Chapter 6

399 21 4
                                    

"Mencintaimu adalah hal yang paling mudah untuk aku lakukan, tetapi untuk mendapatkan cintamu itulah hal yang paling sulit untuk aku lakukan."
_Azalea Alexandre_


"mencintai dalam sepi dan rasa sabar manalagi yang harus kupendam dalam mengangumi dirimu"

Lea berjalan riang sambil mendengarkan earphone sesekali ia bernyanyi, bahkan memutar badannya membuatnya tampak menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya.

Ia tak peduli banyak pasang mata yang menatapnya, bahkan ada juga yang memvideokan tingkahnya untuk di upload di sosmed.

"Melihatmu genggam tangannya-"

Langkah kakinya terhenti kala netranya menangkap sosok yang ia kenali, berjalan melewatinya.

"Safira?" Panggilnya, kaki pendeknya menyusul Safira yang berjalan lebih cepat darinya.

"Safira!"

"Iya kak, kenapa ya?"

Lea mengatur nafasnya sejenak sebelum berbicara. "Gapapa, Safira mau kemana?" tanya Lea. curiga Safira mau nyamperin Varo.

"Ngg- kenapa ya kak? aku mau ke-"

"Kelas Varo" potong Lea, ia menatap Safira penuh selidik.

Deg

"Kenapa Safira diam? Lea tau kok Safira pacarnya Varo. Lea minta Safira jangan ganggu Varo lagi ya karena Varo milik Lea" peringat Lea. Lalu berlalu pergi begitu saja.

Safira Olivia Pratista, gadis berambut pendek yang memiliki ciri khas lesung pipi dikedua pipinya itu menatap punggung Lea yang sudah menjauh lalu berbalik pergi dari sana. niat awalnya ia urungkan.

🐰🐰

Jam istirahat sebelum ke kantin Lea mengunjungi kelas Varo terlebih dahulu untuk mengajaknya kantin bareng

Lea terdiam kala melihat kelas Varo yang pintunya setengah tertutup, samar-samar terdengar suara.. Safira? Lantas ia pun mengintip dan mendegarkan sebentar sebelum masuk.

"Sebelum kak Varo menikah aku cuma mau ngasih ini, ini aku buat sendiri loh" Safira memberikan gantungan kunci kecil berbentuk kepala kucing berbulu. "harusnya ini mau aku berikan dihari anniversary kita, tapi nggak kesampean"

Netra keabuan itu  kemudian melirik Varo memastikan bagaimana reaksi pemuda itu, namun walaupun Varo fokus ke bukunya dan mengabaikan Safira  terlihat jelas dari raut wajahnya, kalau ia tengah bersedih.

Krieet

Lea membuka pintu kelas Varo lalu menghampiri keduanya, ia menatap tak suka Safira dan mengusirnya. "Minggir Safira!, Lea mau duduk disini" usirnya pada Safira.

"Safira!!" Teriaknya dengan suara lantang.

Safira tersentak lalu bangkit berdiri, manik hitamnya melirik Varo berharap mendapat pembelaan namun pemuda itu masih tak bergeming bahkan menoleh pun tidak.

Lea menyenggol kuat bahu Safira lalu duduk di depan Varo tempat yang tadi Safira duduki.

"Varo masih lama nggak?" Tanyanya sambil menopang tangannya di meja, menatap penuh kagum wajah tampan didepannya.

Tak ada jawaban dari Varo, pemuda itu masih sibuk mencatat. hingga Lea merasa kesal dan menarik buku pemuda itu membuat Varo tanpa sengaja mencoret bukunya.

"LO APA-APAAN SIH LEA!"

Lea menundukkan kepalanya takut dengan kedua tangan saling meremas, apa tadi barusan Varo marah padanya. apa ia sudah sangat keterlaluan. Ia pun memberanikan diri mengangkat kepalanya dan  menoleh kebelakang namun Safira sudah tak ada disana, hanya tinggal mereka berdua.

Lelaki Pilihan MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang