dengan rasa kecewanya, Aku tau itu.
Perihal Ayahnya, hukuman 20 tahun penjara tanpa banding adalah yang terbaik menurutku, mungkin itu salah satu inti dari kesedihannya.
Seperti hari ini, Aku melihat dengan jelas bagaimana Becky membekap mulutnya karena tidak ingin Aku mendengarnya menangis, Aku membiarkannya, setidaknya agar perasaannya lega.
"Maafin Mama Nak, maaf. "
Kali ini, hasil USG itu menjadi jawaban yang benar untukku, anak Kami, dan kehilangan yang Becky rasakan, mungkin itu yang terparah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU! (FreenBecky)
Historia Corta(GXG⚠️) Aku mematahkan hatiku, mencoba mencintaimu.