13. CATATAN BAHAGIA SAGARA DAN ALETHEA

826 35 2
                                    

Hai selamat menikmati hari libur! Selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

13. CATATAN BAHAGIA SAGARA DAN ALETHEA

Alethea melihat sekumpulan anggota Beatles dari jarak lima meter. Lorong besar rumah sakit itu di penuhi oleh sekumpulan siswa berjaket kulit hitam yang berdiri memblok lalu lintas pegawai serta pengunjung rumah sakit. Sagara dan Alethea berjalan mendekat ke arah mereka dengan langkah memburu.

"Gimana kondisi Gaby?" kata pertama Alethea cemas. "Bilang sama gue kalau dia gak kenapa-napa!"

Sagara merangkul perempuan kesayangannya. "Tenang dulu."

"Aku gak bisa tenang, Gara!"

Kenan bangkit dari duduknya. Lalu mendekat ke teman-temannya, sejak tadi dia lebih memilih berada menyendiri di pojokan lorong. "Four Angels didalem, lo masuk aja," titah Kenan pada Alethea.

Tanpa menjawab lagi, Alethea kini memasuki ruangan itu. Knop pintu ia tarik, menampilkan dua cewek dengan jaket kebesaran dan satu cewek yang terbaring di atas brankar.

"Al," sapa Maudy saat menyadari ketuanya masuk ruangan. "Lo aman?"

"Aman," ucap Alethea.

Kini ketiga perempuan itu melingkar sempurna di sebelah Gaby yang terbaring di atas brankar. Tanpa ada yang memulai percakapan apapun, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing melihat kondisi Gaby yang bisa dibilang tidak baik-baik saja.

"Apa-apaan lo semua? Gue belum mati kok, tenang aja," ocehan Gaby santai.

"Sekolahin mulut lo!" timpal Alethea. "Gimana kondisi lo sekarang?"

Gaby terdiam sejenak, bola matanya ke atas seperti sedang berpikir. "Gue aman sih, tapi motor gue yang rusak, Al. Soalnya waktu itu gue jatoh dari motor."

"Yailah, lo udah kayak gini, masih aja mikirin motor," sahut Zeline.

"Lo sembuh, gue beliin motor baru buat lo. Mau sama toko nya sekalian?" ujar Alethea santai.

"Widihhh, gini ini bikin gue semangat sembuh nih. Santai aja, gue aman-aman aja kok," jawab Gaby meyakinkan. "Lo liat sendiri gue udah baik-baik aja."

Mata Gaby menyelidik, melihat ke arah luar dari pintu yang setengah terbuka. "WOI LO SEMUA! NGAPAIN DI DEPAN? SINI MASUK. GAK MELEBIHI BATAS PENGUNJUNG KOK."

Kelima orang dengan jaket yang sama itu berjalan beriringan memasuki ruangan Gaby. Seperti biasa, Sagara memimpin teman-temannya. Kini 8 orang pentolan Beatles berkumpul menjadi satu dalam ruangan identik dengan bau obat yang menyengat.

"Aman, Gab?" tanya Sagara.

"Aman."

"Tapi lo utang penjelasan ke gue," sahut Alethea pada Gaby dengan nada tegas. "Kenapa lo bisa diserang? Emang lo ngapain? Siapa aja yang nyerang lo?"

"Wey santai aja dong buketu, kalem kalem aja," jawab Gaby cengengesan.

"Gue serius, Gab."

"Pastinya gue gak tau siapa aja yang nyerang gue. Dan gue gak ngapa-ngapain, waktu itu gue jalan biasa pas pulang sekolah, mereka aja yang langsung nyerang gue," jelas Gaby. "Gak banyak sih yang nyerang, mungkin sekitar lima sampai enam orang. Tapi ya kan, gue cewek, sendirian lagi, jadi ya wajar kalau gue kalah."

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang