17. HANCURNYA LINGKARAN SEGALANYA

740 25 3
                                    

Hai! Selamat membaca, semoga suka^^

TANDAI TYPO YA ‼️

JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL BINTANG. SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK MENDAPATKAN NOTIP. TERIMA KASIH.

Ig : @alethea.erz

ENJOY 💟

***

17. HANCURNYA LINGKARAN SEGALANYA

Angin siang menerpa tubuh Maudy yang sedang duduk di kursi rooftop. Pandangannya kosong  mengarah lurus ke depan. Perempuan itu sedang tidak baik-baik saja, pasca pengunduran diri dari anggota OSIS.

Alethea, Gaby, dan Zeline berjalan beriringan menaiki tangga. Betapa terkejutnya mereka, melihat satu lelaki yang juga saat ini akan menaiki tangga. "Ken!" panggil Alethea.

Seseorang yang merasa terpanggil itu, sontak memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. "Kenapa?"

"Lo mau nyusul Maudy?" tanya Alethea.

"Iya."

"Duhh, Kennn..." ucap Gaby frustrasi mengacak-acak ranbutnya.  "Lo mending biarin dia dulu deh. Ini masalah Four Angels, biar kita selesaikan dulu."

Kenan terdiam sejenak. "O-oke."

"Sorry, Ken. Setelah ini selesai, lo bebas ketemu sama Maudy," kata Alethea menengahi. 

"Oke, Al. Gue titip Maudy sama lo," titah Kenan. "Gue duluan."

Selang beberapa detik, Alethea dan kedua perempuan itu menaiki tangga untuk menyusul satu anggota mereka. Saat melihat seseorang yang memang akan mereka susul, ketiganya saling menatap dan bergeleng secara bersamaan. Mereka tahu, patah hati itu tidak akan pernah menyenangkan dan belum tentu akan sembuh.

"Mau cerita sekarang atau nanti?" kata pertama Alethea pada Maudy.

"Selagi ada kita, jangan dipendam," sahut Zeline.

"Lo kan pernah bilang, sahabat itu tidak akan pernah pergi walau satu dunia membenci," sahut Gaby bijak.

Melihat tidak ada reaksi dari Maudy, Alethea duduk di samping perempuan itu. "Kenapa lo tinggalin OSIS? OSIS kan mimpi lo?" tanya Alethea. "Bukannya lo dari kelas sepuluh udah pingin jadi sekretaris? Kenapa lo lepas?" sambungnya.

Hening terjadi sementara, tidak ada yang angkat bicara duluan menanggapi pertanyaan Alethea. "Terus, gue harus lepas persahabatan kita? Gue harus munafik sama slogan kita?" sahut Maudy.

"Ya, nggak gitu, Mau," kata Gaby. "Lo masih boleh main sama kita, bareng-bareng sama kita, sembunyi sembunyi kan bisa."

"Four Angels itu kebanggaan gue! Lo nyuruh gue untuk menyembunyikan?" ujar Maudy tegas. "Lo mana tau, gimana bahagianya gue bareng kalian semua."

"Disaat orang lain gak suka sama gue, gak percaya sama gue, tapi lo semua ada buat gue. Four Angels selalu siap jadi tempat gue pulang, Four Angels selalu siap kalau dunia gue lagi jahat. Gue gak bisa ninggalin kalian."

Alethea, Gaby dan Zeline yang mendengar perkataan itu, terdiam. Banyak memory yang terputar dalam benak mereka masing-masing. Memang tentang cinta persahabatan itulah nama Four Angels dapat dikenal banyak orang. 

"Lo semua udah gue anggep keluarga. Gue tahu, kalau sekretaris OSIS itu mimpi gue. Tapi apa pantas kalau mimpi itu tercapai tanpa adanya keluarga gue? Apa juga gue pantes menghianati slogan kita? Sekali empat tetap empat kan?" lanjut Maudy. 

ALETHEA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang