.
Pagi ini mentari tidak terlalu menampakan diri nya. Angin pun sepertinya sedang suka sekali menyapa dedaunan hingga seakan akan mereka melambai.
Pagi yang sepertinya akan mendatangkan hujan. Tapi itu tidak berdampak pada suasana hati pria mungil yang tengah berjalan di atas trotoar menuju tempat kerja nya.
Dia Atlas tersenyum sepanjang perjalanan. Dia merasa hari ini akan baik meskipun ramalan cuaca mengatakan mendung dan mungkin akan turun hujan di beberapa jam kedepan.
Berjalan menikmati udara yang menyapanya di awal hari untuk memulai aktivitas nya.
Sesampai nya Atlas di tempat ia bekerja. Dia di tatap heran oleh teman nya. Memang benar Atlas adalah pemuda yang murah sekali senyum dan sangat ramah.
Tapi ayolah dia berjalan dengan senyum yang mengembang sedari tadi di atas mimik muka nya itu.
"Kenapa lu senyum senyum kek begitu. Abis dapet seneng apaan lu sampe kek begini? " Ujar jaga.sedang Atlas yang di tanya begitu hanya memutarkan bola matanya malas. Apakah ada yang salah dengan diri nya jika ia tersenyum di awal hari. Bukannya baik. Bukankah seorang waiters memang harus banyak tersenyum?
Atla bermonolog pada dirinya sendiri.
Jaga memang aneh.Entah lah. Entah Jaga atau Atlas yang sedang aneh saat ini.
.
.
..Di lain tempat masih di dalam kamar monokrom itu seorang pemuda tengah merenggangkan otot nya sembari menatap ke arah jendela luar.
Segera beranjak dari duduk nya ke kamar mandi untuk merapihkan kan diri. Pagi ini meskipun udara dingin menyapa lebih dulu pemuda satu ini nampak nya tidak terpengaruh.
Dia berjalan menatap cermin selepas berganti pakaian. Menatap pantulan dirinya pada cermin itu. Tidak ada yang aneh ataupun spesial pada penampilannya saat ini, tapi senyum tipis itu muncul diantara kedua pipi nya.
Sedikit mengacak rambut nya seraya berjalan ke luar rumah.
.Ada apa dengan dua manusia ini?
Kenapa sepertinya bahagia sekali?.
.
Pekerjaan Ata hari ini cukup banyak. Resto hari ini sangat ramai pengunjung. Entah itu yang mengadakan makan bersama keluarga. Teman atau bahkan hanya untuk membeli kudapan pendamping mereka bekerja di sudut ruangan.
.
Bukan kah itu kedengarannya sangat melelahkan kan? Cuaca di luar tengah dingin meski hujan belum turun membasahi permukaan tapi pengunjung banyak sekali. Dan itu tidak membuat senyum pemuda kecil itu luntur.
Entah apa yang ada dalam pemikiran kepalanya. Entah kenapa dia bisa sebahagia ini.
.
Larut larut. Hari telah larut .
Sekarang sudah jam pulang bekerja. Begitupun Atlas dia tengah bersiap untuk pulang kerumah nya.Diantara yang lain hanya dia yang masih nampak segar dan semangat. Disaat yang lain mengeluh lelah. Panas dan segera ingin pulang. Atlas justru bersenandung kecil.
Aneh?
Setelah berpamitan pada rekan kerja dan pemilik resto. Ia berjalan pulang.
Tidak
Dia tidak langsung pulang. Membeli beberapa kudapan dan berjalan menuju taman kota.
Kenapa?
Aloo guyss candy is here^^
Camat membaca anak ku❣️Jangan lupa vocom nya
©Racandy_

KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas. Bumi
Romanceatlas yang memberitahu semua. dan bumi yang menjadi panutan untuk atlas itu sendiri. bumi luas tapi membingungkan hanya atlas yang mengerti. Dia dingin yang Hangat. Dia acuh Yang peduli. 'Atlas . as jm. #3LocalName (291123) #2YoonTop (091223) #3Lo...