....

48 13 1
                                    

.

..

...

"Siapa yang bikin lu nangis sampe begini? Bilang. Biar gue cari tu orang" ujar nya seraya mengelus punggung sempit pria kecil yang tengah dalam pelukannya itu.

Mengurai pelukan untuk melihat raut wajah pria mungil dalam pelukan nya yang sekarang terlihat sangat memerah ntah karna lelah menangis atau kurang nya pasokan oksigen saat dia menenggelamkan kepala ya pada dada yang lebih tua?

Di elus nya pipi yang lebih muda "kenapa nangis sendirian disini? Apa yang sakit? Siapa yang jahatin lu? " kembali pada pertanyaan yang kurang lebih sama seperti sebelum nya. Bumi layangkan kembali pertanyaan itu pada Atlas.

"Ka bumi".Hanya itu yang Atlas katakan satu kata yang menarik attention dari si pemilik nama itu sendiri. " Hm? ".

Menatap lurus pada sorot mata dingin milik seseorang yang tengah menatap nya balik.
" ka. Ata ada bikin salah ya ka sama ka bumi? “ tanya nya.

Mendengar pertanyaan yang lebih muda bumi hanya menaikan alis nya "Gada.kenapa lu nanya begitu? "

"Ata ada bikin salah yang Ata gasadar kah ka? Atau Ata bikin ka bumi kesel? " Lanjut nya.

"Gada Atlas lu gada salah sama sekali ke gue. Lu kenapa? " Bumi.

"Kalo Ata gada salah kenapa ka bumi marah sama Ata? " Ucap pria kecil itu dengan kembali air mata yang membasahi pipi nya.

Menghembuskan nafas seraya menundukan kepala agar dapat melihat Atlas lebih dekat. Tangannya terjulur mengusap pipi yang kembali basah oleh air mata. "Gue gada marah sama lu ta. Kenapa bisa nyimpulin begitu? Gue ga marah Atlas". 

" kenapa ka bumi ga liat Ata tadi. Kenapa rasanya ka bumi kesel sama Ata? Ata minta maaf udah bikin ka bumi kesel sama Ata. " tutur nya.

"Ga. Gue minta maaf kalo sikap gue barusan bikin lu sampe punya pemikiran kalo gue marah sama lu. Gada ta gue ga marah atau kesel sama lu. Gue cuma kesel sama diri sendiri aja. Sorry kalo kesan nya malah jadi lemparin kesel gue ke lu. " Jelas Bumi pada Atlas

Bumi menarik Atlas keluar dari toilet . Berpapasan dengan Jaga.bumi "Gue pinjem dia sebentar ada urusan. "  mendapat anggukan sebagai  jawaban dan sekarang mereka duduk di salah satu kursi di ujung ruangan tepat di samping jendela.

"Masih mau nangis? " Tanya bumi pada Atlas. Dan mendapat gelengan kepala sebagai jawaban.

"Yadah gausah nangis. Jelek lu kaya Bebek ingusan". Atlas yang mendengar hal itu sontak menatap bumi dengan nyalang. " Apaan si ka bumi. Enak aja kan mana Bebek ingusan. " ucap nya dengan nada sedikit tidak Terima.

Bumi hanya tersenyum mendapat jawaban seperti itu.

"Emang bener. Lu sih ga ngaca ta. Jadi gatau kalo ada Bebek ingusan. " sambung nya lagi

"Ish kenapa ka bumi nyebelin. Ata ga kaya Bebek!. "
.

Melihat respon yang di beri sontak membuat bumi tertawa. Itu lucu dan menggemaskan menurut nya.

Lain hal nya dengan Atlas itu justru berbanding terbalik. Sekarang Atlas malah yang terlihat kesal oleh sikap bumi. Apa katanya Bebek ingusan.

"Kenapa sekarang lu yang sebel sama gue? " tanya Bumi pada Atlas.

"Kaka ga sadar kah  kalo kaka lagi menyebalkan? " ucap Atlas yang hanya mendapatkan gelengan kepala sebagai jawaban.

...

...

..

Alooo aloo sekarang up dikit dulu ya ^^

Camat membacaa')
Jangan lupa vocom nyaa

Happy read ❣️

©Racandy_

Atlas. BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang