...

90 17 2
                                    

.
..
.

"Ata lu kalo mau tidur disini aja. Sebelah gue, gue ngga ada niat jahat ko cuma kalo di sofa ya sama aja punggung lu sandaran tapi kaki lu ketekuk."Ucap bumi

Jangan tanya atlas. Dia bingung skarang, apa yang bumi ucap tadi memang benar. Tapi, jika harus tidur di atas bangkar yang sama dengan bumi ia merasa canggung.

Berfikir. Atlas memikirkan ini logika nya berkata tidak perlu. sampai

"Yauda kalo lu ngga mau tidur sebelahan sama gue. Gantian aja lu tidur sini gua yang di sofa. Kan dari tadi lu Uda jagain gue . Gih biar punggung lu bisa istirahat juga." Jelas bumi seraya hendak bangkit dari tidur nya .

Atlas yang mendengar itu merasa semakin tidak enak. Bagaimana bisa bumi yang terluka akan tidur di sofa sedang diri nya di bangkar ini.

"Jangan. Ka bumi jangan tidur di sofa . Kan ka bumi tu lagi sakit masa tidur di sofa, jangan. "jelas atlas.

"Ya daripada lu. Gapapa gue nggapapa ko ini."Balas bumi.

"Yauda iya. Ayo atlas tidur samping ka bumi." Ucap Atlas spontan karna melihat bumi yang memang sudah hendak berpindah .

.

..

...

..

.

Canggung . Itu yang mereka berdua rasakan saat ini. Berbaring di bangkar yang sama dengan jelas jelas tidak seluas itu.

Jika di tanya cukup tidak bangkar itu untuk orang ? Jawab nya sudah jelas cukup.
Tapi luas tidak? Nah ini mereka bahkan hanya berjarak kurang lebih satu telapak tangan orang dewasa saja.

"Ka bumi beneran ngga ada yang sakit? Biar ata panggilin dokter . Kaka kan belum di periksa lagi." Atlas yang mencoba memecah keheningan ini.

Menoleh. Bumi memutar kepala nya hanya untuk menatap seraya menjawab pertanyaan atlas tadi.

"Gausa . Gue gapapa ata. Makasih uda nolongin gue." Jawab bumi.

Atlas hanya mengangguk karna dia memang sudah mengantuk dan lelah seharian ini.

Melihat mata atlas yang semakin lama semakin turun untuk terlelap . Entah kenapa sekarang malah bumi yang berbalik menjaga tidur Atlas

Bumi melihat pemuda kecil ini. Atlas tertidur disamping nya, matanya yang cantik . Pipi nya yang bulat . Bumi berfikir Tuhan sedang berbahagia saat menciptakan dia.

Ada rasa nyaman saat melihat pemuda kecil ini tidur. Dia merasa nyaman saat melihat atlas . Entah itu sedang tertidur seperti skarang atau tertawa sampai matanya hilang tertutup pipi nya yang besar itu. Atau sedang merajuk karna teman nya.

Iya bumi sering memperhatikan atlas saat berkunjung ke resto. Entah bumi itu sadar atau tidak saat memperhatikannya . Yang jelas sekarang pemuda dingin itu tengah tersenyum .

.

..

.

Semakin pagi udara sangat dingin. Kedua orang itu entah bagaimana cerita nya. Dan siapa yang memulai terlebih dulu tapi , posisi mereka tengah memeluk satu sama lain .

Dengan Atlas yang menyamankan diri di dalam dada bumi. Sedang bumi yang mengelus Surai pemuda kecil ini.

.
.

Saat atlas bergerak untuk menyaman diri. Perlahan kelopak matanya pun terbuka.

Kaget. Dia kaget bagai mana posisi nya seperti ini. Bagai mana dia bisa dalam pelukan Bumi.
Bagai mana ini terasa sangat nyaman.

Lamat Lamat dia memikirkan itu seraya menatap ciptaan Tuhan yang tengah sakit ini.

Tampan. Itu yang sudah jelas terpatri pada kepala nya.

Atlas menyukai mata yang kadang terasa dingin tapi hangat itu.

.

.

..







Hi guyss candy is here^^
Jangan lupa vocom.
Happy read❣️



©Racandy_

Atlas. BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang