37. SEBENARNYA ADA APA?

733 37 3
                                    

Hai, selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

37. SEBENARNYA ADA APA?

BEATLES AREA.

Alethea dan Four Angels sedang bersantai ria menikmati kopi hangat dengan angin malam yang menerpa tubuh mereka di balkon ruangan. Saat ini keempat perempuan itu berada di Beatles Area, tepatnya di ruangan khusus Four Angels.

"Kenikmatan yang bener-bener gue rindukan," kata Alethea. Perempuan itu lalu menyeruput kopi yang ada di tangannya.

"Semoga selamanya seperti ini," sahut Zeline.

"Four Angels tersayang," sahut Gaby. "Gila, kenapa gue bisa sesayang ini sama kalian ya?"

Keempatnya tersenyum tipis, kelemahan manusia memang tidak bisa mengendalikan sebuah perasaan. Tidak bisa mengontrol apapun. Hati memang sering seenaknya sendiri, tiba-tiba merasa nyaman, dan jatuh cinta.

"Hm, guys," panggil Maudy. "Kayaknya gue harus duluan deh."

"Why? Buru-buru banget," ujar Gaby.

Maudy menghembuskan napas pasrah. "Lo lupa kalau nyokap gue sakit? Gue gak bisa ninggalin nyokap terlalu lama."

Memang benar, Ayah Maudy telah berpulang terlebih dahulu. Maudy adalah anak tunggal. Jadi, disaat Mama nya sakit, perempuan itu lah yang harus menjaganya.

"Paham-paham, yaudah lo pulang duluan aja," kata Alethea. "Hati-hati, Mau."

Keempatnya menciptakan tos tangan sebagai tanda pamit. Maudy beranjak mengambil kontak motornya, lalu keluar dari ruangan. Gaby, Zeline dan Alethea dapat mendengar deruman motor Maudy dari lantai dua.

"Maudy sama Kenan gimana sekarang? Gue gak ngeliat mereka berdua bareng lagi," kata Alethea.

"Udah buyar," sahut Zeline.

"Lo kira tawuran apa, buyar segala," kesal Gaby. "Udah putus mereka."

"Kenapa?"

"Maudy sama Kenan terlibat dalam masalah lo sama Sagara. Akhirnya mereka berdua ceg-cog. Maudy bela lo, Kenan bela Sagara. Yaudah, karena gak sejalan lagi, mereka putus," jelas Gaby. "Intinya semuanya hancur semenjak lo gak ada kemarin."

Alethea tidak menjawab apapun. Perempuan itu merasa kesal dengan dirinya sendiri. Hanya karena satu orang, semuanya terkena masalah. Dapat disimpulkan jika Alethea titik pusat dari keadaan Bumantara.

"Gak usah menyesali apa yang terjadi, percuma. Sekarang kita fokus untuk memperbaiki semua itu," kata Zeline. "Gue ngantuk, tidur di markas atau pulang nih?"

"Gue masih mau disini," kata Alethea.

"Gue juga," sahut Gaby. "Tapi, lo gak dicari abang lo, Al?"

"Udah izin gue."

Zeline masuk ke dalam ruangan, meninggalkan Alethea dan Gaby di balkon. "Yaudah, malam ini kita tidur disini. Awas lo berdua ninggalin gue disini."

"Berisik, sono tidur," sahut Gaby.

Satu jam berlalu, Alethea dan Gaby masih asik bertukar cerita, tertawa berdua di malam hari. Ini tentang persahabatan, jika telah saling satu frekuensi, maka waktu pun tak dapat menghentikan cerita mereka.

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang