14. Yang jahat bukan Kamu.

2.9K 302 14
                                    

⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠️

🔻🔺🔻

Suatu waktu, ada kalimat yang memiliki makna yang dalam, yaitu rindu itu luas, Dia tidak tau caranya berkurang, Dia tidak tau caranya bersabar, kadang rasa sakit pun tidak mampu menghalanginya.

Freen percaya banyak hal tentang cinta, bagaimana cinta mengalahkan kebencian, dan begitupun sebaliknya.

Dalam dekapannya, tidak terasa asing, masih hangat dan nyaman, hanya sedikit yang berubah, yaitu tubuh yang semakin kurus dan lemah.

Menyadari jika Becky tidak hidup dengan baik, namun dirinya sibuk mengurusi wanita lain, sampai melupakan yang paling tulus mencintainya.

Wanita yang menunggunya dengan sabar, bahkan semua perasaan yang dikhianati Ia maafkan dengan ikhlas.

Becky, gadis yang paling mengagungkannya, dari dulu Freen mengakui cinta Becky jauh lebih besar dari pada miliknya.

Namun bukan berarti jika Dia tidak mencintai Becky, hanya dengan cara yang berbeda, walaupun terlihat tidak terlalu besar, namun Becky masih orang pertama yang Freen patenkan sebagai segalanya untuk dirinya.

"Hay, "

Mata itu terbuka, senyumnya manis menyapa, setelah apa yang Mereka lakukan tadi malam, Becky tertidur sangat lelap, bahkan Ia berpikir jika wanitanya akan meninggalkannya saat itu juga.

"Mau sarapan apa?"

"Apa aja. "

"Maaf ya, sampai hari ini Aku belum dapetin lagi proyeknya. "

"Hmm. "

Pertengkaran demi pertengkaran akan kembali lagi dalam peluk, Becky tidak bisa menyangkal hal itu, Ia mencintai Freen sebesar itu, walaupun kemarin sempat merasakan hampa yang teramat.

Tapi hatinya memang semurah itu untuk memaafkan, Becky kembali tunduk dalam setiap perlakuan.

"Apa Aku boleh kerja?"

"Bec. "

"Kalau perihal egomu, jangan lagi berpikir Aku akan merendahkan mu, kenyataannya Kita hidup butuh biaya Freen, tawat sudah harusnya masuk sekolah dasar tahun besok, biayanya mahal, waktu kemarin Kamu punya proyek yang cukup besar, dan uangnya cukup, tahun ini biar Aku yang nanggung setidaknya Kita impas. "

Wajah Freen berubah, becky tau persis ini adalah hal yang tidak Freen sukai, terlepas dari perkataan sang Ayah kepada istrinya itu, Becky mengakui betapa menyakitkannya setiap hinaan yang Freen dapatkan dari lelaki itu, tapi hidup harus realistis, jika ingin bertahan harus ada yang mengalah.

"Oke, tapi sampai Aku dapat pekerjaan lagi. "

"Oke. "

"Ya udah Kita masak bareng aja. "

"Udah lama ya. "

"Hmm, terakhir kayak gini itu dua atau tiga tahun lalu, Kita yang tidur bener-bener pelukan dan deep talk. "

Sudah terlalu lama, jauh jarak yang Mereka ciptakan sendiri, padahal Mereka tidak kemana-mana.

"Papa maksa Kamu kerja?"

"Hmm, tapi Aku pikir-pikir kalau kebutuhan Tawat semakin banyak, Aku mending kerja, Tawat bisa sama Irin dulu siangnya biar main sama Kalani. "

"Kenapa gak sama Aku?"

Becky terdiam, entahlah rasa sakit hatinya masih begitu besar terasa, ingatan bagaimana Jennie berada di bawah istrinya dan mendesahkan nama Freen begitu keras membuatnya membenci wanita itu dengan sangat.

"Aku gak akan bolehin Tawat ketemu sama Jennie lagi. "

"Bec, kan Aku udah bilang mau putusin Jennie. "

"Ya, Aku cuma jaga-jaga, dan Tawat kayaknya lagi gak mau deket sama Kamu, kemarin Aku ajak pulang buat ngomong sama Kamu Dia gak mau. "

Dendam, adalah satu hal yang mungkin akan sulit untuk diurai, namun satu hal yang seharusnya mampu Freen mengerti, jika semua hal ini bukan kesalahan Becky.

"Bolehkah Aku peluk Kamu?"

"Tiba-tiba?"

"Aku merindukannya, "

"Aku milikmu, mungkin saat ini Aku tidak lagi menjadi satu-satunya rumahmu, tapi setidaknya Aku masih akan menunggumu untuk pulang. "

Bagaimanapun rasa sakitnya, Becky tidak akan mampu meninggalkan Freen begitu saja, karena selama ini wanita itulah satu-satunya alasan untuknya tersenyum, walaupun kenyataannya, Becky tidak pernah menjadi alasan yang sama untuk Freen, Ia tidak masalah, biarlah dirinya saja yang mencintai, biarlah dirinya saja yang menikmati perasaannya sendiri.

"Jika suatu saat, Kau akan menyerah dan memilih bahagiamu sendiri, lakukanlah Freen, Aku sadar selama ini Kau hanya melanjutkan apa yang Kau mulai, sementara Aku terjebak dengan cintaku yang begitu besar untukmu, Aku menyadari banyak hal yang berubah di antara Kita, tidak hanya tentang perasaan masing-masing, namun tentang janji yang sudah diingkari. " Batinnya.

Dalam dekapan hangat ini, Becky berharap tidak akan berakhir dengan segera, karena mungkin untuk kehilangan Freen, Ia tidak pernah menyiapkan diri untuk itu.

Jika memang harus selesai, Becky memilih untuk tidak lagi menetap di sini, karena rasa sakitnya tidak akan pernah sembuh, jika selalu bersama dengan pencipta rasa sakitnya.

🔺🔻🔺

Pagi yang menyakitkan untuknya, menjual harga dirinya untuk bertahan hidup, semua masalah yang terjadi seakan hanya Dia yang bisa menyelamatkannya, padahal kenyataannya itu bukan salahnya.

Jennie meraung tidak selesai, saat dirinya tau hanya uang yang kedua orang tuanya inginkan, rasa aman karena tidak lagi dihantui oleh hukum, dan mengorbankan masa depannya untuk banyak hal.

Meremas dadanya kuat, masalah yang tak kunjung selesai, padahal dirinya baru saja kehilangan buah hatinya bersama orang yang dirinya cintai.

Mew memeluk kekasihnya dengan erat, satu-satunya yang tau masalah ini hanya lelaki itu, lelaki yang sempat menghilang karena berita kehamilan yang Jennie berikan kepadanya, Mew takut akan itu bisa merusak semuanya.

"Jen, "

"Kemana Aku harus pergi? kenapa tidak ada satu orangpun yang peduli dengan rasa sakit ini?"

"Aku peduli. "

"Kenapa Kau mendukungku?"

"Jen, Kau yang mengatakan padaku, untuk diam? lalu apa yang bisa Aku lakukan? keluarga Becky bukan orang sembarangan. "

Si miskin akan selalu kalah dengan si kaya, tahta itu jahat untuk si tidak punya, kekuasaan yang mampu menginjak kepala siapapun yang tidak setara dengannya sampai ke dasar bumi, menghancurkan harga diri, dan menyakiti ego dari lawannya.

Seharusnya bukan Jennie yang bertanggung jawab untuk ini semua, tapi apa yang terjadi, ini terlalu rumit untuk dirinya mengerti.

"Apa yang terjadi jika Becky tau ini semua?"

"Mew, Dia tidak salah, Aku tidak lagi ingin menghancurkan hatinya. "

"Tapi dengan Kau merebut Freen darinya Dia akan hancur Jen, Becky adalah tubuh tanpa nyawa, sukmanya sudah mati, raganya yang masih hidup. "

Diam, hanya itu yang Kini bisa Jennie lakukan, karena Dia termasuk orang jahat itu, Becky tidak seharusnya ada di sekitar Mereka, orang jahat yang tidak punya hati nurani.

YOU! (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang