25. PERASAAN MENYAKITKAN

758 27 0
                                    

Hai, selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

25. PERASAAN MENYAKITKAN

Inti Beatles sedang berkumpul di warles, markas mereka selama di sekolah. Seperti biasa, mereka kabur dari jam pelajaran layaknya siswa nakal dan berandalan. Ini telah menjadi pemandangan yang tak mengherankan di SMA BUMANTARA. 

"Ini Sagara mana?" tanya Nathan memulai pembicaraan. "Jarang banget nimbrung sama kita sekarang."

Aileen memutar bola matanya malas. "Biasalah, kayak lo gak tau Sagara aja."

"Maksud lo?"

Aileen bangkit dari duduknya untuk mengambil secangkir kopi yang telah dihidangkan oleh Budhe Ina, si pemilik warles. "Ya mungkin dia sama perempuan yang segala-galanya itu kan?" 

"Dia kan ratunya, dia cintanya Sagara kan? Mangkanya kita dilupain."

"Jaga mulut lo," kata Kenan datar. "Jangan sampai nanti ada Sagara lo omongin hal yang sama."

Aileen berdecak kesal. "Emang salah ya? Bener dong gue. Sagara itu berubah semenjak kenal cinta."

Sebelum Kenan menjawab lagi perkataan Aileen, ia melihat dari arah jendela Sagara sedang berjalan untuk menuju ke warles. "Sagara dateng."

Selang beberapa detik, Sagara masuk ke dalam warles dengan raut wajah lesu, matanya tidak elang seperti biasanya, bibirnya pun pucat. Dapat disimpulkan dengan jelas keadaan lelaki itu sekarang. Semua mata yang melihat dia, saling menunduk. Mereka tidak percaya bahwa Alethea sangat berpengaruh terhadap ketuanya. 

"Nongol juga lo, Gar," sahut Aileen. Dafa menatapnya tajam, perempuan itu memang tidak pernah mengkondisikan seluruh kata yang keluar dari mulutnya. 

Nathan bangkit, memesankan makanan untuk Sagara. Nasi goreng telur sosis, makanan favoritnya. Ia paham, bahwa tak ada makanan yang masuk pada perut ketuanya. Setelah matang, Nathan mengantarkannya tepat ke meja di hadapan Sagara. "Makan dulu, Gar."

"Thanks, Ken,' kata singkat Sagara. Tapi tetap saja, laki-laki itu tidak menyentuh makanan di depannya. 

"Lo jadi ketua harusnya bisa lebih memprioritaskan, Gar," kata Aileen. Nathan, Dafa dan Kenan menghembuskan napas nya kasar. Terbelit rasa jengkel dalam diri mereka. Aileen dengan segala ceplas-ceplosnya, walaupun telah mendapat tatapan tajam dari Dafa, tidak sedikitpun berpengaruh padanya.

 "Lo lihat sekarang Beatles, udah kayak geng vakum semenjak lo jarang nimbrung kita lagi," sambungnya. "Lo seharusnya juga mikir, Beatles gimana. Ngertiin juga kita kita disini."

Sagara menoleh ke arah Aileen dengan pandangan sayunya. "Gue kurang ngertiin apa?" tanyanya lemah. Tidak ada energi yang cukup pada laki-laki itu. 

"Ya lo harusnya mikir dong, Beatles segalanya, Gar. Gak mungkin kalau gini doang lo gak bisa ngerti," kata Aileen. 

BRAKKKK!!

Sagara bangkit dan memukul meja di depannya hingga makanan yang tadi Nathan pesankan untuknya terjatuh. "LO NYURUH GUE UNTUK NGERTIIN LO, TAPI LO PERNAH GAK NGERTIIN GUE?!!" sentaknya. 

Aileen ikut bangkit, perempuan ini juga emosi dibuatnya. "Kok lo jadi marah, Gar? Harusnya lo intropeksi diri dong! Lo sekarang gak becus jadi ketua, asal lo tau itu!" 

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang