12. MISI MEMBAHAGIAKAN

824 25 3
                                    

Special 800 readers! Selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH. 

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

12. MISI MEMBAHAGIAKAN

Hidup ini memang penuh dengan kebetulan, dan kebetulan yang paling aku syukuri adalah bertemu dan bahagia bersamamu.

Sinar matahari berhasil menembus tirai kamar, seolah berusaha membangunkan Alethea dari mimpi semalam. Perempuan itu segera membuka tirai kamar dan mengucapkan selamat pagi pada semesta.

Selamat pagi bukan hanya sekedar kata. Itu adalah tindakan dan keyakinan untuk menjalani hari dengan baik. Pagi yang penuh harapan namun selalu diterjang habis oleh kenyataan.

"Al, ayo sarapan," teriak Mama dari meja makan. Sepertinya Mama tahu jika Alethea telah bangun dari tidur pulasnya. Tanpa menjawab apapun perempuan itu menuju meja makan untuk segera sarapan bersama keluarga.

"Morning, semua!" sapa Alethea.

"Morning."

"Hari ini mau kemana ?" tanya Mama kepada Alethea yang masih sibuk memilih lauk.

"Mau jalan sama Laura."

"Terus, gue gimana?" sela Sagara.

"Oh iya?" Kesadaran perempuan itu terhenti, ia baru menyadari kalau Sagara saat ini memang tinggal di rumahnya. "Lo di rumah dulu deh, Gar. Gue mau jalan sama Laura."

"Laura siapa?" tanya Sagara.

Reksa mendengar pembicaraan tak berguna itu berdecak kesal. "Ikut aja, Gar. Gak usah ribet," sela Reksa menanggapi.

"NOOO!" sentak Alethea.

"Oke, Bang. Gue ikut adik lo," sahut Sagara dengan tersenyum puas. Ia selalu menang tentang apapun mengenai Alethea.

"Duh, Gar. Gak usah deh," ujar Alethea. "Gue kan mau berdua sama Laura."

"Anggep aja gue asisten lo, yang penting gue ikut," ucap Sagara dengan percaya diri.

Mama bangkit dari duduknya, mengemas sebagian piring kotor yang telah tak terisi lauk. "Sagara biar ikut aja, Al. Mama mau berangkat ke rumah sakit dulu ya."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Rintik hujan tanpa terasa kian melebat hingga membasahi tubuh mungil perempuan dengan kalung inisial yang melingkar di lehernya. Di tepi pantai, sorot matanya tertuju pada riuh ombak yang mengikuti arah mata angin. Alethea selalu merasakan ketenangan saat berada di pantai.

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang