33. DIA SEDANG TIDAK BAIK

705 36 8
                                    

Hai, selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

33. DIA SEDANG TIDAK BAIK

"Gak ada motor Sagara," kata Nathan saat baru saja turun dari motornya. Kini inti Beatles hanya bersisakan empat orang. Tidak ada ketua, tidak ada yang menggantikan posisi Sagara.

"Dia gak masuk lagi ya?" tanya Aileen.

"Sepertinya begitu," jawab Dafa. "Kita bahkan gak tau kondisi Sagara sekarang gimana."

"Ini semua karena siapa?"
Jleb!
Pertanyaan Kenan mampu membungkam mulut Nathan, Dafa, dan juga Aileen. Ego, mereka terlalu mengeluarkan ego masing-masing tanpa memikirkan kondisi ketuanya seperti apa. Memang benar, kita tidak akan pernah paham seberapa sakit orang lain jika kita tidak merasakannya sendiri.

"Tutor memutar balik waktu, Bro?" tanya Nathan. "Gue mau benerin semuanya. Biar gak ada lagi kata perpisahan, hancurnya solidaritas. Keluarnya Sagara dari Beatles, itu sangat berdampak. Lihat aja anggota kita yang semakin sedikit."

"Kita bukan Tuhan yang bisa melakukan apa saja. Semua juga udah terjadi. Emang manusia itu baru paham, baru ngerti, saat semuanya sudah terjadi, saat sudah merasakan yang namanya kehilangan," jelas Kenan.

Tanpa berkata apapun lagi, Kenan melangkah lebih dulu menyusuri koridor untuk menuju ruang kelas mereka. Secara spontan, ketiganya juga mengikuti Kenan dari belakang.

Ruang kelas tengah riuh, karena jam KBM belum dimulai. Zeline, Gaby, dan Maudy melingkar dalam satu meja yang sama. Gaby sedang memakan bekal yang sengaja ia bawa karena tak sempat sarapan di rumah. Sedangkan Zeline, ia menatap kosong bangku di sebelahnya.

"Kapan ya? Bangku ini gak kosong lagi?" kata Zeline pelan.

Gaby dan Maudy pun saling menatap, lagi-lagi jika itu tentang Alethea tidak ada yang bisa menahan air matanya. Keberadaan perempuan itu yang tak tahu ada dimana, tanpa kabar, tanpa bersua lagi. Four Angels benar-benar kehilangan ketua terbaiknya.

Ditengah kesedihan melanda itu, tiba-tiba ada siswi lain yang duduk di sebelah Zeline, tepatnya di bangku Alethea. Dia, Anisa Mala, anggota geng Bianca dan Rachel.

"APA-APAAN LO?!" amuk Zeline. Baginya, Mala cukup mengundang amarah perempuan arogan itu. "GAK ADA YANG NGIZININ LO BUAT DUDUK DI BANGKU ITU, BANGSAT!"

Mala memiringkan kepalanya, seolah bertanya apa maksud Zeline. "Why?"

"ITU BANGKU ALETHEA YA ANJING!" sahut Gaby. Kali ini emosi perempuan itu juga terbakar. Hanya Maudy yang masih berselimut ketenangan.

Sedikit perdebatan itu mengundang perhatian isi kelas. Ruangan itu mendadak sepi, tak ada suara, selain suara perdebatan itu. Termasuk anggota Beatles yang saat ini juga berada dalam ruangan itu karena mereka memang tergabung dalam satu kelas yang sama.

"Masih belum move on juga nih?" tanya Mala. "Udah lama loh. Bahkan hampir satu tahun kan? Sadar dong, ketua lo itu udah gak ada."

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang