4. DIA, SAGARA?

1.1K 43 0
                                    

Hai, selamat menikmati hari libur! Selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

4. DIA, SAGARA?

Siang hari dengan terik matahari membuat semua siswa SMA BUMANTARA penat. Lapar dan haus pasti mereka rasakan. Alethea, perempuan identik dengan kalung inisial yang melingkar di lehernya itu berjalan di koridor sekolah bersama dengan ketiga teman kelasnya. 

"Habis ini olahraga kan? ada gurunya gak?" tanya Zeline.

"Pak Yudi izin, gak tau tetep olahraga atau nggak," jawab Maudy. Maudy Aqilla, satu satunya anggota OSIS diantara mereka berempat. Jadi tak heran bila ia tau lebih dahulu ketimbang lainnya.  

Keempat perempuan itu telah menginjakkan kaki di kantin yang telah ramai ini. "Apapun itu, yang penting sekarang kita makan," kata Gaby. 

"Makan mulu lo!" timpal Zeline. "Dimana nih? Penuh semua."

Alethea memutar pandangannya, menyelidiki bangku kantin satu persatu. "Itu kosong, kesitu aja," kata Alethea. 

Maudy mendengus, "Deket banget sama bangku Beatles," katanya. Maudy dan Alethea terbilang sama, tidak seberapa suka dengan keberadaan Beatles. Mereka hanya cowok berandalan, pikirnya. Alethea melihat ke arah bangku itu tadi. Benar, memang ada sekumpulan siswa berjaket hitam yang sempat bermasalah dengannya. 

Gaby berlari kecil menuju bangku yang tadi dibicarakan Alethea. "Bodoamat! Yang penting bisa makan!" katanya setengah teriak. Mau tidak mau, Maudy, Zeline dan Alethea harus menuruti temannya ity, Gabriella dengan segala bodoamat nya.

Kelima siswa dengan jaket hitam melihat ke arah Alethea, Zeline, Gaby dan Maudy yang mulai mendekat kearahnya. "Widih, ada cewek-cewek nih kesini," kata Dafa. 

"Gapapa gapapa, lumayan bisa liat yang cantik cantik lebih deket," kata Nathan cengengesan. Aileen menatap tajam ke arahnya. Nathan yang menyadari itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat. 

"Gak ada yang ngizinin lo duduk disana," kata Sagara menatap lekat Alethea. Perempuan itu berdecik kesal, masih saja lelaki sinting itu mengusik keberadaanya. 

"Ini kantin buat seluruh siswa, dan gue siswa disini. Berarti gue berhak!" kata tegas Alethea. 

"HEY HEY HEY, UDAH DONG..."kata Dafa. 

"Kalem-kalem aja bisa gak? Kayak tom and jerry aja lo berdua!" timpal Nathan. Alethea dan Sagara memutuskan untuk diam, toh tidak ada gunanya memperdebatkan masalah kecil seperti ini. 

Brakk!!

Semua sontak melihat ke arah terjadi keributan disana. Alethea membalikkan badannya, karena suara itu berasal dari belakang posisi dia duduk saat ini. 

"SERAHIN SINI DUIT LO!" kata perempuan dengan 3 siswa berdiri di belakangnya. Seperti bodyguard saja. Alethea mengernyit, ada apa ini? 

Gaby masih tetap makan mie ayam di depannya dengan santai, walaupun tatapannya juga ke arah yang sama. "Hm, Bianca kumat deh," kata Gaby.

"Siapa dia?" tanya Aletha. 

"Dia Bianca Wijaya, cewek yang terbilang berkuasa disini. Pengelola beasiswa, kaya, pinter. Sayangnya tukang bully," jelas Zeline. "Heran banget gue sama tuh cewek, gak ada habisnya bikin onar," sambung Maudy. 

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang