31. ALETHEA DAN RINDUNYA

758 34 1
                                    

Hai, selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

31. ALETHEA DAN RINDUNYA

Pukul 15.30.
Laura Alexandra, perempuan berambut pirang sedang mengantri untuk membeli makanan. Gado-gado, menjadi makanan khas di daerah Jakarta yang diminati banyak orang. Perempuan itu membeli 3 bungkus, untuknya, dan dua lagi untuk seseorang.

Setelah cukup lama membeli gado-gado. Perempuan itu kembali memasuki mobil untuk menuju ke suatu tempat. Hanya singkat perjalanan, karena memang warung gado-gado dan tempat yang akan ia tuju terbilang dekat.

"Pak, bapak bisa pulang saja ya, tidak perlu nunggu saya. Nanti kalau saya sudah selesai, saya hubungi bapak," kata Laura sebelum turun dari mobil.

"Siap, non."

"Terima kasih ya, pak."

Kini, Laura menyusuri lorong tempat dengan dinding yang serba putih. Aroma obat menyengat. Ya, perempuan itu berada di rumah sakit. Rumah sakit tempat sahabatnya berada.

Alethea Ratu Dareen.

Perempuan berkalung inisial itu sedang berada di rumah sakit Jakarta. Bella dan Reksa sengaja membawanya kemari, untuk penanganan lebih lanjut mengenai kondisi perempuan itu yang sebelumnya dalam kondisi sangat buruk.

Rumah sakit ini adalah milik keluarga Dareen, rumah sakit tempat Bella bekerja. Fasilitas disini lebih lengkap daripada rumah sakit di Surabaya yang lalu.

"Sore, tante, bang Reksa," sapa Laura saat berada di ambang pintu kamar rawat.

Bella tersenyum dengan kedatangannya. "Sore, Lau."

"Ini, Laura bawa makanan untuk tante sama Bang Reksa. Dimakan dulu," kata Laura sembari menyuguhkan 2 bungkus gado-gado kepada mereka.

"Widihh, tau aja kalau gue laper," sahut Reksa girang menerima bungkus makanan tersebut.

"Apasih yang gue gak tau, Bang," ujar Laura.

Bella juga ikut mendekat pada Reksa. Sedangkan Laura, mendekat pada kasur brankar Alethea. "Gimana kondisi lo, Al? Udah mendingan?"

Alethea tersenyum hangat. "Aman, Lau. Gue kan perempuan kuat."

"EMANG IYAA??!" ejek Laura. "TERUS YANG KEMARIN SAMPAI KOMA HAMPIR 3 BULAN ITU SIAPA YAA??"

Suara tertawa bergema satu ruangan kamar rawat.

"Habis ini bantu beres-beresin barang ya, Lau," kata Reksa.

"H-hah?"

"Gue udah boleh pulang," sahut Alethea.

"SERIUSSSS?!!!! LO GAK BERCANDA KANNN?!!! BISA MAINN DONG KITAAA?!!!" girang Laura. Ia juga baru menyadari bahwa Alethea tidak lagi menggunakan alat rumah sakit, termasuk infus.

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang