Atlas berjalan dengan hati hati karna ya memang ruangan atasan nya itu ada di lantai atas dan ya sedikit jauh.
Setelah sampai di depan ruangan atasannya itu atlas mengetuk pintu untuk sebuah permisi. Saat dia memasuki ruangan hanya ada satu orang disana .Dengan hati hati atlas menyiapkan kopi untuk teman atasannya itu. "Maaf ka ini kopi nya aku tata di meja ya. " Atlas berujar pada pemuda itu . "Makasih ...." Menggantung ucapannya "Aku atlas ka . Nama aku atlas " ujar atlas pada pemuda itu karna ya mungkin dia paham kemana arah tujuan kata yang menggantung itu .
"Lucu ya nama nya kaya peta. Nama gue Nendra . Jangan canggung ya gue santai ko". Balas pemuda tinggi itu.
Mereka berbicara sedikit . Karna memang dasar nya atlas itu anak yang humble dan mudah bergaul jadi tidak sungkan untuk berbicara dengan orang baru . Tak lama atlas pamit pada Nendra karna memang dia harus kembali bekerja.Saat dia berbelok di ke tangga untuk turun , dia tidak sengaja menabrak seseorang karna memang ke dua nya tidak sefokus itu dengan jalan karna satu dan lain hal. "Arrgghh. Aduh maaf kaa maaf maaf saya ngga lihat jalan maaf ka."atlas berujar tidak enak pada seseorang yang di tabrak nya.
Tapi pemuda yang di sebrang tidak berbicara sepatah kata pun .Lelaki itu membantu mengambil barang atlas yang terjatuh karna bertabrakkan tadi. Dia memberikan handphone atlas yang terjatuh . Sesaat atlas bangun untuk mengambil handphone nya tak sengaja mata nya bertemu dengan mata pria itu. Dia mengingat mata itu.
Mata yang bertatap itu terhenti karna sapaan seseorang . "Atlas Uda?makasi ya". Dan tatapan itu terputus sepihak . Pemuda itu berlalu pergi meninggalkan atlas dan atasannya itu. "Uda ka. Aku pamit balik ke bawah ya". Atlas berlalu pergi setelah pamit pada atasan nya .
Sepanjang atlas bekerja sesekali atlas memikirkan dimana dia menemukan mata itu. Atlas merasa familiar akan mata itu.
Mata sipit yang tegas sekaligus teduh. Mata yang tajam sekaligus lembut. Atlas yakin dia pernah melihat mata itu tapi dia tidak mengingat nya dimana ..
..
.
..
.
Di lantai atas ketiga pemuda itu berbincang.
Hanya ngobrol seperti biasa. Tapi satu lelaki itu juga memikir kan hal yang sama. Dia mengingat suara dan mata tadi . Mata cantik dengan bulu mata yang lentik. Suara yang halus nan lembut dia mengingat nya.Dia Bumi dia mengingat mata itu . Suara itu.
Bumi Pradiyumna. Pemuda dingin itu mengingat mata dan suara itu. Dia itu salah satu pemilik saham terbesar di resto ini. Tiga orang ini berteman dan berbisnis bersama .
Bumi. Nendra. Harsa mereka merintis usaha dari lama .
Yang memegang resto ini Harsa. Karna memang Harsa yang lebih banyak fasion masak di ke3 teman nya ini .Harsa yang merasa bumi agak berbeda . "Bumi. Lu kenapa heh? Sehat?" Bertanya pada bumi.
.
..
.
..
Aloo guyss.
Happy read^^❣️
Jangan lupa comenct and vote ya©Racandy_

KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas. Bumi
Romanceatlas yang memberitahu semua. dan bumi yang menjadi panutan untuk atlas itu sendiri. bumi luas tapi membingungkan hanya atlas yang mengerti. Dia dingin yang Hangat. Dia acuh Yang peduli. 'Atlas . as jm. #3LocalName (291123) #2YoonTop (091223) #3Lo...