Chapter 22

341 19 19
                                    

Tok tok tok!

"Varoo bukain dong!" pekik Lea dari luar kamar Varo.

Menutup bukunya Varo lantas beranjak membuka pintunya, entahlah untuk apa cewek itu ke kamarnya malam-malam begini.

Ceklek

Pintu terbuka, seiringan dengan netra Varo yang membola serta mulut menganga. Mengucek-ngucek matanya memastikan jika ia sedang tak berhalusinasi mungkin saja kan ia kecapean belajar jadi salah lihat.

"N-ngapain lo begitu!" kata Varo tercekat.

sungguh melihat penampilan Lea yang sangat sexy dengan lingerie berwarna merah itu membuat jantung Varo cenat-cenut.

"Mau godain Varo" balas Lea tanpa dosa.

Buru-buru Varo menarik tubuh Lea masuk ke dalam kamarnya takut-takut jika ada yang melihat nantinya, Apalagi jika dilihat bi Tukiyem bisa heboh nantinya.

Varo mengacak rambutnya frustasi apakah Lea sudah tidak waras. "Lo gila?! Ngapain lo makai gituan"

"Apa Lea salah?" cicit Lea, ia menunduk menatap kakinya.

"Ngga---SALAH!" tidak taukah Lea jantung Varo saat ini hampir saja lepas dari tempatnya.

"Tutup badan lo!" Varo melemparkan selimut berwarna hitam pada Lea.

"Emang kenapa sih kalo Lea pake lingerie depan Varo, nggak dosa kok malah dapat pahala!" sungut Lea, sedikit kesal karena Varo yang sepertinya tak tertarik dengannya.

Alhasil ia lempar balik selimut itu hingga menutupi wajah tampan Varo, "Yaudah deh Lea balik ke kamar Lea."

"Jangan ..." cegah Varo. setelahnya ia merutuki ucapannya, pasti Lea mengira jika dirinya sudah terpancing oleh rayuannya.

"Yaudah deh kalo gitu Lea mau tidur disini---"

"Jadi ceritanya lo mau ngerayu gue hm?," Varo menarik tangan Lea hingga badan cewek itu terhuyung dan menubruk dadanya.

Sama seperti Varo, jantung Lea saat ini nyaris saja copot. Ia berpelukan dengan Varo memakai pakaian seperti ini?!

Mendongakkan kepalanya dapat Lea lihat kalau mata Varo memerah, cowok itu seperti berusaha menahan nafsunya. "Lo kenapa sih selalu aja kayak gini, bercandanya nggak lucu Lea. Gimana kalo gue khilaf ngapa-ngapain lo sekarang" kata Varo menyadari jika Lea terus menatapnya.

"Ya nggak papa, karena udah kewajiban kita sebagai suami istri."

Varo memejamkan matanya, tak mampu menjawab Lea lagi. tubuhnya memanas, tanpa sadar tangannya mengusap-usap punggung Lea. Mendorong tubuh cewek itu hingga termundur ke belakang dan keduanya terjatuh di ranjang.

Cup

Varo mengecup bibir Lea yang berada di bawahnya, sungguh tubuh Lea Seperti tersengat aliran listrik saat bibir Kenyal dan dingin Varo menempel di bibirnya.

Ini ciuman pertama Lea!

Meskipun dulunya ia mempunyai mantan kekasih tapi tak pernah sekalipun ia berciuman sebab Lea benar-benar menjaga tubuhnya lagipula dulu hanya cinta monyet saja.

Bibir Lea yang awalnya terangkat membentuk sebuah senyuman kini melengkung kebawah, mungkin Varo pernah mencium Safira saat mereka berpacaran.

Tau isi pikiran Lea, Varo mengusap kepala cewek itu dan berkata. "Ini ciuman pertama gue."

Deg

Entah harus bagaimana Lea mengekspresikan kebahagiaannya, jadi ... Varo belum pernah mencium Safira?

Lelaki Pilihan MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang