Chapter 25

286 15 26
                                    

Lea mencari Varo kemana-mana, pasalnya setelah ia kembali ke tempatnya duduknya bersama Varo tadi tak ia temukan batang hidung pemuda itu. Apalagi Lea meninggalkan Varo sangat lama, ia sampai melupakan jika kesini bersama Varo.

Berkali-kali Lea menelpon nomor Varo namun tak ada tanda-tanda diangkat, "Apa Varo udah pulang?"

"Lea kamu kenapa?" Lea menoleh begitu mendengar suara Delisa. Mama mertuanya.

"Apa mama tau Varo dimana?" tanya Lea dengan suara serak.

Delisa mengernyitkan dahinya, "bukankah Varo sama kamu sayang?"

"Tadi Lea tinggal tapi nggak tau Varo dimana sekarang pas Lea balik udah nggak ada lagi, apa Varo udah pulang?. Pasti dia marah sama Lea"

"Bentar coba Mama telpon rumah dulu" Delisa sedikit menjauh dari Lea.

Setelah 5 menit berlalu Delisa kembali dengan menggelengkan kepalanya. "Dia belum pulang sayang,"

Lea semakin panik, jika tidak pulang kerumah lalu kemana lagi Varo. Setaunya pemuda itu tak pernah keluyuran tidak jelas.

"Kita bentar lagi pulang, Varo kemana sih" Lea  berusaha menelpon Varo sekali lagi, tetapi nomornya masih tidak aktif.

Pecah sudah tangis Lea, Varo tak pernah seperti sebelumnya. Apa Semarah itu Varo padanya.

Melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 07.05 malam. Lea benar-benar menyesal meninggalkan Varo sendirian apalagi sampai ber jam-jam.

"Varo kalo marah sama Lea jangan ngilang gini dong"

"Lea udah duduk dulu yok, minum dulu. Varo itu udah gede pasti dia balik sendiri" Delisa meyakinkan Lea. Namun itu tidak membuat rasa takut Lea berkurang.

"Lea takut ma, takut terjadi apa-apa sama Varo. Siapa lagi yang khawatirin Varo selain Lea"

Delisa diam tak berkutik, merasa tersindir dengan ucapan Lea. Ingin marah tetapi mana mungkin ia berani memarahi anak seorang William.

"Ekhem gimana kalo kita cari Varo sekarang" kata Delisa mencairkan suasana.

"Biar Lea sendiri," Lea beranjak dari kursinya meninggalkan Delisa.

___

"Varo maafin Lea ..."

"Cari Varo?"

Noah menyugarkan rambutnya berjalan menghampiri Lea di tengah kerumunan, "gue tau Varo dimana..."

Lea melengos, merasa kesal dengan Noah. Varo marah juga gara-gara Noah dan sekarang Noah berkata seolah mengetahui dimana Varo.

"Lea nggak percaya, mending Noah pergi deh!"

Noah mendekatkan tubuhnya pada Lea membuat sang empuh memundurkan langkahnya tak ingin terjadi kesalahpahaman lagi.

"Coba lo cek di kamar tamu nggak dikunci kok cuma di tutup doang,"

"Nggak usah ngada-ngada kamu Noah---"

"LEA!"

Lea membalikkan tubuhnya melihat Audrey berjalan menghampirinya dengan wajah panik. "Disini kamu rupanya, kata mertua kamu, kamu cari Varo. Belum ketemu?"

"Belum---Lho!" Lea menutup mulutnya kaget, saat menoleh kesamping tak ada lagi Noah disini. "Udah ah Ngapain Lea mikirin Noah, yang penting itu Varo!"

"Belum Mom,"

Audrey menghela nafasnya. "Mungkin Varo udah diluar, ayok pulang mertua kamu udah nungguin tuh diluar atau mau pulang sama Mommy?"

Lelaki Pilihan MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang